4 Kandidat Pelatih Baru Timnas Inggris Jika Gareth Southgate Pergi usai Euro 2024

Setelah gagal mempersembahkan trofi pada tiga kompetisi yang dijalaninya, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) khawatir pelatih Gareth Southgate akan mengakhiri masa kerjanya jika kembali pulang dengan tangan hampa di Euro 2024.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 19 Jun 2024, 13:00 WIB
Gareth Southgate. Pelatih berusia 51 tahun yang masih menjabat sebagai pelatih Timnas Inggris ini sukses membawa Three Lions menjadi runner-up di ajang Euro 2020 lalu. Sebelumnya, ia pernah membesut Middlesbrough pada 2006 hingga 2009 dan Inggris U-21 pada 2013 hingga 2016. (AFP/Pool/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Inggris sudah melakoni laga perdana di Euro 2024. The Three Lions menang 1-0 atas Serbia berkat gol Jude Bellingham.

Kemenangan ini plus rekor dalam beberapa turnamen besar terakhir menjadi alasan Inggris untuk optimistis pada turnamen ini. Namun, setelah gagal mempersembahkan trofi pada tiga kompetisi yang dijalaninya, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) khawatir pelatih Gareth Southgate akan mengakhiri masa kerjanya jika kembali pulang dengan tangan hampa.

Skenario tersebut memaksa FA mengambil langkah preventif. Menurut laporan Daily Telegraph, FA belum menyusun daftar resmi penggant. Namun, rumor yang beredar mengidentifikasikan empat nama yang berpeluang menggantikan Gareth Southgate selepas Piala Eropa 2024.

Siapa saja mereka? Simak penjabarannya di halaman berikuT:


Mauricio Pochettino

Pochettino dipercaya membangun skuad Chelsea dengan modal yang besar. The Blues tercatat mengeluarkan uang lebih dari 500 juta paun untuk merekrut banyak pemain termasuk memecahkan rekor transfer atas nama Moises Caicedo, seharga 115 juta paun. (AFP/Adrian Dennis)

Mauricio Pochettino, seorang manajer sepak bola dengan reputasi tinggi di Inggris, diketahui tertarik dengan gagasan mengelola timnas. Mantan manajer Tottenham Hotspur dan Chelsea ini telah lama dikenal dengan kemampuannya mengembangkan pemain muda dan membangun tim yang solid.

Namun, masih harus ditunggu apakah FA siap mempekerjakan manajer asing untuk pertama kalinya sejak masa Fabio Capello yang berakhir dengan kurang baik.

Pochettino, seorang mantan pemain dan pelatih asal Argentina, memulai karir manajerialnya di Espanyol sebelum pindah ke Southampton pada tahun 2013. Di sana, ia menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan talenta muda dan menerapkan gaya permainan yang atraktif.

Salah satu kekuatan utama Pochettino adalah kemampuannya dalam mengembangkan pemain muda. Di Southampton, ia memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda seperti Luke Shaw dan James Ward-Prowse untuk bersinar.

Di Tottenham, ia melakukan hal yang sama dengan Harry Kane, yang kini menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia. Gaya kepelatihan Pochettino yang menekankan pada kerja keras, disiplin, dan pengembangan teknik individu sangat sesuai dengan filosofi sepak bola Inggris. 


Thomas Tuchel

Pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel pada laga leg pertama 16 besar Liga Champions 2023/2024 melawan Lazio di Olympic Stadium, Roma, Italia, Kamis (15/02/2024) WIB. (AFP/Alberto Pizzoli)

Thomas Tuchel, mantan manajer Chelsea dan Bayern Munchen, muncul sebagai salah satu kandidat kuat untuk menjadi manajer tim nasional Inggris jika Gareth Southgate memutuskan mundur setelah Euro 2024.

Tuchel dikenal memiiki taktik yang cemerlang dan kemampuannya memaksimalkan potensi tim, menjadikannya salah satu pelatih top Eropa yang paling dihormati saat ini.

Dia mencapai puncak kariernya di Chelsea dengan membawa klub London tersebut meraih gelar Liga Champions 2020/2021. Selain gelar Liga Champions, Tuchel juga membawa Chelsea meraih Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub, menegaskan statusnya sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah klub.

Sebelum sukses di Chelsea, Tuchel juga mengukir prestasi di Bayern Munchen dan Paris Saint-Germain (PSG). Di PSG, ia memenangkan beberapa gelar domestik dan membawa timnya ke final Liga Champions 2019/2020, meskipun akhirnya kalah dari Bayern Munchen.

Di Bayern Munchen, meskipun masa jabatannya singkat, ia menunjukkan kemampuannya dalam mengelola tim besar dengan pemain-pemain kelas dunia.


Graham Potter

Pelatih kepala Chelsea, Graham Potter memberikan tepuk tangan setelah laga lanjutan Liga Inggris 2022/2023 melawan Leicester City di King Power Stadium, Leicester, Inggris, 11 Maret 2023. Potter didepak dari kursi kepelatihan The Blues lantaran rentetan hasil buruk yang didapatkan Chelsea dalam beberapa waktu terakhir. Menurut situs Transfermarkt, pria berkebangsaan Inggris tersebut hanya mampu meraih 12 kemenangan, 8 laga imbang, dan 11 sisanya kalah. (AP Photo/Rui Vieira)

Graham Potter, mantan manajer Brighton & Hove Albion dan Chelsea, telah mencuri perhatian di dunia sepak bola Inggris dengan gaya manajerialnya yang inovatif dan pendekatannya yang menarik terhadap permainan. Meskipun kiprahnya di Chelsea tidak berakhir dengan sukses besar, reputasi Potter tetap tinggi di kalangan penggemar dan analis sepak bola.

Potter memulai karier kepelatihannya dengan sukses di klub Swedia, Ostersund, di mana ia terkenal karena membawa tim ke tingkat yang lebih tinggi di kompetisi domestik dan Eropa. Prestasinya menarik perhatian Brighton & Hove Albion, yang kemudian menunjuknya sebagai manajer pada tahun 2019. Di sini, Potter berhasil menunjukkan kemampuan taktisnya dan membawa perubahan positif dalam gaya bermain klub.

Namun, perjalanan singkat Potter di Chelsea, di mana ia menggantikan Thomas Tuchel, tidak memberikan hasil yang diharapkan.


Eddie Howe

Newcastle United menunjuk Eddie Howe sebagai pelatih kepala menggantikan Steve Bruce pada tahun 2021. Sejak kehadirannya, The Magpies dinilai cerdik dan efektif untuk melakukan transfer pemain. Hingga pekan kesembilan, Howe berhasil membawa Newcastle menempati posisi keenam dengan raihan 14 poin. (AFP/Paul Ellis)

Eddie Howe adalah salah satu nama yang dipertimbangkan serius oleh FA untuk mengelola tim nasional Inggris. Dengan kesuksesannya di Newcastle United dan komitmen jangka panjangnya di sana, Howe telah membuktikan dirinya sebagai manajer yang mampu membawa perubahan positif dalam sebuah klub.

Namun, daya tarik untuk mengambil tantangan baru dengan mengelola tim nasional mungkin bisa mengubah perhitungannya. Bagi FA, memilih manajer yang tepat untuk menggantikan Gareth Southgate akan menjadi keputusan penting yang akan mempengaruhi masa depan sepak bola Inggris.

Infografis Jadwal Euro 2024 Babak Penyisihan Grup A-F (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya