Liputan6.com, Jakarta - Global Peace Index 2024, ukuran perdamaian global terkemuka di dunia, kembali merilis daftar negara paling aman di dunia.
Disusun oleh lembaga pemikir internasional Institute for Economics and Peace (IEP), laporan ini mencakup 163 negara bagian dan teritori independen yang merupakan rumah bagi 99,7 persen populasi dunia.
Advertisement
Pemeringkatan tersebut, yang didasarkan pada 23 indikator yang dikelompokkan ke dalam tiga kriteria: keselamatan dan keamanan masyarakat; tingkat konflik dalam negeri dan internasional yang sedang berlangsung; dan tingkat militerisasi.
Laporan tersebut menunjukkan 65 negara mencatat kemajuan dan 97 negara menunjukkan kemunduran, lebih banyak dibandingkan tahun mana pun sejak dimulainya pemeringkatan tersebut pada tahun 2008.
Menurut para peneliti IEP, secara total tingkat kedamaian global menurun tahun ini sebesar 0,56 persen. Jumlah tersebut mungkin tidak terlalu besar, namun perlu dicatat bahwa ini adalah kedua belas kalinya rata-rata mengalami penurunan, dengan penurunan keseluruhan sebesar 4,5 persen sejak indeks diluncurkan.
Faktor ini tak terlepas dari kondisi geopolitik dunia yang bergejolak. Secara keseluruhan, tahun lalu terdapat 162.000 kematian akibat konflik, yang merupakan angka kematian tertinggi kedua dalam tiga dekade. Perang di Ukraina dan Gaza bertanggung jawab atas hampir 75 persen kematian tersebut.
Ukraina saja menyumbang lebih dari setengahnya (83.000 kematian) sementara di Gaza terdapat sedikitnya 33.000 kematian pada bulan April 2024. Tren lain yang mengkhawatirkan adalah konflik menjadi semakin meluas, di mana 92 negara kini terlibat dalam konflik eksternal dalam berbagai bentuk—angka yang diambil dari indeks tahun 2008 hanya berjumlah 33.
Di tengah gejolak global yang meluas, sejumlah negara seperti Islandia dan Selandia Baru mungkin mendapat manfaat dari keterisolasian geografis mereka.
Sementara negara seperti Singapura dan Malaysia mendapat keuntungan atas situasi demokrasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dilansir Global Finance Mag, Rabu (19/6/2024), berikut adalah 10 negara di dunia paling aman di dunia:
1. Islandia
Penduduk Islandia dapat dikatakan tidur paling nyenyak saat malam hari karena tinggal di negara paling aman di dunia.
Sejak indeks ini pertama kali dimulai pada tahun 2008, Islandia selalu berada di posisi nomor satu hingga 17 tahun berturut-turut.
Negara ini tidak memiliki angkatan bersenjata, angkatan laut atau udara dan memiliki populasi terkecil di antara semua negara.
Islandia juga memiliki tingkat kejahatan yang mencapai rekor terendah, terbukti dari polisi yang pada umumnya tidak membawa senjata api. Sistem pendidikan dan kesejahteraan negara ini juga patut ditiru, dan berada di antara negara-negara terbaik dalam hal pekerjaan, pendapatan dan kesejahteraan penduduk.
2. Irlandia
Irlandia adalah salah satu negara terkaya, paling maju dan paling bahagia di dunia.
Negara ini tidak serta merta menjadi negara yang penuh damai, lantaran sempat mengalami hubungan yang tegang selama berabad-abad dengan Inggris.
Namun karena sudah berstatus independent dan memiliki tantara yang netral, Republik Irlandia secara rutin digolongkan sebagai salah satu negara teraman di dunia. Hal ini tidak berarti Irlandia kebal dari gejolak politik dan sosial—misalnya, selama pandemi, Irlandia sering dilanda demonstrasi anti-lockdown yang penuh kekerasan.
Advertisement
3. Austria
Sejak berakhirnya Perang Dingin, negara kecil yang terkurung daratan dan berpenduduk sekitar 9 juta jiwa ini berpindah dari posisi pinggirannya di garis perbatasan antara Timur dan Barat menjadi lebih dekat ke pusat kesatuan Eropa.
Sebagai anggota muda Uni Eropa dan di luar NATO, Austria bangga dengan upayanya untuk bergaul dengan blok politik saingannya dan menerima bentuk kerja sama baru dengan negara tetangganya.
4. Selandia Baru
Setelah mempertahankan peringkat kedua dalam indeks tersebut sejak tahun 2017, Selandia Baru merosot dua peringkat ke peringkat empat dalam Indeks Perdamaian Global edisi tahun lalu, dan hal serupa juga terjadi pada tahun ini.
Mendapat nilai hampir sempurna dalam bidang keamanan masyarakat dan konflik domestik dan internasional, negara yang damai ini secara luas dianggap sebagai tempat yang indah untuk ditinggali.
Namun, karena peningkatan impor dan ekspor senjata serta peningkatan pada kendaraan pengangkut personel bersenjata, skor Selandia Baru dalam bidang militerisasi turun sebesar 6 persen pada indeks edisi tahun lalu.
5. Singapura
Meskipun laporan Indeks Perdamaian Global menunjukkan bahwa dunia semakin penuh kekerasan, Singapura justru menjadi lebih damai. Hal ini terbukti bahwa ketika laporan indeks pertama kali diluncurkan pada tahun 2008, Singapura menempati posisi ke-22, sementara saat ini menempati posisi ke-5.
IEP menunjukkan bahwa peningkatan terbesar dalam peringkat tersebut biasanya terjadi secara luas, sedangkan kemunduran besar dalam perdamaian biasanya disebabkan oleh beberapa indikator saja.
Sementara Singapura mendapat nilai tinggi dalam hal keselamatan dan keamanan masyarakat serta rendahnya tingkat konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung, hal yang menghambat Singapura dari peringkat tertinggi—seperti Swiss—adalah tingkat militerisasinya.
6. Swiss
Swiss merupakan negara dengan tingkat keamanan masyarakat yang sangat tinggi, stabilitas politik yang unggul, dan hampir tidak ada konflik internasional.
Namun, tingkat militerisasinya yang mengejutkan, di mana total personel tentara aktif dan cadangan berjumlah sekitar 147.000 dari populasi sekitar 8,9 juta jiwa, membuat negara ini tidak masuk dalam peringkat lima besar.
Advertisement
7. Portugal
Selama beberapa tahun terakhir, negara berpenduduk sekitar 10 juta orang ini telah menjadi salah satu negara dengan indeks perdamaian global terbesar, naik dari posisi ke-18 pada tahun 2014 menjadi sepuluh besar.
Berperingkat di atas rata-rata negara-negara industri dalam hal perumahan, keseimbangan kehidupan kerja, keamanan pribadi, dan kualitas lingkungan, Portugal juga dianggap sebagai salah satu tujuan utama ekspatriat karena kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Keunggulan lainnya adalah bahwa kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menikmati cara hidup orang Portugis lantaran negara itu masih menjadi salah satu tujuan paling terjangkau di benua ini.
8. Denmark
Sebagai negara yang aman untuk bepergian dan tinggal, Denmark memiliki ciri stabilitas politik tingkat tinggi, kebebasan pers, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Negara ini juga memiliki tingkat kesetaraan pendapatan yang tinggi dan sering dianggap sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia.
9. Slovenia
Wilayah Slovenia—separuhnya ditutupi oleh hutan—memiliki salah satu tingkat keanekaragaman hayati terbesar di benua ini: hanya dengan satu jam berkendara dari ibu kota Ljubljana, Anda dapat berenang di Laut Adriatik atau mendaki Pegunungan Alpen Julian.
Ini adalah satu-satunya negara dari Eropa Tengah yang masuk dalam 10 besar, menjadikannya negara paling damai di kawasan CEE.
10. Malaysia
Berperingkat sebagai negara paling damai ketiga di kawasan Asia-Pasifik, Malaysia memegang posisi global teratas dalam ranah Konflik Domestik dan Internasional yang Sedang Berlangsung dan menempati peringkat ketiga dalam ranah Militerisasi.
Hebatnya, negara berpenduduk sekitar 33 juta jiwa ini naik 9 peringkat dari tahun lalu, dan masuk 10 besar untuk pertama kalinya.
Sebagai masyarakat multikultural dengan beragam komunitas Melayu, Tiongkok, India, dan pribumi, Malaysia mendapat manfaat dari kebijakan pemerintah yang mempromosikan toleransi dan mendorong inklusivitas.
Tingkat kejahatan lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini, dan perekonomian yang makmur membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.
Advertisement
Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia berada di peringkat ke-48 dari 163 negara yang masuk dalam survei.
Laporan tersebut menyorot sejumlah alasan mengapa Indonesia masih berada di peringkat bawah, termasuk kurangnya transparansi, proteksionisme perdagangan, dan kelemahan kelembagaan yang menghambat perkembangan ekonomi yang dinamis.
Kelemahan lainnya mencakup tingkat kemiskinan yang relatif tinggi hingga kerentanan terhadap bencana alam.