AS Setujui Penjualan Senjata Senilai Rp5,9 Triliun ke Taiwan, termasuk Drone Bersenjata

AS mengklaim bahwa transfer senjata terbaru tidak akan memengaruhi keseimbangan militer di wilayah terkait.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Jun 2024, 09:02 WIB
Latihan tahun ini, yang paling beragam dan komprehensif sejauh ini, berlangsung sementara ancaman militer China di sekitar pulau itu semakin kerap dan spesifik. (AP Photo/ Chiang Ying-ying)

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (18/6/2024) menyetujui penjualan senjata terbaru senilai USD 360 juta atau sekitar Rp5,9 triliun ke Taiwan. Demikian dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri AS.

Langkah tersebut memuluskan pengiriman ratusan drone bersenjata, peralatan rudal, dan bahan pendukung terkait ke pulau itu.

Pengumuman ini bukan sesuatu yang mengejutkan, namun muncul di tengah ketegangan tinggi antara AS dan China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan bersumpah akan melakukan konsolidasi sekalipun dengan kekuatan jika diperlukan.

"Penjualan senjata AS ke Taiwan mencakup 291 sistem Altius-600M, yang merupakan kendaraan udara tak berawak atau drone, dengan hulu ledak. Selain itu termasuk pula 720 drone Switchblade yang dikenal sebagai amunisi yang memiliki kemampuan berkeliaran jarak jauh," kata Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir kantor berita AP, Kamis (20/6).

Disebutkan pula bahwa penjualan tersebut melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan negara penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel.

"Ini akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan," sebut Kementerian Luar Negeri AS.


Presiden Taiwan: Terima Kasih

Presiden Taiwan William Lai. (Dok. AFP/ Sam Yeh)

Presiden Taiwan Lai Ching-te atau dikenal pula William Lai dalam konferensi persnya di Taipei pada Rabu (19/6) berterima kasih kepada AS karena menyetujui penjualan senjata terbaru ke Taiwan. Dia mengatakan otorisasi semacam itu membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

"Di masa depan, kami akan terus memperkuat kekuatan pertahanan nasional Taiwan, baik melalui … pembelian (di bidang) militer atau upaya kami sendiri," ujarnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya