Penuh Haru dan Tangis Bahagia, 300 Jemaah Haji Lansia Kembali dari Safari Wukuf

Selama sepekan di hotel transit, para jemaah haji lansia dan disabilitas non-mandiri peserta safari wukuf ini dilayani petugas selama 24 jam. Hal ini membentuk ikatan emosional layaknya orang tua dan anak, sehingga tak sedikit yang ingin terus berada di hotel transit.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 21 Jun 2024, 07:56 WIB
Suasana haru menyelimuti penyambutan 300 jemaah haji Indonesia usai mengikuti serangkaian prosesi safari wukuf. Program safari wukuf ini diperuntukkan bagi jemaah haji lansia dan disabilitas non-mandiri. (Foto: Humas Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 300 jemaah haji Indonesia yang mengikuti safari wukuf lansia dan disabilitas non-mandiri kembali bergabung dengan anggota kelompok terbang atau kloternya di hotel mereka masing-masing di Makkah.

Proses pemulangan jemaah haji safari wukuf dari hotel transit menuju hotel kloter di sektor Makkah ini berlangsung pada 13 Zulhijjah 1445 H atau 19 Juni 2024. Sambutan kepulangan para jemaah haji ini diwarnai dengan rasa haru dan tangis bahagia.

“Alhamdulillah, seluruh jemaah haji safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri sudah kembali bergabung dengan jemaah lainnya di kloter masing-masing. Mereka kemarin secara bertahap kami kembalikan, sejak pagi sampai dini hari, dalam suasana penuh haru dan tangis bahagia,” ujar Kepala Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali di Makkah, Kamis (20/6/2024).

Pelepasan kepulangan jemaah safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri dari hotel transit ke sektor masing-masing di Makkah ini juga dihadiri langsung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, serta Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz.

“Selama sepekan di hotel transit, mereka dilayani petugas selama 24 jam. Hal ini membentuk ikatan emosional layaknya orang tua dan anak. Banyak dari mereka menangis menyampaikan terima kasih dan tidak sedikit pula yang ingin terus berada di hotel transit,” sambungnya.

Sejak 6 Zulhijjah 1445 H atau 12 Juni 2024 M, jemaah haji lansia dan disabilitas non-mandiri peserta safari wukuf  diambil dari kloter untuk dibawa ke hotel transit di wilayah Aziziyah untuk persiapan menjalani puncak haji. Mereka dilayani layaknya orang tua sendiri, baik saat makan bahkan hingga urusan di kamar mandi.

 


Prosesi Safari Wukuf di Arafah

300 jemaah haji Indonesia kategori lansia dan disabilitas non-mandiri dikembalikan ke kloternya masing-masing usai mengikuti serangkaian prosesi safari wukuf. (Foto: Humas Kemenag)

Pada 9 Zulhijjah 1445 H atau 15 Juni 2024 M, mereka diberangkatkan menuju Arafah dengan 10 bus untuk menjalani wukuf.

Sebelum berangkat ke Arafah, para petugas terlebih dulu memastikan mereka sudah bersih-bersih dan bersuci, serta berihram. Petugas lalu membimbing mereka untuk berniat haji jelang keberangkatan menuju Arafah.

Selama di Arafah, mereka dibimbing oleh petugas pembimbing ibadah yang ada di setiap bus. Proses wukuf diawali dengan khutbah wukuf, lalu salat Jamak Taqdim Qashar Zuhur dan Asar yang juga dilakukan di atas bus.

Jemaah lalu diberi waktu untuk berzikir dan berdoa. Setelah itu, bus berangkat dari Arafah kembali ke hotel transit di wilayah Aziziyah.

Kembali ke hotel dari Arafah, para petugas membantu jemaah untuk membersihkan diri, lalu beristirahat.

 


Tetap Berihram hingga Petugas Selesai Badal Jumrah atau Thawaf

Suasana haru menyelimuti penyambutan 300 jemaah haji Indonesia usai mengikuti serangkaian prosesi safari wukuf. Program safari wukuf ini diperuntukkan bagi jemaah haji lansia dan disabilitas non-mandiri. (Foto: Humas Kemenag)

Mereka masih mengenakan kain ihram sampai para petugas badal menjalankan Lontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah atau Thawaf Ifadlah. Setelah itu lontar aqabah atau ifadlah ditunaikan, jemaah baru melakukan tahallul, berganti pakaian biasa.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur, proses Safari Wukuf Lansia dan Disabilitas Non Mandiri tahun ini berjalan lancar. Jemaah dalam keadaan sehat hingga kembali ke kloter masing-masing,” sebut Slamet Sodali.

“Selain Wukuf di Arafah, seluruh rangkaian ibadah haji jemaah safari wukuf dibadalkan oleh petugas, baik lontar jumrah, maupun thawaf ifadlah,” sambung Slamet.

“Kami sudah mendapat laporan, seluruh rangkaian lontar Jumrah, baik Aqabah maupun saat Hari Tasyrik, sudah dilakukan petugas. Sebagian besar petugas juga sudah melakukan badal Thawaf Ifadlah. Kami akan memastikan seluruh rangkaian ibadah haji jemaah safari wukuf lansia dan disabilitas sudah selesai dilakukan para pembadal sebelum kepulangan jemaah haji,” tegasnya lagi.

 


Pastikan Rangkaian Ibadah Haji Selesai

Suasana haru menyelimuti penyambutan 300 jemaah haji Indonesia usai mengikuti serangkaian prosesi safari wukuf. Program safari wukuf ini diperuntukkan bagi jemaah haji lansia dan disabilitas non-mandiri. (Foto: Humas Kemenag)

Proses pemulangan jemaah haji Indonesia akan dimulai secara bertahap pada 22 Juni 2024. Menurut Slamet, jemaah safari wukuf yang akan pulang pada kloter-kloter awal sudah diselesaikan seluruh rangkaian ibadah hajinya, termasuk yang dibadalkan, seperti lontar jumrah, thawaf ifadhah, hingga sai.

“Kami ikut mendoakan, semoga mereka semua bisa kembali ke Tanah Air dengan predikat haji mabrur, serta berkumpul dengan keluarganya dalam keadaan sehat. Aamiin,” tandasnya.

Infografis Alur Layanan Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia Non-Mandiri. (Foto: Kemenag)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya