Pyridam Farma Caplok Industri Farmasi Besar Asal Australia, Nilainya Tak Main-Main

PYFA Australia Pty. Ltd, suatu perusahaan terkendali dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFA atau Pyridam Farma) secara resmi mengumumkan keberhasilan akuisisi 100% saham Probiotec Limited, perusahaan farmasi terkemuka asal Australia.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jun 2024, 16:31 WIB
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). PYFA Australia Pty. Ltd, suatu perusahaan terkendali dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFA atau Pyridam Farma) secara resmi mengumumkan keberhasilan akuisisi 100% saham Probiotec Limited, perusahaan farmasi terkemuka asal Australia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PYFA Australia Pty. Ltd, suatu perusahaan terkendali dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFA atau Pyridam Farma) secara resmi mengumumkan keberhasilan akuisisi 100% saham Probiotec Limited, perusahaan farmasi terkemuka asal Australia.

Penyelesaian transaksi bersejarah ini dilakukan pada tanggal 18 Juni 2024 di Australia, menjadikan PT Pyridam Farma Tbk sebagai perusahaan terbuka di Indonesia yang pertama kali mengakuisisi perusahaan terbuka asal Australia melalui proses Scheme of Arrangement.

Pembelian atas 100% saham Probiotec Limited tersebut dilakukan dengan nilai transaksi sekitar AUD 252 juta atau sekitar Rp 2,75 triliun (kurs 10.930 per AUD).

Probiotec Limited merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar asal Australia dalam bidang manufaktur dan pengemasan yang bermitra dengan pemain besar global seperti Johnson & Johnson, Pfizer, iNova, Blackmores, dan lainnya untuk berbagai produk obat dan produk kesehatan konsumen lainnya.

dr. Widjanarko Brotosaputro selaku Chief Strategic Development Officer Pyridam Farma mengatakan, “Kami bangga Pyridam Farma dapat menuliskan sejarah yang membanggakan bagi bangsa Indonesia sebagai perusahaan terbuka farmasi yang berhasil mengakuisisi perusahaan terbuka farmasi milik asing. Kami ingin tetap berfokus kepada inovasi, penelitian serta kolaborasi dengan farmasi global lainnya untuk senantiasa menghadirkan produk dan layanan yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.”

Akuisisi ini tidak hanya memperkuat posisi Pyridam Farma di pasar global, tetapi juga membuka peluang baru untuk ekspansi dan kerjasama di industri farmasi, memperoleh akses kepada teknologi dan R&D yang lebih mumpuni, efisiensi operasional untuk memperoleh skala ekonomis yang lebih menguntungkan, dan akses kepada sumber daya dan fasilitas produksi yang lebih baik. Dengan jaringan dan pengalaman luas yang dimiliki Probiotec Limited, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan Pyridam Farma ke depan.

Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Pyridam Farma untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan dinamika industri farmasi global. Akuisisi Probiotec Limited adalah bagian dari strategi jangka panjang Pyridam Farma untuk meningkatkan kapabilitasnya dalam inovasi produk, penelitian, serta kerjasama dengan mitra global. 

 


Pyridam Farma Incar Dana Rp 1,07 Triliun dari Rights Issue

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), emiten bergerak di industri farmasi akan melakukan penawaran umum terbatas dengan mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) I atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 4 April 2024 seperti dikutip Kamis (11/4/2024), PT Pyridam Farma Tbk akan gelar rights issue dengan melepas saham maksimal 10.701.600.000 atau 10,70 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham yang diterbitkan itu 95,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah rights issue.

Dalam rights issue ini, Pyridam Farma mengincar dana Rp 1,07 triliun. Perseroan akan memakai dana rights issue untuk setoran modal ke anak usaha yakni Pyfa Australia Pty Ltd (PAPL). Kemudian dana tersebut akan digunakan untuk melakukan ekspansi dan investasi melalui pengambilalihan perusahaan Probiotec Limited yakni perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Australia.

Setiap pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham hingga penutupan perdagangan berhak atas 20 HMETD. Adapun Rejuve Global Investment Ltd, pemegang saham utama Perseroan sekaligus pemegang saham pengendali Perseroan yang memiliki 40,48 persen memiliki hak untuk memperoleh 4.331.644.120 saham dalam rangka rights issue. Rejuve Global pun telah menyatakan akan melaksanakan seluruh hak yang dimilikinya dalam rangka rights issue.

Apabil setelah alokasi saham masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, pembeli siaga akan membeli maksimal 5,68 miliar saham. Adapun Rejuve Global Investment juga akan bertindak sebagai pembeli siaga.

Terbitkan Waran

Bersamaan dengan rights issue, Perseroan juga menerbitkan 178.360.000 waran seri I atau maksimak 33,33 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran rights issue.

 


Penerbitan Waran

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk setiap 60 saham hasil pelaksanaan rights issue tersebut melekat satu waran seri I yang diberikan secara Cuma-Cuma bagi pemegang rights issue yang melaksanakan haknya.

Setiap pemegang satu waran seri I yangt erdaftar dalam daftar pemegang waran berhak untuk membeli satu saham hasil pelaksanaan dengan harga pelaksanaan waran seri Rp 800 per saham. Dengan demikian, dana hasil pelaksanaan waran seri I ini maksimal Rp 142,68 miliar. Perseroan akan memakai dana hasil pelaksanaan waran untuk modal kerja dan biaya operasional Perseroan.

Jika pemegang saham tidak melaksanakan rights issue akan mengalami dilusi kepemilikan saham yang material sebesar 95,24 persen. Selain itu, setelah pelaksanaan rights issue dan waran seri I seluruhnya dilaksanakan maksimal dilusi 95,31 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 5 April 2024, saham PYFA naik 24,55 persen ke posisi Rp 1.040 per saham. Harga saham PYFA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 855 per saham. Harga saham PYFA berada di level tertinggi Rp 1.040 dan terendah Rp 820 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.434 kali dengan volume perdagangan 101.631 saham. Nilai transaksi Rp 10,4 miliar.


Jadwal Rights Issue dan Waran

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut jadwal pelaksanaan rights issue dan waran:

  • Tanggal RUPSLB pada 4 Januari 2024
  • Tanggal efektif dari OJK pada 3 April 2024
  • Tanggal cum HMETD
  • -Pasar regular dan negosiasi pada 19 April 204
  • -Pasar tunai pada 23 April 2024
  • Tanggal Ex HMETD
  • -Pasar regular dan negosiasi pada 22 April 2024
  • -Pasar tunai pada 24 April 2024
  • Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas HMETD atau recording date pada 23 April 2024
  • Tanggal distribusi HMETD pada 24 April 2024
  • Tanggal pencatatan HMETD di BEI pada 25 April 2024
  • Periode perdagangan HMETD pada 25 April-2 Mei 2024
  • Periode pelaksanaan HMETD pada 25 April-2 Mei 2024
  • Periode distribusi saham berasal dari HMETD pada 29 April-6 Mei 2024
  • Tanggal terakhir pembayaran untuk pemesanan saham tambahan pada 6 Mei 2024
  • Tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan pada 7 Mei 2024
  • Tanggal pengembalian uang pemesahan saham tambahan pada 13 Mei 2024
  • Pembayaran penuh oleh pembeli siaga pada 8 Mei 2024
  • Periode perdagangan waran seri
  • -Pasar regular dan negosiasi pada 25 April 2024-19 April 2029
  • -Pasar tunai pada 25 April 2024-23 April 2029
  • Periode pelaksanaan waran seri I pada 25 Oktober 2024-24 April 2029
  • Akhir masa berlaku waran seri I pada 24 April 2029

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya