Liputan6.com, Garut - Berada di kawasan wisata Situ Bagendit yang melegenda, tidak membuat semangat siswa Madrasah Aliyah Karya Muda (KM) Banyuresmi, Garut, Jawa Barat memudar. Sekolah ini justru sejak lama jago menghasilkan calon atlet bola voli profesional dan pemain seni upacara adat Sunda di Garut.
“Kelebihan sekolah kami dibanding sekolah lain sederajat adalah di bidang ekstrakulikulernya terutama bola voli dan upacara seni Sunda,” ujar Kepala Madrasah Aliyah Karya Muda, Arif Hidayat, selepas menggelar acara perpisahan angkatan ke-12 dan kenaikan kelas, Rabu, 19 Juni 2024.
Advertisement
Menurutnya, minat dan bakat para siswa MA Karya Muda lebih terasah di bidang ekstrakulikuler. Pola pembinaan dan pengajaran yang tepat menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka.
“Orang tua sangat antusias melihat upacara adat ini, dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ujar dia.
Tidak hanya itu, kesuksesan mereka menjadi kampiun juara di beberapa kejuaraan bola voli tingkat kabupaten, menjadikan mereka kerap mewakili kejuaraan serupa tingkat provinsi, menjadi bukti kuatnya karakter sekolah dalam menghasilkan lulusan yang jago di bidang olahraga.
“Alhamdulillah, beberapa kali kami juara satu pada Imapora IPI Garut tingkat SMA Sederajat dan pasikmal antar Aliyah se-Kabupaten Garut,” ujar dia bangga.
Khusus puncak perayaan kelulusan dan kenaikan kelas tahun ini, dibanding menggelar sutudy tour yang kerap dikhawatirkan orang tua, pihak sekolah sengaja mengajak siswa dan orang tua menikmati suasana dan nuansa berbeda dengan menggelar upacara adat Sunda di alam bebas.
“Kami ingin memberikan kesan suasana baru dan menyenangkan bagi siswa-siswi kami serta orang tua mereka, sehingga kami memilih sesuatu yang baru,“ kata dia.
Jago Mentas Seni Sunda
Tidak hanya itu, pementasan kesenian upacara adat Sunda menjadi hal yang istimewa di depan orang tua mereka, terhadap raihan prestasi selama di sekolah.
“Rata-rata para pemain kesenian upacara Sunda di Garut saat ini berasal dari lulusan kami,” ujarnya bangga.
Ketua Yayasan Madrasah Aliyah (MA) Karya Muda, Nandang Syarifudin, menyatakan, sejak awal seluruh siswa MA Karya Muda dipersiapkan matang dalam pementasan upacara adat Sunda, hingga siap tampil saat kembali ke lingkungan masyarakat.
“Kalau kami melaksanakan (upacara adat pelepasan) di madrasah, kurang nyaman karena situasinya tidak bagus,” kata dia.
Tidak hanya itu, kondisi sekolah yang mulai dipugar setelah terkena proyek nasional jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci), tak membuat pihak yayasan kendor menghasilkan lulusan profesional siap pakai.
“Ke depan, kami akan berupaya untuk penambahan lokal, baik itu untuk aula maupun lapangan, terutama penataan lapangan bola voli karena voli ini sangat diperlukan untuk ekstrakurikuler,” ujar dia.
Advertisement