Liputan6.com, Jakarta - Platform properti digital terkemuka di Indonesia, Pinhome, meluncurkan dua indeks properti baru yang akan membantu berbagai pihak yang terkait di industri properti. Kedua indeks tersebut adalah Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI).
"Pinhome Home Value Index dan Home Rental Index adalah bukti komitmen Pinhome untuk merevolusi industri properti Indonesia melalui transparansi dan aksesibilitas informasi di pasar properti Indonesia.” ujar CEO dan Co-founder Pinhome, Dayu Dara Permata dalam rilis pers yang dirilis Kamis (20/6/2024).
Advertisement
Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) ini dirancang untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai tren harga jual dan sewa rumah di berbagai wilayah sesuai dengan tipe properti.
Indeks ini merupakan hasil analisis data yang komprehensif dari database Pinhome yang mencakup lebih dari satu juta inventori perumahan yang terdaftar dari seluruh Indonesia.
“Dengan data yang akurat dan mudah diakses, kami yakin semua pihak dapat membuat keputusan properti yang tepat, baik dalam membeli, menjual, sewa menyewa, maupun dalam merencanakan pembangunan dan membuat kebijakan perumahan yakni pemerintah daerah sehingga bisa lebih efektif." ujar Dara.
Sebelumnya, platform ini merilis Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024 yang menyoroti ketahanan pasar properti Indonesia di tengah guncangan ekonomi dan politik serta meningkatnya minat kepemilikan rumah di kalangan milenial.
Harapan Pinhome Dalam Peluncuran PHVI dan PHRI
Dengan peluncuran PHVI dan PHRI, Pinhome menegaskan posisinya sebagai pemimpin inovasi dalam industri properti industri Indonesia.
Kedua indeks ini tidak hanya memberikan berbagai wawasan yang berguna bagi para pemangku kepentingan, tetapi juga menjadi tolok ukur baru dalam pengambilan keputusan properti yang lebih akurat dan cerdas.
"Pinhome memberikan terobosan di industri properti Indonesia dengan melakukan analisis mendalam tentang dinamika pasar properti, sehingga dapat menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan di industri properti untuk memahami tren dan prospek pasar di masa depan," tutup Dara.
Advertisement
