Desa Sumbersoko Sukolilo Pati Berubah Nama di Google Maps Usai Tragedi Pengeroyokan, Ditandai Penadah Kendaraan Rental

Nama-nama, seperti "beban negara," "penadah mobil rental," "penadah mobil profesional," "showroom mobil penadah," "awas daerah rawan," serta "Dajjal muncul di sini," tersebar di lokasi pengeroyokan bos rental mobil yang tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Jun 2024, 12:00 WIB
Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, berubah nama di Google Maps usai tragedi pengeroyokan bos rental mobil sampai tewas. (dok. tangkapan layar Google Maps)

Liputan6.com, Jakarta - Warganet punya cara berbeda dalam mengkritik peristiwa diduga pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Mereka memastikan sesama warga jagat maya tahu kejadian tersebut dengan mengubah nama wilayah itu di Google Maps.

Diulik Lifestyle Liputan6.com pada Rabu siang (19/6/2024), pada titik di sejumlah lokasi pengeroyokan Pati, tampak nama-nama, seperti "beban negara," "penadah mobil rental," "penadah mobil profesional," "showroom mobil penadah," "awas daerah rawan," serta "Dajjal muncul di sini."

Ada pula beberapa titik yang menggunakan nama tidak senonoh. Setelah tangkapan layar peta daring itu beredar di dunia maya, banyak warganet yang menyatakan sepakat. "Biar semua orang tahu dan hati-hati, karena kayaknya gerakannya terorganisir banget," menurut seorang pengguna X, dulunya Twitter.

"Dih rasain! Harusnya penuhin aja biar gak berulah lagi mereka," sahut yang lain. Tidak sedikit pula yang mengaku akan terus mengawal kasus ini sampai pelaku mendapat hukuman yang setimpal. "Semoga sekalian sama semua komplotannya kena," harap warganet.

Menurut laporan kanal News Liputan6.com, Rabu (19/6/2024), penyidik Polres Metro Jakarta Timur telah mengamankan mobil milik bos rental berinisial BH yang tewas dikeroyok di Desa Sumbersoko. Mobil yang diamankan tersebut diduga digelapkan seorang terlapor berinisial RP.

Kasus dugaan pengggelapan mobil rental tersebut telah dilaporkan BH ke Polres Metro Jakarta Timur sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi di Pati. "Sudah diamankan di Polrestro Jaktim, mobil (Honda Mobilio) yang digelapkan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly.


Menetapkan Tersangka

Sejumlah warga mengamuk main hakim sendiri mengira ada maling mobil terjadi di kampungnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Polisi memastikan tidak ada kendala dalam mengamankan barang bukti tersebut. "Tidak ada (kendala), namun hanya identitas mobil telah berganti pelat nomor," ia menambahkan.

Kepolisian juga telah menetapkan pemegang terakhir mobil rental tersebut sebagai tersangka. "Selain itu, mobil tersebut telah diamankan Polresta Pati dari pemegang terakhir mobil tersebut yang juga sudah berstatus tersangka dan ditahan di Polresta Pati," katanya memungkasi.

Sebelumnya, Bos rental BH tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo. Korban dikeroyok usai dituduh maling saat hendak mengambil mobil sewaan miliknya. Terkait meninggalnya BH, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly turut angkat bicara.

Sebab, BH sempat membuat laporan dugaan penggelapan mobil di Polres Metro Jakarta Timur pada Februari 2024. Nicolas memastikan, keberangkatan BH ke Pati dilakukan tanpa koordinasi dengan penyidik terlebih dahulu. "Iya almarhum tidak melakukan komunikasi, koordinasim, dan kolaborasi dengan pihak penyelidik/penyidik Polrestro Jaktim untuk berangkat ke Pati," kata Nicolas pada wartawan, Selasa, 18 Juni 2024.


Pernyataan Polisi soal Korban Tewas Peristiwa Pengeroyokan di Pati

Satreskrim Polresta Pati berhasil mengungkap kasus perkelahian antar gangster yang memakan korban jiwa di Jalan Raya Sukolilo - Prawoto, Pati, Jawa Tengah. Satu orang tewas mengenaskan akibat perkelahian. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Nicolas mengatakan, almarhum pernah menyampaikan informasi keberadaan mobilnya di wilayah Banten. Hal itu sesuai dengan GPS yang terpasang di mobil. Nicolas mengatakan, informasi itu disampaikan ke penyidik tidak lama setelah almarhum membuat laporan polisi.

Penyidik kemudian menerbitkan Surat Perintah Tugas agar penyidik bersama-sama dengan almarhum berangkat ke wilayah Banten sesuai petunjuk GPS. Namun setelah dikonfirmasi kembali pada BH, didapat informasi bahwa kendaraan sudah tidak terdeteksi di wilayah Banten.

Nicolas mengatakan, almarhum berjanji ia akan menginformasikan kembali pada penyelidik/penyidik kepolisian apabila lokasi kendaraan tersebut terdeteksi kembali. Namun, itu tidak dilakukan oleh BH, menurut pihak berwajib.

"Sampai kejadian pengeroyokan di Pati, almarhum (pelapor) tidak memberitahukan informasi lagi terkait keberadaan (mobil). Polres Metro Jakarta Timur menyatakan tidak mengetahui langkah BH dan tidak pernah berkoordinasi dengan pihak penyelidik untuk berangkat ke Pati karena menelusuri keberadaan mobil secara mandiri berdasarkan titik GPS," ucap dia.


3 Korban Selamat Pengeroyokan di Pati

Satreskrim Polresta Pati berhasil mengungkap kasus perkelahian antar gangster yang memakan korban jiwa di Jalan Raya Sukolilo - Prawoto, Pati, Jawa Tengah. Satu orang tewas mengenaskan akibat perkelahian. (Merdeka.com/Bachtiarudin Alam)

Sementara itu, menurut kanal Regional Liputan6.com, Senin, 17 Juni 2024, tiga korban dalam tragedi amuk massa main hakim sendiri di Sukolilo, Kabupaten Pati yang mengalami luka serius, akhirnya diperkenankan pulang pada Kamis, 13 Juni 2024. Mereka dirawat dua minggu di RSUD RAA Soewondo Pati, Jawa Tengah.

Ketiga korban selamat, yakni SH (28) warga Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Barat, KB (54) warga Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, serta AS (37) warga Pulo Gadung, Jakarta Timur. Tiga korban, kata Plt Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, dr Hartotok, memiliki kondisi yang berbeda akibat serangan fisik yang dideritanya.

Korban AS dan SH disebut harus menjalani operasi pasca-insiden. Sementara, korban KB menderita cedera di kepala. "Dua orang harus operasi, satu di tulang kering dan satunya lagi di jari kaki. Enggak ada yang gegar otak. Satu cidera ringan di kepala," terang Hartotok.

Menurut Hartotok, ketiga korban amuk massa dipastikan sudah sembuh. Meski demikian, mereka masih perlu menjalani rawat jalan di daerah masing-masing.

Infografis Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya