Kasus Vina Cirebon, Benarkah Arwah Bisa Gentayangan dan Ungkap Pembunuhan? Ini Kata Buya Yahya

Arwah Vina yang merasuki sahabatnya sendiri itu mengungkap kronologi kejadian pembunuhan terhadapnya. Apakah arwah seseorang bisa gentayangan dan mengungkap kasus pembunuhan? Ini pandangan Buya Yahya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 18 Jun 2024, 01:30 WIB
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Vina Cirebon tahun 2016 kembali mencuri perhatian setelah viralnya film “Vina: Sebelum 7 Hari”. Sampai hari ini, kasus pembunuhan gadis remaja itu masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

Terbaru, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta kepolisian menuntaskan kasus Vina Cirebon agar tidak ada hipotesis liar di masyarakat. Menurut dia, pengungkapan kasus Vina penting agar tidak ada timbul curiga di kalangan masyarakat.

"Ya kita serahkan kepada polisi. Supaya membongkar tuntas itu supaya jangan ada kecurigaan dari masyarakat," kata Yasonna, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 12 Juni 2024, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

"Polisi harus betul-betul bekerja keras, cepat mengungkap kasus ini supaya jangan liar nanti hipotesis yang terjadi di masyarakat. Kecurigaan-kecurigaan," tegas dia.

Film yang mengangkat kisah pembunuhan Vina Cirebon digarap oleh rumah produksi Dee Company dan tayang di sejumlah bioskop Indonesia mulai 8 Mei 2024. 

Setelah film layar lebar itu viral, publik dibikin heboh dengan pengakuan Linda yang didatangi arwah Vina. Arwah Vina yang merasuki sahabatnya sendiri itu mengungkap kronologi kejadian pembunuhan terhadapnya. 

Terlepas dari kasus tersebut, apakah arwah seseorang bisa gentayangan dan mengungkap kasus pembunuhan? Terkait hal ini dibahas secara gamblang oleh Pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Pandangan Buya Yahya soal Arwah Gentayangan

Buya Yahya (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Menurut pandangan Buya Yahya, tidak benar roh seseorang gentayangan setelah meninggal dunia. Jika percaya terhadap arwah yang gentayangan, menurut Buya Yahya, perlu ditanyakan keimanannya. 

Kata dia, orang yang sudah meninggal punya urusan dengan dirinya sendiri. Kalau dia baik, urusannya dengan karunia Allah berupa nikmat di alam barzah. Kalau orang tidak baik selama hidupnya, dia mendapat siksa.

“Rohnya masuk ke seseorang lalu menceritakan tentang siapa yang membunuh saya. Loh kok aneh percaya begitu? Ini bagaimana rumus hidupnya?” tutur Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (16/6/2024).

“Jadi tolonglah. Anda ini orang mukmin. Kalau berkeyakinan harus ada dasar-dasarnya.  Gak ada gentayangan,” tegas ulama kharismatik kelahiran Blitar, Jawa Timur ini.

Soal kekaromahan wali yang dapat melihat orang hidup, kata Buya Yahya itu babnya beda.

“Dunia kasyaf tidak masuk dalam bab ini. Anda tidak wajib percaya kasyafnya seseorang. Mungkin seorang waliyullah dia punya kasyaf melihat anda. Anda gak wajib percaya kok kasyafnya seseorang,” ujarnya.


Apakah Arwah Bisa Mendengar dan Melihat Orang Hidup?

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Dalam kesempatan lain, Buya Yahya menjelaskan tentang orang meninggal yang mendengar dan melihat orang hidup. Ia mengatakan, ulama berbeda pendapat soal orang meninggal mendengar orang hidup. Ada yang berpandangan para arwah mendengar, sebagian mengatakan tidak mendengar.

Namun, Nabi Muhammad SAW pernah menyeru orang-orang yang meninggal usai Perang Badar. Mereka yang gugur dipanggil oleh Rasulullah SAW. 

“Sampai Sayyidina Umar berkata, ‘Ya Rasulullah, mereka tidak mendengar, mereka sudah mati masa mendengar.’ Nabi menjawab, ‘Engkau tidak lebih mendengar dari mereka.’ Artinya mereka mendengar,” tutur Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (4/6/2024).

Buya Yahya menambahkan, umat Islam juga disunnahkan mengucapkan salam ketika ziarah kubur. Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang sudah meninggal mendengar salamnya.

“Baik, masalah mendengarnya orang meninggal dunia sudah jelas. Gak usah bertanya lagi. Gak usah ragu lagi. Orang meninggal dunia mendengar omongan (orang hidup),” jelas Buya Yahya.

“Bahkan dalam hadis juga waktu ada orang mengubur, ia mendengar terompah kaki berjalannya di saat meninggalkannya. Dia mendengar semuanya,” lanjut Buya Yahya.


Alam Barzah dan Dunia

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan, orang yang sudah meninggal akan berada di alam barzah. Namun, alam barzah bukan di dalam kubur atau liang lahat. 

“Kuburan itu hanya menyimpan jasadnya seorang manusia. Alam barzah sampai digambarkan ya sudah alam. Jadi alam itu ada alam rahim, alam dunia, alam barzah, ada alam akhirat nanti,” kata Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, alam dunia lebih besar dari alam rahim. Adapun alam barzah lebih besar dari alam rahim dan alam dunia. Muslim akan tahu seperti apa gambaran asli alam barzah jika sudah meninggal.

“Jadi alam barzah itu beda dengan alam dunia. Sampai Imam Ali mengatakan, mereka itu punya ruh mutlak, tidak terikat dengan materi. Artinya, bisa melihat dengan cara undang-undang di alam barzah. (Orang yang sudah meninggal) bisa melihat Amerika, Jepang, dan sebagainya dalam satu saat. Cuma cara pandangnya bukan cara pandang syahwat,” tutur Buya Yahya.

Ia menambahkan, ketika melihat anak perempuannya sedang melayani suami dengan melakukan hubungan intim, maka bagi orang tua yang sudah meninggal akan menjadi amal baik, bukan lagi timbul syahwat.

Wallahu a'lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya