Liputan6.com, Gorontalo - Masyarakat Gorontalo Utara (Gorut) mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (kg). Mereka mengaku, persoalan kelangkaan gas Elpiji tersebut terjadi setiap bulan.
Kondisi ini memaksa mereka harus mencari gas elpiji melon itu dari pangkalan satu ke pangkalan lainya. Jarak yang jauh tidak membuat mereka menyerah, asalkan bisa mendapatkan gas.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang diungkapkan salah satu warga Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorut. Melalui akun media sosial tiktok, dirinya curhat bahwa gas elpiji sulit didapatkan di Gorut seperti layaknya mencari perempuan perawan.
"Ini tabung, seperti mencari perawan atau seperti mencari emas. Bayangkan dari Tomilito sampai ke Molingkapoto hanya untuk mencari tabung," kata akun bernama @amo***** dalam unggahan video.
Menurutnya, hanya di Gorontalo Utara yang kesulitan gas elpiji dan itu sering kali terjadi. Dengan begitu, mereka kerap kali tidak mendapatkan haknya sebagai konsumen masyarakat miskin.
"Tertulis di tabung 'hanya untuk masyarakat miskin', saya ini miskin pak. Sekarang saya tidak mendapatkan hak saya sebagai konsumen teruntuk masyarakat miskin," tuturnya.
Dengan kondisi ini, Ia hanya bisa berpesan kepada pihak terkait, agar masyarakat Gorut untuk diperhatikan, karena sulit mendapatkan tabung gas subsidi. Tabung gas elpiji tiga kilogram kadang ada, kadang juga tidak ada.
"Perhatikan dulu kami pak, jadi kami minta tolong distribusi gas elpiji diperlancar," imbuhnya.
Video curhatannya pun banyak mendapat komentar dari warganet. Bahkan, ada warganet di wilayah lain Gorontalo, juga merasakan hal yang serupa.
"Sama dengan saya, sudah 4 hari tinggal pakai kompor minyak tanah. Pokoknya tinggal bersabar," kata akun bernama @Mey***
Komentar juga datang dari akun @Ama***, ia mengaku jika di Kabupaten Gorontalo juga terjadi hal serupa. Gas elpiji tiga kilogram juga sulit untuk didapatkan di pangkalan terdekat.
"Sama di Gorontalo, Asparaga juga susah gas bang," ia menandaskan.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Gorontalo Utara menunjukkan pentingnya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dan Pertamina.
Perlunya pengawasan distribusi yang ketat. Diharapkan dengan langkah-langkah yang telah diambil, kebutuhan dasar masyarakat dapat segera terpenuhi kembali.