Liputan6.com, Jakarta - Sistem imigrasi sedang mengalami gangguan akibat kendala di Pusat Data Nasional. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/6/2024).
"Yang bermasalah PDN, Pusat Data Nasional, yang dikelola Kominfo," kata Silmy.
Advertisement
Silmy menyampaikan bahwa Pusat Data Nasional tersebut dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga penyelesaiannya menjadi kewenangan lembaga itu. "Imigrasi sebagai pengguna, di mana server kita ada di PDN," sambungnya.
Untuk itu Silmy mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan internasional untuk datang lebih awal untuk mengantisipasi antrean di konter imigrasi. "Datang lebih awal untuk mengantisipasi antrean yang lebih lama di konter imigrasi. Disarankan tiga jam sebelum jadwal penerbangan," kata Dirjen Imigrasi.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis siang, sistem pengecekan imigrasi mengalami gangguan. Kejadian ini mengakibatkan penumpang yang baru datang dari luar negeri harus mengantre panjang.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham lewat unggahan di kanal Instagram resminya @ditjen_imigrasi, Kamis sore, menjelaskan bahwa gangguan di Pusat Data Nasional Kominfo berdampak pada seluruh layanan keimigrasian.
Pusat Data Nasional bukan hanya diperuntukkan Ditjen Imigrasi, melainkan pusat penyimpanan dan pengelolaan data untuk seluruh instansi pemerintahan di Indonesia. Sementara untuk permohonan percepatan paspor satu hari jadi, belum dapat dilayani dan akan segera beroperasi kembali setelah sistem normal.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami akan informasikan jika sistem telah beroperasi kembali," demikian unggahan Ditjen Imigrasi.
Warganet Mengeluh dan Protes
Pemberitahuan Ditjen Imigrasi terkait gangguan tersebut menuai berbagai reaksi warganet. Di antaranya banyak yang bertanya juga soal pembuatan paspor dan ada pula warga yang mengeluh karena harus mengantre panjang.
"Kasian banget orang2 tertahan di imigrasi soekarno hatta 3-4 jam. Sistem gak rusak aja kita selalu antri lama lho!! Setelah itu masih nunggu bagasi yg gak kunjung datang di terminal 3. Tolong dong dibuat backup system yang baik. Turis2 bisa trauma dateng ke negara kita," keluh seorang warganet.
"Buset udah hampir 4 jam ini rusaknyaaa," yang lain menambahkan keluhan.
"app M-paspor nya maintenance juga, sejak 3 hari lalu buka sampai hari ini, masih maintenance keterangannya. Gimana ya ini aku ada buat via M-paspor. Belum sempat unduh PDF nya lagi," tulis warganet yang sedang mengurus paspor.
"Aku masih berharap ini bisa selesai sebelum besok, hari ini sudah rela hanguskan pesanan hotel dan tiket 🙏🏻 mohon dimaksimalkan agar tidak merugikan warga," harap warganet.
Advertisement
Singapura Terapkan Sistem Jalur Otomatis
Berbanding terbalik dengan Indonesia, kini Singapura telah menerapkan jalur otomatis di Bandara Changi untuk semua wisatawan mancanegara yang tiba di Singapura saat melewati imigrasi. Fitur yang diluncurkan pada awal Mei 2024 yang bahkan memungkinkan bagi pengunjung yang baru pertama kali ke Singapura.
Mengutip Strait Times, Rabu, 22 Mei 2024, turis asing bisa menggunakan jalur otomatis ini tanpa perlu mendaftar terlebih dahulu ke dalam sistem. Ini merupakan bagian dari konsep izin baru Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) yang diumumkan pada 2019.
Tujuan sistem ini adalah untuk memberikan izin imigrasi yang lebih cepat dan aman. Sebelumnya, jalur otomatis hanya dapat digunakan oleh penduduk Singapura dan pemegang paspor dari 60 yurisdiksi.
Lebih dari 160 jalur otomatis dipasang pada 2023 dan 230 jalur lainnya akan dibangun pada 2024. ICA bermaksud untuk memasang setidaknya 800 jalur otomatis di seluruh pos pemeriksaan Singapura pada 2026.
Atul Sethi (46), seorang pengusaha dari India yang sedang melewati Singapura dalam perjalanan kembali dari Amerika, mengatakan bahwa dia sangat terkesan dengan gerbang otomatis tersebut. Ia menggunakannya untuk pertama kalinya pada 16 Mei untuk melewati imigrasi kurang dari satu menit.
Sistem Pengenal dengan Pindai Wajah
Dia berkata, "Sangat menyenangkan bisa datang ke Singapura dan menggunakan fasilitas baru di sini. Setelah berada di jalur imigrasi AS selama sekitar satu jam, betapa menyenangkannya bisa lolos (imigrasi) di sini."
"Hampir tidak diperlukan interaksi manusia. Teknologi ini merupakan sebuah anugerah, dan kami berharap dapat datang lagi ke sini dalam waktu dekat," ungkapnya.
Diketahui peluncuran ini adalah langkah lain menuju izin imigrasi bebas paspor dan tanpa kontak di semua pos pemeriksaan yang ingin diterapkan Singapura pada akhir 2024. Asisten Komisaris Phua Chiew Hua, yang juga wakil direktur divisi operasi ICA, mengatakan bahwa warga Singapura yang tiba dan semua pelancong yang berangkat akan bisa menikmati izin imigrasi tanpa kontak di bandara Changi dan Seletar, serta Marina Bay Cruise Centre, pada akhir 2024.
Sistem akan bisa mengenali wisatawan dengan memindai wajah dan iris mata mereka. "Ini berarti mereka tidak perlu menunjukkan paspor mereka. Inisiatif ini akan membantu mengurangi waktu perizinan imigrasi di ruang penumpang sekitar 40 persen," ungkapnya.
Advertisement