Pecahkan Rekor Dunia, Sepasang Sahabat Asal Prancis Bikin Sepeda Setinggi 7,7 Meter

Proses pembuatan sepeda tertinggi di dunia menghabiskan waktu lebih dari dua tahun.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 21 Jun 2024, 19:40 WIB
Ilustrasi ngabuburit dengan bersepeda. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Paris - Sekitar lima tahun lalu, sepasang sahabat di Prancis bertaruh satu sama lain di sebuah klub untuk membuat sepeda tertinggi di dunia, namun tetap dapat dikendarai. Siapa sangka, obrolan tersebut benar-benar terealisasi dan kini, mereka telah resmi memecahkan rekor dunia.

Sepeda tinggi karya pesepeda Nicolas Barrioz dan David Peyrou, dijuluki "Starbike", memiliki tinggi 7,7 meter dan memecahkan rekor sebelunya setinggi 36 cm.

Layaknya sepeda pada umumnya, sepeda ini memiliki sadel, dua roda berukuran standar, dan stang yang dihubungkan dengan dua tuas rem.

Namun bedanya dengan sepeda biasa, sepeda ini memiliki rangka raksasa, dengan pedal dihubungkan ke roda belakang melalui rantai sepanjang 16 meter.

"Ada juga belnya, kalau-kalau ada pengguna jalan lain yang tidak melihatmu," kata Nicolas, seperti dilansir dari laman resmi Guinness World Records, Jumat (21/6/2024).

Untuk membuktikannya berhasil dan secara resmi mendapatkan rekor tersebut, David mengendarainya tanpa bantuan dalam jarak 100 meter.

Demi menjaga keselamatan, ia mengenakan tali kekang yang diikatkan pada kawat zip dan hal tersebut tidak membantu keseimbangan sepeda sama sekali.

2 dari 3 halaman

Alasan Ingin Pecahkan Rekor

Ilustrasi orang bersepeda ke kantor. (Foto: Unsplash/Kevin Lehtla)

David dan Nicolas melakukan tantangan ini karena beberapa alasan. Utamanya, sebagai pemimpin organisasi nirlaba aktivisme sepeda, mereka ingin mempromosikan penggunaan sepeda dan manfaatnya bagi lingkungan.

Selain itu, memodifikasi kendaraan adalah salah satu hobi Nicolas, dan dia ingin menunjukkan kepada orang-orang apa yang dapat dicapai hanya dengan 1.000 euro atau sekitar Rp17,5 juta.

Sepeda ini terbuat dari baja dan kayu yang sebagian besar diperoleh dari furnitur daur ulang.

"Kayu merupakan material yang menarik dari sudut pandang ekologi," tutur Nicolas.

"Menurut pendapat saya, bahan ini akan menggantikan bahan paduan dalam konstruksi rangka sepeda dalam beberapa dekade mendatang karena kekurangan mineral."

3 dari 3 halaman

Butuh Waktu Lebih dari 2 Tahun

Ilustrasi bersepeda di malam hari. (Image by ArtPhoto_studio on Freepik)

Nicolas dan David menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk merancang sepeda dan mencari bahan, dan membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk membangunnya.

"Tidak mungkin menceritakan kepada Anda keringat darah dan air mata," ungkap Nicolas sambal mengenang saat ia membangun sepeda tersebut.

"Pengalaman ini benar-benar mengubah pandangan dunia saya. Sebelumnya, saya sangat membutuhkan kepercayaan diri; Saya pemalu dan memiliki opini diri yang negatif. Sekarang keadaannya lebih baik, dan terkadang saya merasa tidak dapat dihentikan; Saya rasa saya bisa memperbaiki, membangun, atau merancang apa pun."

Nicolas dan David kini mempertimbangkan untuk memecahkan rekor dunia lainnya dengan membuat sepeda terkecil yang bisa dikendarai. Rekor saat ini adalah 8,4 cm, hampir 100 kali lebih kecil dari sepeda super besar mereka.

 

Infografis 10 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya