Kecelakaan Kerja Terus Terulang di IMIP, Kenapa?

Kecelakaan kerja yang menimbulkan korban kembali terjadi di PT ITSS Kawasan PT IMIP di Morowali. Tuntutan audit menyeluruh disuarakan serikat buruh.

oleh Heri Susanto diperbarui 18 Jun 2024, 12:00 WIB
Sejumlah pekerja saat mengevakuasi rekannya yang mengalami luka bakar akibat kecelakaan kerja di PT ITSSS kawasan IMIP, Kamis (13/6/2024). (Foto: SBIPE IMIP).

Liputan6.com, Morowali - Kecelakaan kerja kembali terjadi di areal tungku pengolahan nikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berada di kawasan industri IMIP di Morowali. 

Dua pekerja terluka serius diduga akibat ledakan tungku perusahaan tersebut pada Kamis (13/6/2023). Keduanya hingga Minggu (16/6/2024) masih dirawat intensif di RSUD Bungku, Morowali.

"Kami tegaskan itu bukan ledakan namun semburan uap panas," Media Relation Head PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, Sabtu (15/6/2024).

Kecelakaan kerja fatal yang menimbulkan korban pekerja bukan kali ini saja terjadi. Kerjadian serupa terjadi pada 24 Desember 2023 lalu juga di PT ITSS kawasan IMIP. 

Lebih dari 20 pekerja bahkan meninggal dunia akibat kebakaran di pabrik pengolahan nikel tersebut kala itu.

"Ini menunjukan tidak ada perbaikan yang berarti oleh PT ITSS untuk melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap buruh sehingga kecelakaan yang sama terulang kembali di bagian dan tempat yang sama," kata Henry, Ketua Serikat Buruh Indistri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP.

Dalam video evakuasi yang dibagikan SBIPE IMIP bahkan menunjukkkan dua pekerja yang terluka pada 13 Juni itu hanya diangkut oleh kendaraan truk bukan ambulance perusahaan.

Karena kecelakaan yang terus terulang itu Henry menilai penting untuk dilakukan audit menyeluruh melalui tim independen yang melibatkan serikat buruh

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulteng, Arnold Firdaus kepada Liputan6.com memastikan penyelidikan kecelakaan kerja itu sudang dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan. 

Penyelidikan yang dilakukan di antaranya meliputi SOP keselamatan kerja perusahaan.

"Akan segera kami infokan hasil investigasi pengawas kami kerana saat ini pengawas sedang investigasi di lokasi," Arnold menegaskan, Sabtu (15/6/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya