Intip Pesan Singkat dari Drama Princess Hours

Penggemar drama Korea pasti masih ingat dengan Princess Hour kan? Drama terpopuler hingga saat ini ternyata memiliki sebuah nilai penting yang perlu dicontoh.

oleh Desika Pemita diperbarui 15 Apr 2013, 19:40 WIB
Penggemar drama Korea pasti masih ingat dengan Princess Hour kan? Drama terpopuler hingga saat ini ternyata memiliki sebuah nilai penting yang perlu dicontoh. Drama yang diproduksi 2006 silam ini diperankan oleh Yoon Eun Hye, Joo Ji Hoon, Kim Jeong Hoon, dan Song Ji-hy.

Setting drama ini terjadi pada abad ke-21 di mana Korea Selatan memiliki keluarga kerajaan sejak tahun 1945 sampai sekarang. Drama ini dinilai memiliki cerita yang sama persis dengan keluarga Kerajaan Inggris dan Putri Diana. Awal drama ini bermulai saat Yoon Eun Hye, berperan sebagai Chae-kyeong, dijodohkan dengan Joo Ji Hoon, berperan sebagai Pangeran kerajaan Korea (Hwangtaeja) Lee Shin.

Cerita berlanjut saat Chae-kyeong menolak perjodohan, sementara keluarganya mendorong dirinya untuk menikah dengan sang putra mahkota. Lee Shin pun terpaksa menerima pernikahan yang diatur itu. Padahal, Lee Shin sendiri telah memiliki seorang kekasih bernama Hyo-Rin, diperankan Song Ji-hyo.

Namun, selama berada di istana, ternyata Chae-kyeong bisa beradaptasi dengan baik. Meski ia terlihat aneh dan canggung, ia tetap menjadi dirinya sendiri. Ia bahkan bisa menaklukan kekakuan keluarga kerajaan dengan karisma dan kejujuran yang dimilikinya.

Hal-hal yang lebih rumit terjadi ketika Lee Yul, diperankan Kim Jeong Hoon, dan ibunya Putri Hwa-Young, yang pernah menjadi Putri Mahkota sebelum kematian suaminya, kembali ke Istana.

Serangkaian tragedi akhirnya menimpa istana dengan skema yang diatur oleh ibu Yul. Skandal yang melibatkan keluarga kerajaan, termasuk hubungan Shin dengan Hyo-Rin,pun mulai terungkap. Kejadian tak terduga muncul yaitu rasa kasih sayang Yul untuk Chae-kyeong mulai berkembang.

Meski didera dengan banyak masalah, cinta antara Chae-Kyeong dan Lee Shin justru semakin besar. Inti permasalahan terjadi saat Lee Shin dijebak dan dituduh telah melakukan tindak kriminal yaitu membakar kediaman Yul dan ibunya. Penjebaknya tak lain merupakan ibu Yul. 

Insiden ini ternyata diketahui Yul. Ia pun merasa bersalah dan menimpakan kesalahan yang dilakukan ibunya pada dirinya sendiri. Yul yang awalnya nyaris menjadi raja terpaksa gagal karena mengakui tindakan tersebut. bu Yul yang mengetahui pengakuan anaknya berusaha bunuh diri.

Kemudian, Ibu Yul dan Yul kemudian pergi meninggalkan istana. Sedangkan Lee Shin memutuskan untuk menyusul Chae-Kyeong ke rumahnya dan menolak menjadi Raja.

Lalu, apa nilai positif yang dapat diambil dari semua cerita ini? Ternyata uang dan kekuasaan tak bisa membeli kebahagiaan. Lihat saja Lee Shin yang menolak menjadi seorang raja, justru lebih bahagia dengan Chae-kyong saat meninggalkan itu semua. Bajkan, Yul dan ibunya pun juga menjadi keluarga yang bahagia setelah meninggalkan istana.(Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya