Malaysia Airlines Mendarat Darurat Setelah Mesin Diduga Terbakar, Jadi Insiden Terbaru Pesawat Boeing

Penerbangan Malaysia Airlines itu membawa 131 penumpang dan tujuh awak kabin saat lepas landas dari Bandara Internasional Rajiv Gandhi di Hyderabad, India, Kamis, 20 Juni 2024, pukul 00.45, waktu setempat.

oleh Asnida Riani diperbarui 21 Jun 2024, 11:00 WIB
Sebuah pesawat Boeing 738 Malaysia Airlines mendarat di Langkawi dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (6/9/2021). Pulau liburan dibuka kembali untuk turis domestik setelah penutupan karena pembatasan Covid-19. (AFP/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan Malaysia Airlines (MAS) tujuan Kuala Lumpur dari Bandara Internasional Rajiv Gandhi di Hyderabad, India, melakukan pendaratan darurat setelah pesawat diduga mengalami kerusakan mesin. MH199 membawa 131 penumpang dan tujuh awak kabin saat lepas landas pada Kamis, 20 Juni 2024, pukul 00.45, waktu setempat.

Melansir Says, Jumat (21/6/2024), pesawat itu terpaksa kembali ke Bandara Hyderabad ketika percikan api terlihat dari mesin kanan pesawat. Surat kabar India Business Standard melaporkan bahwa penerbangan MAS tercatat pada ketinggian maksimum 29 ribu kaki sebelum turun ke ketinggian 19 ribu kaki.

Pesawat tersebut selanjutnya diturunkan ke ketinggian 7.200 kaki, yang dipertahankan hingga 15 menit terakhir sebelum mendarat di Bandara Hyderabad. Pesawat tersebut adalah Boeing 737-800.

Namun, perwakilan MAS mengonfirmasi pada The Hindu bahwa pesawat mengalami kerusakan mesin tidak lama setelah lepas landas dan kembali ke Bandara Hyderabad. "Kami membantu para penumpang di bandara," kata pernyataan tersebut.

"Akomodasi telah disediakan di hotel, meski beberapa penumpang dari Hyderabad memilih untuk pulang. Kami sedang berupaya mengatur penerbangan alternatif pada malam ini (Kamis malam)," imbuh pihaknya.

Malaysian Airlines menyatakan, "Pesawat mendarat dengan selamat di RGIA pukul 3.21, waktu setempat. Seluruh penumpang dan awak turun dengan selamat. Penumpang yang terdampak akan dipindahkan ke penerbangan lain untuk melanjutkan perjalanan."

"Pesawat saat ini berada di darat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Keselamatan tetap jadi hal terpenting bagi Malaysian Airlines," sebut maskapai penerbangan itu.


Insiden Pesawat Boeing Lainnya

Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX (AFP Photo)

Kejadian itu menambahh insiden pesawat Boeing yang kian intens sejak awal tahun. Bulan lalu, penerbangan maskapai United Airlines tujuan San Francisco, Amerika Serikat (AS) kembali ke Bandara Changi Singapura kurang dari dua jam setelah lepas landas pada 14 Mei 2024 karena mesin pesawatnya bermasalah.

Melansir Strait Times, 18 Mei 2024, tidak ada laporan cedera di antara 197 penumpang dan 14 awak kabin, menurut San Francisco Chronicle. Penerbangan UA 28 kembali ke Bandara Changi dan mendarat dengan selamat pukul 23.04, waktu setempat, sebut juru bicara bandara pada outlet itu.

Ia menyebut bahwa pesawat lepas landas pada 14 Mei 2024, pukul 21.37, waktu Singapura. Boeing 787-9 Dreamliner naik ke ketinggian sekitar 31 ribu kaki sebelum kembali ke Bandara Changi, menurut situs web Aviation A2Z.

Pesawat maskapai United Airlines tersebut berusia sekitar sembilan tahun. "Pesawat lepas landas, (dan) tidak lama kemudian melaporkan kerusakan mesin kiri #1 dan kembali ke bandara," demikian pemberitahuan di situs Federal Aviation Administration (FAA). "Pemeriksaan pascapenerbangan menunjukkan adanya lubang di penutup mesin kiri dan casing mesin."

Tidak ada korban cedera yang disebutkan dalam pemberitahuan FAA. Juru bicara United Airlines mengatakan pada Chronicle bahwa penerbangan tersebut mendarat dengan selamat dan semua penumpang turun tanpa masalah.


Insiden Pesawat Boeing Milik Maskapai Indonesia

Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Provinsi Aceh pada 13 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Pesawat Boeing maskapai Indonesia juga melaporkan insiden bulan lalu. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberhentikan sementara operasional armada Boeing 747-400 (ER-BOS) yang mengalami kendala teknis pada 15 Mei 2024, lapor kanal Bisnis Liputan6.com. Pesawat penerbangan jemaah haji Kloter 5 dari embarkasi Makassar itu terpaksa melakukan prosedur Return to Base (RTB) setelah munculnya api di mesin pesawat.

Di keterangan resminya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra mengatakan bahwa pihak maskapai telah menerbangkan kembali penerbangan haji GA-1105 pada Rabu malam pukul 22.02 dari Bandara Sultan Hasunuddin, Makassar. Penerbangan dilakukan dengan memakai armada Boeing 747-400 (ER-TRV).

Penerbangan itu dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada Kamis, 16 Mei 2024 pukul 03.40. Irfan mengatakan, sebagai bagian dari langkah mitigasi operasional penerbangan haji dari Embarkasi Makassar, pihaknya mempersiapkan alokasi pesawat cadangan untuk memastikan keberangkatan calon jemaah haji selanjutnya berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan.

Bulan lalu,  pesawat Boeing 737-800 milik Southwest Airlines tujuan Houston terpaksa putar balik ke Denver pada 7 April 2024, waktu AS. Itu terjadi setelah awak kabin melihat lembaran logam penutup mesin pesawat terlepas saat si burung besi mengudara. 


CEO Boeing Diinterogasi dalam Sidang

Pesawat Boeing 737 Max 9 yang dimiliki Alaska Airlines. (dok. STEPHEN BRASHEAR / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Sementara itu, CEO Boeing David Calhoun telah diinterogasi para senator saat sidang di Capitol Hill, Washington, D.C., Amerika Serikat (AS), Selasa, 18 Juni 2024. Melansir ABC News, Kamis, 20 Juni 2024, Senator Richard Blumenthal mengundang keluarga korban kecelakaan pesawat Boeing ke sidang yang sangat dinanti-nantikan tersebut.

Banyak di antara mereka yang datang membawa poster orang-orang terkasih yang meninggal dalam insiden nahas tersebut. Ini termasuk korban dalam kecelakaan Lion Air JT610 di lepas pantai Indonesia pada 2018 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302 di dekat Addis Ababa setahun setelahnya. Sebelum Calhoun memulai pernyataan pembukaannya, ia berbalik dan menghadap pihak keluarga keluarga.

"Saya minta maaf atas kesedihan yang kami timbulkan," katanya. "Kami fokus pada keselamatan."

Di pernyataan pembukaan, Blumenthal, Ketua Subkomite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat dari Partai Demokrat, mendesak Calhoun, yang akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini, menjawab apakah ia telah membuat kemajuan dalam membalikkan keadaan perusahaan. Senator itu juga menyinggung kejadian penutup pintu pesawat Boeing 737 Max 9 Alaska Airlines terlepas, awal tahun ini.

Ia mengatakan, "Fasad tersebut benar-benar menghancurkan cangkang kosong yang telah jadi janji Boeing pada dunia." Calhoun berulang kali meyakinkan para senator bahwa ia mengubah keadaan perusahaan dan fokus pada pencegahan masalah keselamatan.

INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya