Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Hanindhito Himawan Pramana atau akrab disapa Mas Dhito jauh mengungguli pesaingnya di Pilkada 2024 Kabupaten Kediri.
Hal itu menjadi modal bagi bupati muda ini untuk kembali meneruskan di periode kedua.
Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 5-12 Juni 2024 dalam simulasi 6 nama, Hanindhito Himawan Pramana meraih dukungan 66,4%.
Jauh unggul atas Dewi Maria Ulfa 6,8%, Anang Prakasa 5%, Deny Widyanarko 4,7%, Sentot Djamaludin 2,7%, Rahmadi Yogiantoro 0,9%. Sedang, yang belum tahu sekitar 13,5%.
Bahkan, SMRC juga melakukan simulasi terhadap sejumlah nama yang berpotensi menjadi bupati.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Unggul di Berbagai Simulasi
Tak jauh berbeda, Dhito Pramana konsisten unggul di berbagai bentuk simulasi.
Berdasarkan simulasi dari 6 nama, Hanindhito Himawan Pramana meraih dukungan 66,4%, jauh unggul atas Dewi Maria Ulfa 6,8%, Anang Prakasa 5%, Deny Widyanarko 4,7%, Sentot Djamaludin 2,7%, Rahmadi Yogiantoro 0,9%. Sedang, yang belum tahu sekitar 13,5%.
“Hanindhito jauh unggul atas calon-calon lain di antaranya karena kinerjanya sebagai bupati dinilai memuaskan oleh pemilih pada umumnya,” kata Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani, Minggu (16/6/2024).
Angka elektabilitas itu tidak lepas atas kinerja Dhito Pramana selama menjabat sebagai Bupati Kediri di periode pertama.
Ditandai pembangunan infrastruktur dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kediri.
Advertisement
Ini Asumsi Masyarakat
Sehingga masyarakat berasumsi kepemimpinan Dhito Pramana mampu membawa banyak perubahan positif bagi Kabupaten Kediri.
Seperti dalam rilis SMRC, mayoritas responden menilai Dhito Pramana sangat perhatian terhadap rakyat dan mengapresiasi bukti kerja nyata.
“Pemilih pada umumnya juga masih menginginkan Hanindhito kembali menjadi bupati Kediri,” sambungnya.
Sebagai informasi, survei SMRC ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun dalam survei berjumlah 1210 responden dengan minimal usia 17 tahun dan sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penulis: Nugroho Purbo