Liputan6.com, Jakarta Mendapatkan pekerjaan saat ini memang bukan hal yang mudah. Terlebih, kamu juga harus bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kapasitas.
Mencari pekerjaan bagi para penyandang disabilitas juga cukup berat dilakukan. Meski begitu, kini cukup banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas.
Advertisement
Bisa bekerja dengan keterbatasan tentu menjadi hal yang begitu disyukuri. Namun, adanya diskriminasi di tempat kerja merupakan hal yang diinginkan. Begitu pula yang dialami oleh Laurence Van Wassenhove.
Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Selasa (18/6/2024), wanita asal Perancis ini diketahui menggugat perusahaannya atas tuduhan adanya pelecehan moral dan diskriminasi di tempat kerja. Laurence Van Wassenhove diketahui menuduh perusahaan tempatnya bekerja selalu memberikan gaji tanpa adanya tugas.
Digaji Penuh Tanpa Diberi Tugas
Laurence Van Wassenhove diketahui telah menjadi pegawai dari France Telecom sejak 1993 yang kini menjadi Orange. Di awal bekerja, perusahaannya mengetahui mengenai kondisi kesehatannya.
Laurence Van Wassenhove diketahui mengidap hemiplegia atau kelumpuhan pada sebagaian wajah dan anggota badan. Tak hanya itu saja, sejak lahir dirinya juga menderita epilepsi. Tahu akan kondisi Laurence Van Wassenhove, perusahaan pun memberikan posisi yang sesuai dengan kondisi medisnya.
Ia diketahui bekerja sebagai sekretaris di departemen SDM hingga 2002 sebelum dipindahkan ke Perancis. Namun, pekerjaan barunya di tempat baru tak disesuaikan dengan kondisi kesehatannya. Bahkan, laporan kesehatan dari dokter juga diabaikan. Namun, pihak Orange memilih untuk membayar gajinya secara penuh selama 20 tahun tanpa memberikan pekerjaan.
Advertisement
Ajukan gugatan ke pengadilan
Pihak Orange diduga telah berupaya mengabaikan Laurence Van Wassenhove selama bekerja. Namun, Van Wassenhove memilih untuk melaporkannya ke Otoritas Tinggi mengenai adanya tindak diskriminasi.
Seorang mediator yang ditunjuk oleh Orange diberi mandat untuk menyelesaikan situasi tersebut, namun keadaan tidak membaik sama sekali, karena perusahaan terus membayarnya tanpa memberikan tugas apa pun kepadanya. Namun, pihak pengacara mengungkapkan jika perusahaan tersebut berusaha memaksa Van Wassenhove untuk berhenti bekerja.
“Mereka lebih memilih untuk membayarnya daripada mempekerjakannya. Bekerja bagi penyandang disabilitas berarti mendapat tempat di masyarakat, pengakuan, ikatan sosial yang tercipta,” kata pengacara Laurence,