Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis, 20 Juni 2024 mengumumkan peringkasan komposisi Direksi untuk memastikan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan, organisasi yang efisien akan mendorong perseroan untuk lebih tangkas dalam menanggapi tren konsumen dan kanal penjualan.
Advertisement
“Ini sembari tetap menjaga akuntabilitas kuat dalam mencapai tujuan kami," kata Benjie dalam keterangan resmi, Kamis (20/6/2024).
Adapun Komposisi terbaru Dewan Direksi Unilever Indonesia adalah sebagai berikut:
- Benjie Yap, Presiden Direktur
- Vivek Agarwal, Direktur
- Ainul Yaqin, Direktur
- Enny Hartati Sampurno, Direktur
- Hernie Raharja, Direktur
- Willy Saelan, Direktur
Berdasarkan informasi situs resmi Unilever Indonesia, sebelumnya terdapat 9 jabatan Dewan Direksi yaitu Presiden Direktur, Direktur Personal Care, Direktur Nutrition, Direktur Ice Cream, Direktur Integrated Operations, Direktur Sales, Direktur dan Sekretaris Perusahaan, Direktur Finance, serta Direktur Human Resources.
Benjie menjelaskan, Nurdiana Darus (Ade) akan diusulkan untuk ditunjuk sebagai Presiden Direktur Unilever Enterprises Indonesia (UEI), jika mendapat persetujuan pemegang saham UEI, sambil melanjutkan peran seniornya dengan Unilever Indonesia sebagai Head of Sustainability and Corporate Affairs.
Posisi senior juga ditempati Amaryllis Esti Wijono (Lilis) sebagai General Manager Nutrition Unilever Indonesia yang akan fokus untuk mendorong pertumbuhan yang kompetitif dan menguntungkan, serta melakukan pengembangan pasar di Indonesia.
Sementara itu, Hira Triadi mengundurkan diri untuk menjajaki kesempatan lain di luar Perseroan.
"Kedepannya, kami tetap berkomitmen untuk terus mendorong daya saing. Kami optimis bahwa Perseroan berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat, mendorong produktivitas dan simplifikasi, serta terus memperkuat budaya kinerja kami," pungkas Benjie.
Unilever Indonesia Tebar Dividen Final Rp 77 per Saham
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis, 20 Juni 2024 menyetujui pembagian dividen dividen final untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 77 per saham. Dengan demikian, total pembagian dividen Unilever Indonesia mencapai Rp 2,93 triliun.
Dividen final ini diambil dari laba bersih 2023 dan saldo laba yang ditahan dari tahun-tahun sebelumnya. Dividen final akan dibagikan paling lambat pada 18 Juli 2024.
Unilever Indonesia telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 63 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 2,40 triliun kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada 8 Desember, 2023, pukul 16:00 WIB.
Dengan demikian, total dividen Tahun Buku 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp 140 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 5,34 triliun. Jumlah keseluruhan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 sama dengan jumlah keseluruhan dividen yang dibagikan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan pihaknya tetap fokus untuk memperkuat dan mendorong pertumbuhan yang mendukung bisnis perseroan.
Advertisement
Krisis Eksternal
"Upaya konsisten kami dalam menavigasi krisis eksternal sudah mulai menunjukkan hasil tahun ini, dan kami berterima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari konsumen, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan pada tahun 2023,” kata Benjie, Kamis (20/6/2024).
Pada 2023, Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun, dan marjin kotor yang meningkat sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 20 Juni 2024,saham UNVR turun 0,98 persen ke posisi Rp 3.040 per saham. Saham UNVR dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 3.090 per saham. Harga saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.100 dan terendah Rp 2.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.374 kali dengan volume perdagangan 159.016 saham. Nilai transaksi Rp 48,1 miliar.