Liputan6.com, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengumumkan kinerja kuartal I yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Indah Kiat Pulp & Paper membukukan penurunan tipis pada laba seiring dengan turunnya penjualan.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/6/2024), Indah Kiat Pulp & Paper membukukan penjualan sebesar USD 805,23 juta atau sekitar Rp 13,25 triliun (kurs Rp 16.451,60 per USD). Pendapatan itu turun 23,76 persen dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 1,06 juta.
Advertisement
Seiring penjualan yang turun, INKP berhasil menekan beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 menjadi USD 53,41 juta dari USD 655,93 juta pada kuartal I 2023. Namun laba kotor pada kuartal I 2024 tersisa USD 268,82 juta dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar USD 400,29 juta.
Pada kuartal I 2024, perseroan membukukan laba usaha USD 182,77 juta, turun 41,27 persen dibandingkan laba usaha pada kuartal I 2023 yang sebesar USD 311,24 juta. Bersamaan dengan itu, beban lain-lain berhasil ditekan menjadi hanya USD 23,1 juta pada kuartal I 2023 dibandingkan USD 311,24 juta pada kuartal I 2024.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 130,79 juta atau sekitar Rp 2,15 triliun. Laba itu turun 1,84 persen dibandingkan laba kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 133,24 juta.
Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2024 naik menjadi USD 10,36 miliar dari USD 10,13 miliar pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi USD 4,23 juta dari USD 4,13 juta pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan Maret 2024 naik menjadi USD 10,34 miliar dibandingkan USd 10,13 miliar pada Desember tahun lalu.
Indah Kiat Pulp & Paper Lunasi Obligasi Rp 597,85 Miliar
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengumumkan telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2020 Seri B (Obligasi) pada 15 September 2023.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/9/2023), Indah Kiat Pulp and Paper telah melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2020 Seri B (Obligasi) sejumlah Rp 597,85 miliar.
"Dengan ini kami informasikan bahwa Perseroan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2020 Seri B,” tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan Heri Santoso, Senin (18/9/2023).
Sementara itu, ia menyebut, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.
Sebelumnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) membeli lahan di kawasan Karawang, Jawa Barat untuk pengembangan lahan pabrik kertas.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper Heri Santoso menuturkan, pihaknya melakukan penandatanganan akta perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) dengan PT Persada Kharisma Perdana (PKP) dan PT Paramacipta Intinusa (PCI) pada 8 September 2023. Kedua PPJB tersebut dibuat dihadapan notaris di Kota Tangerang.
"Penandatanganan PPJB ini tidak memiliki dampak terhadap kondisi Perseroan," kata Heri dalam keterbukaan informasi, Rabu, 13 September 2023.
Advertisement
Biaya
Adapun lahan yang dimaksud adalah 34 bidang tanah milik PKP yang terletak di Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat dengan total luas 2.086.775 m² atau 206,67 hektare senilai Rp 145,92 miliar.
Selain itu, 8 bidang tanah milik PCI, yang terletak di wilayah yang sama dengan total luas 1.133.718 m² atau 113,37 hektare senilai Rp 102 miliar.
Asal tahu saja, pabrik kertas dan sarana pendukung yang akan dibangun Indah Kiat Pulp & Paper membutuhkan biaya sebanyak USD 3,63 miliar atau Rp 57 triliun. Angka tersebut sudah termasuk dengan investasi lahan, bangunan, mesin dan peralatan.