Menkominfo Sebut Keterampilan Digital Jadi Modal Pengembangan Masa Depan

Menteri Komunikasi dan Informatika mengingatkan generasi muda bersiap memiliki keterampilan digital, untuk masa depan mereka.

oleh Nabila Lutvia Tanjung diperbarui 20 Jun 2024, 07:00 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengingatkan generasi muda harus bersiap memiliki keterampilan digital, guna untuk pengembangan bangsa di masa depan.

Ia menilai, keterampilan digital dibutuhkan mengingat saat ini kompetensi digital makin masif, terutama sejak teknologi Kecerdasan Buatan (AI) berkembang pesat.

"Teknologi tidak menunggu kita siap, tapi terus bergerak. Tidak ada pilihan selain kita harus menyesuaikan diri, mengadopsi dan terus berpikir kreatif serta kritis," kata Budi, dikutip dari Antara, Rabu (19/6/2024).

Sementara itu, Budi juga mengingatkan bahwa, tanpa persiapan yang matang, di tahun 2030 akan ada 85 juta pekerjaan dengan keterampilan digital yang tidak mampu terisi.

Menurut Budi, setidaknya juga ada beberapa profesi yang akan semakin dibutuhkan dalam lima tahun kedepan, yaitu spesialis AI dan Machine Learning, rekayasa robotik dan arsitek database.

 

Budi mengungkapkan, generasi muda Indonesia yang saat ini sudah melek digital, harus terus meningkatkan keterampilan digital mereka, agar mampu meraih peluang di masa depan, untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan bangsa.

Budi juga Mengingatkan bahwa, saat ini dibutuhkan tiga kompetensi utama di bidang digital yang perlu dimiliki oleh generasi muda untuk bisa berkembang.

Pertama strategi digital, untuk merespon tren pasar. Kedua inovator digital yang mendorong inovasi berbasis data dan terakhir penggerak digital yang mampu memulai kolaborasi strategis, dengan ketangkasan dan keterampilan yang kuat.

Ia juga mengingatkan dalam mengembangkan keterampilan digital, generasi muda Indonesia harus terus memegang nilai-nilai dan budaya di ruang digital.

"Nilai-nilai positif harus hadir di era digital," tutup Budi.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya