Buya Yahya Sentil Orang Kaya, Semakin Susah Ngaji

Buya Yahya menyebut, seiring bertambahnya kekayaan, sering kali muncul berbagai alasan yang membuat seseorang semakin jauh dari kegiatan spiritual.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jun 2024, 20:30 WIB
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon sekaligus ulama kharismatik terkenal di Indonesia, menyentil pengusaha yang tak mampu atur waktu.

Buya menyenggol mengenai manajemen waktu, khususnya bagi mereka yang telah mencapai kesuksesan finansial. Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyoroti fenomena dimana semakin banyak orang yang meraih kekayaan, tetapi justru semakin sulit mengatur waktu untuk kegiatan spiritual.

"Saat Anda semakin kaya, lihatlah, mobil punya sopir sendiri, tukang masak sudah ada, kan? Mestinya ibadah dan ngaji Anda semakin gampang," ujar Buya Yahya.

Menurutnya, dengan segala fasilitas yang dimiliki, tidak seharusnya seseorang malah kesulitan menyempatkan waktu untuk kegiatan keagamaan.

"Sopir ada, tukang masak ada, tukang bersih rumah ada. Cuman hari ini yang terjadi, semakin mulai kaya, semakin susah ngaji. Anda jangan seperti itu," tegasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Banyak Duit, Semakin Jauh Kegiatan Spritual

Ilustrasi Bos (pixabay.com)

Buya Yahya mengingatkan bahwa seiring bertambahnya kekayaan, sering kali muncul berbagai alasan yang membuat seseorang semakin jauh dari kegiatan spiritual.

"Sebab semakin banyak duit, semakin alasannya macam-macam. Wah ada rapat lah. Bos kok atur rapat di waktunya enggak ngaji?" katanya.

Menurutnya, seorang pemimpin atau bos seharusnya bisa mengatur waktu dengan baik, termasuk waktu untuk beribadah.

Ia mencontohkan, jika perlu, seseorang bisa mengatur waktu ibadah pada jam 12 malam sekalipun. "Kalau perlu jam 12 malam nanti, jangan ganggu pengajian saya. Begitu kan katanya Bos. Bos kok enggak bisa ngatur?" ujarnya, dengan nada menekan.

Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesibukan duniawi dan spiritual.

Lebih lanjut, Buya Yahya menyoroti bagaimana kesibukan sering kali menjadikan seseorang sebagai budak dari rutinitasnya.

 


Jangan Mau Jadi Budak Ekonomi

Ilustrasi bos (iStock)

"Bagaimana kata sudah naik nih ekonomi Anda, ekonomi Anda kok malah menjadi budaknya. Budak kesibukan," katanya. Menurutnya, seharusnya semakin orang kaya, semakin bisa mengatur waktu, termasuk waktu untuk tahajud.

"Semakin orang kaya, semakin bisa ngatur waktu. Tahajud kuat, ini jam aku harus istirahat. No bicara bisnis aku waktu ngaji, jangan ganggu," tegasnya. Dengan manajemen waktu yang baik, seorang pengusaha atau bos seharusnya bisa mengatur semua kegiatannya tanpa mengesampingkan ibadah.

Dengan konsistensi, tidak ada alasan untuk menunda-nunda waktu ibadah hanya karena urusan bisnis.

Menurut Buya Yahya, keseimbangan antara kehidupan dunia dan spiritual tidak hanya membuat seseorang lebih tenang, tetapi juga meningkatkan produktivitas.

Ia mengajak para pengusaha untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, termasuk untuk kegiatan spiritual.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengajak para pendengar untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama meskipun telah mencapai kesuksesan. Ia kembali menekankan bahwa kegiatan bisnis dan ibadah bisa berjalan beriringan dengan manajemen waktu yang baik.

Dengan nasihatnya ini, Buya Yahya berharap para pengusaha dan mereka yang telah meraih kesuksesan finansial tidak melupakan kewajiban spiritual mereka.

"Semakin kaya, semakin mudah ngaji. Itulah seharusnya," pungkasnya. Nasihat ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi semua orang untuk tidak melupakan aspek spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya