Sindiran Nylekit Gus Baha soal Celana Cingkrang dan Jenggot, kalau Ingin Sunnah Rasul Hafalkan Al-Qur'an

Gus Baha sindir orang yang menganggap sunnah Rasul sekadar cingkrang dan jenggot

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2024, 00:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Mustasyar PPBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, menyampaikan kritik tajam terhadap orang-orang yang memahami sunnah Rasulullah SAW hanya sebatas penampilan luar seperti celana cingkrang dan jenggot.

Gus Baha mengisahkan pengalamannya dalam sebuah acara di Jakarta yang memperlihatkan betapa dangkalnya pemahaman beberapa orang terhadap sunnah Rasul.

"Saya pernah diundang ke sebuah acara di Jakarta. Ada seorang kiai yang datang mengenakan sarung, sementara sebagian lainnya memakai celana cingkrang. Ketika acara dimulai dan kyai itu mulai memegang mik, setengah dari hadirin langsung meninggalkan tempat," cerita Gus Baha, dikutip dari kanal YouTube @AlGhifari27.

Menurut Gus Baha, alasan mereka meninggalkan acara tersebut adalah karena kiai tersebut tidak mengenakan celana cingkrang yang mereka anggap sebagai bagian dari sunnah Rasul.

"Belum-belum mereka bilang, 'Kiai ini tidak mengikuti sunnah Rasul karena celananya tidak cingkrang,'" ujarnya sambil tersenyum sinis.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sunnah Hafal Al-Qur'an Bukan Sekedar Cingkrang dan Jenggot

Ilustrasi muslim menghafal Al-Qur'an. (Photo by Rachid Oucharia on Unsplash)

Gus Baha kemudian bertanya kepada mereka yang keluar dari acara tersebut.

"Bapak-bapak kenapa keluar? Mereka menjawab bahwa kiai tersebut tidak mengikuti sunnah Rasul," lanjut Gus Baha.

Ia pun menyampaikan pandangannya tentang pemahaman sunnah yang lebih komprehensif.

"Rasulullah hafal Qur'an, saya kebetulan hafal Al-Qur'an, jadi saya juga sudah mengikuti sunnah Rasul," kata Gus Baha, singkat namun jawaban super cerdas.

"Kalau Anda ingin sunnah Rasul kaya saya makanya hafalkan Qur'an," ujar Gus Baha kepada peserta pengajian.

"Jadi saya mengerti bahwa mengikuti sunnah itu tidak hanya sebatas penampilan luar. Sunnah Rasul itu jauh lebih dalam dan menyeluruh daripada sekadar celana cingkrang dan jenggot," jelas Gus Baha.

3 dari 3 halaman

Memotong Celana dan Jenggot Sunnah Murah Sekali

Ilustrasi pria ber jenggot (Foto oleh Syed Qaarif Andrabi: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-topi-penuh-warna-jenggot-14793576/)

Dalam video tersebut, Gus Baha mengajak umat Islam untuk tidak memandang sunnah Rasul hanya dari aspek yang mudah dan murah dilakukan seperti memotong celana hingga cingkrang.

"Kalau mau sunnah Rasul dengan memotong celana, itu gampang dan murah. Tapi apakah hanya itu yang disebut sunnah Rasul?" tantangnya.

Ia menekankan bahwa banyak orang menganggap sunnah Rasul itu hanya sebatas jenggot dan celana cingkrang. "Padahal, sunnah Rasul itu mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari akhlak, ibadah, hingga muamalah dengan sesama manusia," tambah Gus Baha.

Gus Baha juga mengkritik mereka yang menganggap penampilan fisik sebagai tolak ukur utama keimanan seseorang.

Ia mencontohkan pentingnya akhlak, kebaikan hati, kejujuran, dan kasih sayang dalam berinteraksi dengan sesama manusia sebagai bagian dari sunnah Rasul yang harus diutamakan.

Gus Baha berharap bahwa umat Islam dapat lebih bijaksana dalam memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Rasulullah SAW.

Dengan sindirannya ini, Gus Baha mengingatkan bahwa penampilan fisik bukanlah tolok ukur utama dalam menilai keimanan dan ketakwaan seseorang.

Ia mengajak umat Islam untuk lebih fokus pada mengamalkan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW secara menyeluruh dan mendalam.

Sindiran ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa esensi dari ajaran Rasulullah SAW tidak terletak pada penampilan luar, melainkan pada bagaimana kita menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh beliau.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya