Liputan6.com, Jakarta - Di pasar modal memiliki sejumlah istilah yang mungkin asing terdengar terutama bagi investor baru. Salah satunya haircut value saham. Lalu apa itu haircut value saham?
Mengutip laman stockbit.com, haircut value saham adalah persentase tertentu dari suatu saham yang ditetapkan oleh Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) sebagai pengurang nilai pasar suatu saham. Untuk menetapkan nilai haircut, KPEI dibantu dengan Komite Haircut.
Advertisement
Komite haircut ini terdiri dari 11 anggota dengan satu orang merangkap sebagai koordinator sekaligus anggota dengan persyaratan keanggotaan yang telah ditentukan.
Komposisi Anggota Komite Haircut terdiri atas 5 perwakilan SRO dengan jabatan direktur, 5 perwakilan dari Anggota Kliring dengan jabatan 5 direktur dan 1 perwakilan yang merupakan profesional/praktisi yang berkompeten dalam melakukan penilaian.
Adapun nilai haircut tersebut ditetapkan jika mau menambah modal untuk pembelian saham dan efek dengan cara berhutang ke perusahaan sekuritas atau beli saham pakai fasilitas margin trading.
Mengutip laman stockbit, masing-masing saham memiliki nilai haircut yang berbeda, tergantung pada besar kecilnya risiko saham. Semakin besar risiko, semakin besar pula nilai haircut-nya, demikian juga sebaliknya.
Nilai haircut value saham antara lain dipengaruhi oleh harga, volatilitas, kualitas kredit, likuiditas aset, dan nilai pasar sekunder.
Lalu apa manfaat haircut value saham?
Berikut sejumlah manfaat haircut saham antara lain:
-Sebagai upaya relaksasi pasar sehingga transaksi di bursa meningkat dan tetap memperhatikan risiko dari suatu saham
-Meningkatkan likuiditas pasar
-Menjadikan pasar efek tetap kondusif dan berjalan teratur dan wajar
-Sebagai penanda saham gorengan. Sekuritas memberikan haircut value besar pada saham tertentu yang terindikasi saham gorengan. Misalkan haircut 90 persen dan 100 persen.
-Sebagai kebijakan manajemen risiko dari sekuritas karena harga saham sangat fluktuatif
Apa Itu Stop Loss dan Manfaat Penerapannya?
Sebelumnya, saat investasi atau melakukan trading di pasar saham, mungkin ada sejumlah istilah yang masih asing terdengar terutama bagi investor pemula.
Trivia saham kali ini sekilas membahas mengenai istilah dan salah satu strategi trading di pasar saham yakni stop loss. Dikutip dari laman Investing.com, Senin (4/3/2024), stop loss yakni saat investor menetapkan harga tertentu untuk untuk suatu saham. Jika harga stop loss itu tercapai, order secara otomatis terpicu untuk membeli dan menjual.
Dengan kisaran harga saham yang sudah ditetapkan baik maksimum dan minimum membuat investor senang untuk membeli dan menjual. Jika suatu saham turun atau naik melampaui batas tidak ada perdagangan yang dilakukan.
Pada dasarnya, stop loss seperti memiliki rencana cadangan untuk perdagangan. Jika Anda menjual, ini memungkinkan untuk memastikan hanya menjual saat harga sedang turun. Ini memberi Anda kendali atas harga yang diinginkan bahkan saat tidak bisa mengawasi pasar sepanjang waktu.
Lalu apa saja manfaat stop loss? Perintah stop loss ini menawarkan banyak manfaat bagi pelaku pasar tetapi penting untuk memahani risiko terkait. Berikut manfaat memakai stop loss:
1.Perlindungan terhadap volatilitas pasarPasar saham terkenal dengan volatilitasnya seiring harga bergejolak dengan cepat sebagai respons terhadap berbagai faktor. Perintah stop loss dapat membantu melindungi posisi trader dari penurunan harga secara tiba-tiba.
Dengan menetapkan stop loss, trader dapat memastikan ordernya hanya terpicu saat harga pasar mencapai atau melampaui level tertentu. Perlindungan terhadap volatilitas pasar dapat membantu pelaku pasar membatasi potensi kerugian dan melindungi modalnya.
Advertisement
Apa Manfaat Stop Loss Lainnya?
2.Membatasi kerugian dan mengelola risiko
Manajemen risiko adalah aspek penting dari trading. Dengan menentukan stop loss, trader dapat menetapkan rasio risiko-imbalan dan menerapkan strategi manajemen risiko lebih efektif.
Kemampuan membatasi kerugian ini membantu pelaku pasar melindungi modalnya dan menjaga disiplin saat trading.
3.Potensi menaikkan eksekusi perdagangan
Perintah stop loss memberi pelaku pasar lebih besar atas eksekusi perdagangannya. Dengan menetapkan stop loss, pelaku pasar dapat menentukan kisaran harga yang membuat nyaman untuk membeli dan menjual.Kontrol ini memungkinkan trader untuk mengamankan titik masuk dan keluar lebih baik, memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan kerugian tanpa harus mengawasi pasar 24 jam secara manual.
4.Fleksibel saat berstrategi
Perintah stop loss menawarkan fleksibilitas kepada pelaku pasar untuk menyesuaikan strateginya berdasarkan kondisi pasar tertentu. Misalknya, trader dapat memakai perintah untuk memasuki perdagangan saat harga saham tembus level resistance utama atau keluar dari perdagangan ketika saham sudah mencapai target keuntungan yang ditentukan.
Fleksibilitas ini memungkinkan pelaku pasar memanfaatkan pergerakan pasar yang menguntungkan dan menyesuaikan posisi sesuai rencana perdagangan pribadinya yang lebih spesifik.
Apa Risiko Stop Loss?
Di sisi lain meski perintah stop loss memberikan manfaat, trader juga mesti tahu potensi risiko dan pertimbangan yang terkait dengan pemakaiannya.
1.Kemungkinan gagal eksekusi
Di pasar yang bergerak cepat dan selama periode volatilitas tinggi, perintah stop loss mungkin tidak dieksekusi sebagaimana mestinya. Jika harga saham turun dan naik dengan cepat melewati batas harga, pesanan mungkin tidak dipenuhi.
Hal ini bisa terjadi ketika pergerakan harga saham tiba-tiba dan signifikan hingga melebihi batas harga yang ditentukan. Trader harus menyadari risiko ini dan mempertimbangkan untuk memakai strategi lain dan menyesuaikan harga.
2.Kesenjangan pasar
Kesenjangan pasar dapat terjadi ketika perbedaan yang signifikan antara harga penutupan dan harga pembukaan pada sesi perdagangan berikutnya.Kesenjangan itu mungkin terdapat keterbatasan likuiditas dan kurangnya pembeli dan penjual pada harga batas yang ditentukan.
3.Menyeimbangkan risiko
Stop loss meski membantu batasi kerugian, menetapkan harga yang ketat dapat mengakibatkan eksekusi prematur. Pelaku pasar juga dinilai harus mempertimbangkan toleransi risiko, kondisi pasar dan karakteristik spesifik dari portofolio yang diperdagangkan saat menentukan harga yang tepat.
Advertisement