Perusahaan Investasi Warren Buffett Kurangi Kepemilikan Saham Produsen Kendaraan Listrik China BYD

Miliarder Warren Buffett telah menjual 1,3 juta saham BYD yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jun 2024, 20:15 WIB
Investor awal di BYD, Berkshire Hathaway terus memangkas kepemilikan sahamnya di produsen kendaraan listrik terbesar di China.(NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Investor awal di BYD, Berkshire Hathaway terus memangkas kepemilikan sahamnya di produsen kendaraan listrik terbesar di China.

Mengutip CNBC, ditulis Selasa (18/6/2024), miliarder Warren Buffett telah menjual 1,3 juta saham BYD yang tercatat di Hong Kong senilai USD 39,8 juta atau sekitar Rp 653,06 miliar (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.408). Hal itu menurut pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong. Penjualan saham itu mengurangi kepemilikan Berkshire Hathaway menjadi 6,9 persen dari 7 persen.

Warren Buffett membeli sekitar 225 juta saham BYD yang berbasis di Shenzhen pada 2008 senilai USD 230 juta atau sekitar Rp 3,77 triliun. Taruhan ini ternyata sangat menguntungkan karena pasar kendaraan listrik mengalami pertumbuhan yang luar biasa di China dan negara lain.

Berkshire Hathaway telah melepas separuh kepemilikannya melalui penjualan pada 2022 dan 2023 setelah saham BYD meroket hampir 600 persen ke rekor tertinggi pada April 2022 dari awal 2008.

Peraturan Hong Kong hanya mensyaratkan pengajuan ketika persentase saham melewati angka bulat, jadi jika kepemilikan Berkshire turun di bawah 6 persen, aka nada pengajuan lagi.

Didirikan oleh Wang Chuanfu, BYD mulai membuat baterai untuk ponsel pada 1990-an.Pada 2003, perusahaan ini beralih ke otomotif dan menjadi merek mobil terkemuka di China, serta produsen utama baterai kendaraan listrik.

Pada kuartal IV 2023, BYD menggeser Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan menjual lebih banyak kendaraan bertenaga baterai dibandingkan pesaingnya di Amerika Serikat (AS).

Buffett menuturkan, pada 2010, mendiang vice chairman Berkshire Charlie Munger pantas mendapatkan 100 persen pujian untuk BYD. Munger diperkenalkan ke BYD oleh temannya Li Lu, pendiri manajer aset Himalaya Capital yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat.


Miliarder Warren Buffett Beli Saham Perusahaan Asuransi Chubb, Nilainya Segini

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya,  portofolio saham perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik miliarder Warren Buffett kembali terungkap. Berkshire Hathaway mengungkapkan kepemilikan besar di perusahaan asuransi Chubb dan mengungkapkan investasi yang disembunyikan sejak tahun lalu.

Mengutip CNN, ditulis Kamis (16/5/2024), Berkshire Hathaway akuisisi hampir 26 juta saham Chubb yang diketahui berdasarkan pengajuan ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada kuartal I 2024. Nilai akuisisi sebesar USD 6,7 miliar atau sekitar Rp 106,79 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.938).

Berkshire Hathaway telah melindungi posisi tersebut dari publik saat sedang membangun sahamnya dan meminta “perlakuan rahasia” dari SEC dalam pengajuan sebelumnya.

Chubb, sebuah perusahaan asuransi yang beroperasi di 54 negara menjadi berita utama pada Maret setelah perusahaan itu menanggung obligasi banding mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hampir USD 92 juta dalam gugatan pencemaran nama baik yang diajukan oleh E.Jean Carroll.

CEO Berkshire Hathaway Buffett telah mengumpulkan banyak investor yang meniru gerakan portofolionya. Tidak terkecuali saham Berkshire Hathaway di Chubb. Saham Chubb melonjak lebih dari 8 persen dalam perdagangan setelah jam kerja pada Rabu pekan ini.

Taruhan Buffett kepada Chubb merupakan hal yang lazim. Perusahaan asuransi Geico, National Indemnity dan General Re semuanya merupakan anak perusahaan Berkshire Hathaway.

Investasi di Chubb menegaskan strategi investasi Berkshire Hathaway selama beberapa bulan terakhir. Tampaknya hal ini telah melipatgandakan investasinya pada perusahaan-perusahaan keuangan seperti Ally Financial, American Express dan Bank of America sambil memangkas investasinya pada produk konsumen.

Pada Februari, Berkshire mengungkapkan menjual 10 juta saham Apple dalam tiga bulan pertama tahun ini, meskipun Apple tetap menjadi investasi terbesar Berkshire. Berkshire juga menjual 80 juta saham perusahaan printer HP pada kuartal keempat tahun 2023, mengurangi kepemilikannya sebesar 78%.

 

 


Berkshire Hathaway Pangkas Kepemilikan Saham di Apple

Kantor Apple di Beijing - ilustrasi (ist.)

Sebelumnya, Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway memangkas kepemilikan saham di Apple pada kuartal pertama.

Mengutip dari CNBC, ditulis Senin (6/5/2024), dalam laporan keuangan kuartal pertama, Berkshire Hathaway dilaporkan pangkas kepemilikan saham di Apple sekitar 13 persen. Kepemilikan Berkshire Hathaway di Apple sekitar USD 135,4 miliar yang setara 790 juta saham. Meski berkurang, Apple masih perusahaan terbesar di portofolio Berkshire Hathaway pada akhir kuartal ini.

Perusahaan investasi milik Warren Buffett ini telah dua kuartal berturut-turut mengurangi kepemilikan saham di perusahaan produsen iPhone tersebut. Berkshire Hathaway menjual sekitar 10 juta saham Apple pada kuartal IV. Dengan pengajuan ini, Berkshire menjual sekitar 116 juta saham Apple dengan perhitungkan perubahan harga saham Apple.

Menjawab pertanyaan pemegang saham pada pertemuan tahunan Berkshire di Omaha, Buffett menuturkan, penjualan saham Apple tersebut dilakukan dengan alasan pajak menyusul keuntungan yang cukup besar.

 


Dugaan Alasan Berkshire Hathaway Lepas Saham Apple

Ilustrasi Apple (AP Photo/Mary Altaffer, File)

Ia juga menyiratkan penjualan tersebut mungkin terkait keinginannya menghindari tagihan pajak yang lebih tinggi jika tarif naik untuk mendanai defisit fiskal Amerika Serikat.

“Saya sama sekali tidak merasa terganggu untuk menulis cek itu. Kami akan melakukannya dengan persentase yang sedikit lebih tinggi pada kemudian hari. Saya rasa Anda tidak akan keberatan dengan kenyataan kami menjual sedikit saham Apple tahun ini,” ujar Buffett.

Warren Buffett telah menjadi penggemar berat Apple setelah manajer investasinya Ted Weschler dan Todd Combs meyakinkannya untuk membeli saham Apple beberapa tahun lalu. Buffett menyebut raksasa teknologi itu sebagai bisnis terpenting kedua setelah kelompok perusahaan asuransi Berkshire.

Banyak yang berspekulasi Warren Buffett mengurangi saham Apple karena masalah valuasi. Saham Apple telah naik 48 persen pada 2023 karena saham teknologi kapitalisasi pasar besar itu memimpin reli pasar. Pada puncaknya, Apple menggelembungkan portofolio saham Berkshire dan kuasai 50 persen sahamnya.

 


Warren Buffett Puji Apple

Ilustrasi Apple (AP Photo/Mark Lennihan)

Pada pertemuan tahunan, Buffett terus memuji Apple. Ia mengatakan, “sangat mungkin” Apple akan tetap menjadi perusahaan induk terbesar di Berkshire pada akhir 2024.

Saham Apple  mendapat dorongan besar dalam sepekan terakhir setelah perusahaan tersebut mengumumkan dewan direksi telah mengizinkan pembelian kembali saham senilai USD 110 miliar, yang terbesar dalam sejarah perusahaan. Namun, Apple mencatat penurunan penjualan secara keseluruhan dan penjualan iPhone. Sahamnya telah turun lebih dari 4% sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran tentang bagaimana hal tersebut akan menghidupkan kembali pertumbuhan.

Bahkan dengan penjualan tersebut, Berkshire masih menjadi pemegang saham terbesar Apple di luar penyedia dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange trade fund (ETF).

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya