Jemaah Haji Indonesia Diimbau Sholat Jumat di Sekitar Hotel, Ini Alasannya

Salah satu alasan PPIH Arab Saudi mengimbau para jemaah haji Indonesia sholat Jumat di sekitar lantaran otoritas setempat menghentikan sementara operasional bus shalawat. Sehingga tidak ada layanan bus dari hotel ke Masjidil Haram.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 21 Jun 2024, 06:39 WIB
Jemaah haji Indonesia diminta untuk tidak memaksakan diri salat Jumat di Masjidil Haram. (www.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jamaah haji Indonesia untuk melaksanakan sholat Jumat di pemondokan atau hotel dan sekitarnya pada hari ini, Jumat (21/6/2024).

Salah satu alasannya, mengingat layanan bus shalawat yang biasanya mengangkut jemaah haji ke Masjidil Haram berhenti sementara sejak Jumat pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Selain itu, kondisi Masjidil Haram pasca-puncak haji juga sangat padat.

"Kami mengimbau jamaah agar besok Shalat Jumat cukup berjamaah di pemondokan atau hotel saja," ujar Kepala Seksi Transportasi PPIH Daker Makkah Syarif Rahman di Makkah, Kamis malam waktu setempat.

Berdasarkan info terkini dari Otoritas Arab Saudi, layanan bus dari hotel ke Masjidil Haram untuk semua negara (termasuk bus Shalawat) berhenti sementara pada Jumat, 21 Juni 2024, mulai pukul 01.00 WAS.

Syarif, mengatakan pada saat waktu tersebut, bus hanya beroperasi untuk mengantar jemaah dari Masjidil Haram ke hotel. Kemudian berhenti sementara.

Seperti dilansir Antara, layanan Bus Shalawat baru akan kembali beroperasi usai pelaksanaan sholat Jumat di Masjidil Haram, pukul 14.00 WAS.

Jadwal ini, kata Syarif, juga perlu diperhatikan bagi jamaah haji yang ingin melakukan tawaf ifadhah.

"Perhatikan jadwalnya. Bila yang ingin tawaf tengah malam ini, bisa dipikirkan kembali. Karena baru bisa kembali ke pemondokan dengan menggunakan bus shalawat pada jam dua siang," kata dia.

Saat ini jemaah haji Indonesia telah kembali ke hotelnya masing-masing di Makkah setelah menyelesaikan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Mereka tinggal melakukan Tawaf Ifadhah di Masjidil Haram.

 


Seluruh Jemaah Sudah Tinggalkan Mina

Jemaah haji Indonesia yang mengambil nafar awal mulai diberangkatkan dari tenda-tenda Mina menuju hotel mereka di Makkah. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Sebelumnya diberitakan, sejak tanggal 13 Zulhijah 1445 Hijriah, seluruh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan Mina setelah melakukan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah. Para jemaah haji ini kembali ke hotel masing-masing di Makkah.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan, secara umum, prosesi rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan lancar. Adapun seluruh jemaah haji Indonesia dipastikan sudah keluar Mina pada pukul 07.37 Waktu Arab Saudi, sebelum terik matahari.

Anggota Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda menyampaikan, setelah menyelesaikan fase mabit di Mina, jemaah akan melakukan tawaf Ifadhah dan Sa’i untuk menyelesaikan rangkaian rukun haji.

“Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menerbitkan edaran agar pelaksanaan tawaf dilakukan setelah jemaah beristirahat untuk memulihkan stamina fisik setelah prosesi Armuzna yang cukup menguras energi,” tutur Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

 

 


Bus Shalawat Sempat Beroperasi Kembali

Bus Shalawat yang mengantar jemaah haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram (foto: Bahauddin/MCH2019)

Widi juga menjelaskan bahwa bus shalawat yang biasanya mengangkut jemaah haji dari hotel ke Masjidi Haram atau sebaliknya sudah mulai beroperasi kembali.

“Setelah prosesi puncak haji selesai, PPIH kembali mempersiapkan dan mengaktivitasi layanan transportasi di antaranya layanan bus shalawat yang sempat berhenti sementara menjelang puncak haji. Bus shawalat kembali beroperasi hari ini, 14 Zulhijah atau 20 juni 2024 mulai pukul 00.30 Waktu Arab Saudi,” sambung dia.

Dengan kembali beroperasinya bus shalawat, kata Widi, jemaah kini dapat memanfaatkan layanan transportasi untuk tawaf Ifadhah di Masjidil Haram dan ibadah-ibadah lainnya.

”Selain itu, PPIH juga menyiapkan petugas transportasi shalawat di setiap pos dan di Terminal Syib Amir dan Jiad serta pemasangan stiker tanda rute di Terminal Syib Amir dan Jiad,” jelas dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya