Mendag Zulkifli Hasan Rapat Soal Harga Minyakita, Jadi Berapa?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi soal rencana kenaikan harga minyakita. Pihaknya pun akan rapatkan soal rencana kenaikan harga minyakita.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Jun 2024, 11:50 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap kabar terbaru rencana kenaikan harga minyak goreng merek Minyakita. Dia dan jajarannya akan mulai membahasnya dalam rapat internal. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap kabar terbaru rencana kenaikan harga minyak goreng merek Minyakita. Dia dan jajarannya akan mulai membahasnya dalam rapat internal.

"Ya ini nanti kita mau rapatkan, saya mau usul," ungkap Mendag Zulkifli di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Kendati begitu, Zulkifli Hasan tak mengungkap berapa besaran kenaikannya. Hanya saja, dia mengusulkan ada kenaikan Rp 1.500 per liter dari harga saat ini. 

Diketahui, Minyakita saat ini dibanderol Rp 14.000 per liter. Jika ditambah Rp 1.500, harga jualnya menjadi Rp 15.500 per liter. "Ya kita, nanti kita bicarakan dulu kalau memang sudah disepakati saya memang mengusulkan naiknya Rp 1.500 (per liter)," ungkapnya.

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan harga ini turut mengikuti naiknya harga bahan pokok lainnya. Menyusul harga eceran tertinggi (HET) beras yang sudah diubah pemerintah menjadi Rp 12.500 per kilogram bagi beras kualitas medium.

"Karena sekarang di pasar juga memang beras aja dari 10.900 Jadi 12.500, jadi naiknya berapa itu, Rp1.600, itu beras ya. Jadi memang sudah saatnya Minyakita (naik)," ujar dia.

"Nanti kalau memang ktia bisa putuskan sendiri ya sudah kita putuskan saja," Mendag Zulkifli Hasan menambahkan.

Rencana Naik Setelah Idul Adha

Diberitakan sebelumnya,  Kabar terbaru datang dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait harga minyak goreng rakyat (MinyaKita).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menuturkan, HET MinyaKita akan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500 per liter, dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.500. Kenaikan ini diprediksi akan terjadi setelah Idul Adha 2024.

Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan matang, termasuk memperhatikan daya beli masyarakat dan harga pokok produksi (HPP) para produsen.

"Kenaikan ini dilakukan dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan HPP dari produsen," ujar Zulkifli dikutip dari Antara, Jumat, 14 Juni 2024.


Pertimbangan Pemerintah

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan Minyakita, yang masuk ke dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, menjelaskan bahwa kenaikan HET MinyaKita didasarkan pada beberapa komponen pembentuk harga minyak, seperti harga CPO (minyak kelapa sawit mentah), ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, dan biaya distribusi.

"Penetapan kenaikan ini tidak semata-mata melihat apple to apple CPO (minyak kelapa sawit mentah) dalam negeri," ujar Isy.

Sebelumnya, Zulkifli sempat menyampaikan bahwa HET MinyaKita sudah saatnya dinaikkan karena telah berjalan selama dua tahun dan tidak lagi sesuai dengan HPP yang terus mengalami perubahan.

Kenaikan HET MinyaKita ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Diharapkan hasil pembahasan ini dapat segera diperoleh dan disosialisasikan kepada masyarakat.


Harga MinyaKita Naik Rp 1.500 setelah Idul Adha, Jadi Segini

KPPU menemukan penjualan bersyarat atau tying agreement dalam bentuk persyaratan untuk setiap pembelian 10 pack MinyaKita, isi 6 botol per pack, pedagang diwajibkan membeli 1 kotak margarin merek tertentu, isi 60 bungkus, dari distributor

Sebelumnya, kabar terbaru datang dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait harga minyak goreng rakyat (MinyaKita).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa HET MinyaKita akan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500 per liter, dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.500. Kenaikan ini diprediksi akan terjadi setelah Idul Adha 2024.

Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan matang, termasuk memperhatikan daya beli masyarakat dan harga pokok produksi (HPP) para produsen.

"Kenaikan ini dilakukan dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan HPP dari produsen," ujar Zulkifli dikutip dari Antara, Jumat (14/6/2024).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, menjelaskan bahwa kenaikan HET MinyaKita didasarkan pada beberapa komponen pembentuk harga minyak, seperti harga CPO (minyak kelapa sawit mentah), ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, dan biaya distribusi.

"Penetapan kenaikan ini tidak semata-mata melihat apple to apple CPO (minyak kelapa sawit mentah) dalam negeri," jelas Isy.

Sebelumnya, Zulkifli sempat menyampaikan bahwa HET MinyaKita sudah saatnya dinaikkan karena telah berjalan selama dua tahun dan tidak lagi sesuai dengan HPP yang terus mengalami perubahan.

Kenaikan HET MinyaKita ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Diharapkan hasil pembahasan ini dapat segera diperoleh dan disosialisasikan kepada masyarakat.

 

 


Minyakita Milik Siapa?

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menunjukkan minyak goreng curah kemasan sederhana saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (5/7/2022). Minyak goreng tersebut dijual dengan merek MinyaKita dan dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Minyakita merupakan program pemerintah yang diluncurkan pada Juli 2022 untuk menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Minyakita didistribusikan melalui pasar tradisional dan toko modern dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.

Program ini bertujuan untuk:

Menjaga stabilitas harga minyak goreng di tengah kenaikan harga global.

Memastikan ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat, terutama keluarga prasejahtera.Melindungi daya beli masyarakat.Minyakita dikemas dalam botol sederhana dengan label berwarna biru dan putih.

Minyak ini diproduksi oleh berbagai perusahaan minyak goreng di Indonesia.Meskipun program ini telah berjalan selama beberapa bulan, masih terdapat beberapa kendala dalam implementasinya, seperti kelangkaan di beberapa daerah dan dugaan penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi kendala tersebut dan memastikan program Minyakita dapat berjalan dengan efektif dan mencapai tujuannya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya