Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam makin mahal usai libur Idul Adha 2024. Harga emas Antam naik Rp 7.000 per gram menjadi Rp 1.349.000 per gram pada perdagangan Rabu (19/6/2024).
Kemarin 18 Juni 2024 yang merupakan cuti bersama untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 2024, harga emas Antam dipatok Rp 1.342.000 per gram.
Advertisement
Sedangkan untuk harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 6.000. Harga buyback emas Antam menjadi Rp 1.227.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.227.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.24 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 724.500
- Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.349.000
- Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.638.000
- Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.932.000
- Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.520.000
- Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.985.000
- Harga emas Antam 25 gram: Rp 32.337.000
- Harga emas Antam 50 gram : Rp 64.595.000
- Harga emas Antam 100 gram: Rp 129.112.000
- Harga emas Antam 250 gram: Rp 3222.115.000
- Harga emas Antam 500 gram: Rp 644.820.000
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.289.600.000.
Makin Mahal, Harga Emas Dunia Tembus Level Segini
Harga emas naik tipis pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia melonjak setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat harapan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga tahun ini, yang menyebabkan penurunan dolar AS dan imbal hasil Treasury.
Dikutip dari CNBC, Rabu (19/6/2024), harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 2.329,16 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8% ke level USD 2.346,90.
"Data penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan membuat dolar melemah, dan pada saat yang sama, imbal hasil Treasury juga turun, sehingga memberikan dorongan bagi harga emas," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis dikutip Rabu (19/6/2024).
Penjualan ritel AS naik 0,1% bulan lalu, menurut Biro Sensus Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel akan meningkat 0,3% pada bulan Mei.
Presiden Bank Fed New York, John Williams, mengatakan suku bunga akan turun secara bertahap seiring waktu, namun ia tidak menyebutkan kapan bank sentral akan mulai melonggarkan kebijakan moneter.
Para pedagang saat ini memperkirakan sekitar 67% kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menghasilkan.
Advertisement
Harga Emas Turun dari Rekor Tertinggi
Harga emas turun 6% dari rekor tertinggi USD 2.449,89 per ons yang dicapai pada 20 Mei di tengah reli yang terjadi meskipun ada hambatan tradisional seperti dolar yang kuat dan suku bunga tinggi.
Dalam hal permintaan emas yang penting, jeda pembelian emas oleh bank sentral China pada bulan Mei terus membebani pasar.
Namun, survei tahunan bank sentral oleh World Gold Council (WGC) menunjukkan bagian tertinggi dari responden mengharapkan cadangan emas mereka meningkat dalam 12 bulan ke depan.