Liputan6.com, Jakarta - Surga merupakan tempat bagi orang-orang yang beriman. Sudah semestinya kita berlomba-lomba untuk meraihnya dengan berbagai cara.
Surga adalah tempat terbaik yang abadi di alam akhirat. Sehingga, setiap orang pasti sangat mendambakan surga.
Namun perlu diketahui jika surga memiliki pintu-pintu yang hanya dapat dibuka dan dilalui oleh mereka yang memiliki kunci-kuncinya.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, sebagai umat muslim kita sudah selayaknya untuk menempuh berbagai jalan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mengutip dari laman NU Online, berikut adalah 3 kunci pintu surga yang hanya dapat dibuka dan dilalui oleh mereka yang beriman dan bertakwa. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang kelak akan menghuni surga-Nya.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Bersaksi Tiada Tuhan selain Allah
Rasulullah SAW bersabda:
مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ شَهَادَةٌ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا الله
Artinya: "Kunci surga adalah bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah" (HR. Ahmad).
Dr. Muhammad Taqiyuddin al-Hilali as-Subki dalam kitabnya berjudul Hukmu Tarikis Sholati ‘Amadan Hatta Yakhruja Waktuha (1982:15) memberikan penjelasan terkait dengan hadis di atas sebagai berikut:
فَاِنَّ الشَّهَادَةَ أَصْلُ اْلمِفْتَاحِ
Artinya: "Sesungguhnya bersaksi (bahwa tiada Tuhan selain Allah) merupakan fondasi kunci".
Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah menjadi dasar pertama apakah seseorang akan dapat masuk surga atau tidak. Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya dalam kaitannya dengan keselamatan di akhirat.
Ia tidak akan masuk surga karena surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya. Jadi iman tauhid merupakan fondasi dari semua amal manusia.
Advertisement
2. Menegakkan Sholat
Rasulullah SAW bersabda:
مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ اَلصّلَاةُ
Artinya: "Kunci surga adalah menegakkan sholat" (Dari Jabir bin Abdillah RA).
Sholat adalah kunci utama kedua setelah syahadat. Ia merupakan amal lahiriah sekaligus merupakan perwujudan iman kepada Allah SAW. Dr. Muhammad Taqiyuddin al-Hilali as-Subki selanjutnya memberikan penjelasan tentang hubungan sholat dengan syahadat sebagai berikut:
وَالصَّلَاةُ وَبَقِيَّةُ اْلاَرْكَانِ اَسْنَانُهُ الَّتِيْ لاَ يَحْصُلُ اْلفَتْحُ اِلَّا بِهَا
Artinya: "Sholat dan masing-masing rukunnya merupakan gigi-gigi kunci yang memungkinkan terbukanya (pintu surga)".
Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam sebuah hadisnya tentang pentingnya sholat dalam hubungannya dengan keselamatan seseorang di hari Kiamat karena sholat adalah amal jasmaniah pertama yang akan dihisab sebagai berikut:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اَلصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya: "Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari Kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika sholatnya buruk, rusaklah semua amalnya" (HR. at-Thabrani).
Sholat memiliki pengaruh kuat terhadap amal-amal seseorang di luar sholat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal lainnya. Artinya jika sholat dikerjakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan adab yang berlaku, tentulah sholatnya akan diterima oleh Allah SWT. Hal ini berpengaruh positif terhadap amal-amal seseorang di luar sholat.
3. Mencintai Fakir Miskin
Rasulullah SAW bersabda:
وَمِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ حُبُّ اْلمَسَاكِيْنِ وَاْلفُقَرَاءِ
Artinya: Dan kunci surga adalah mencintai fakir-miskin. (Dari Ibnu Umar ra).
Mencintai fakir miskin merupakan kunci surga yang mewakili ibadah sosial dalam ranah akhlak. Al-Qur’an menyebut orang-orang yang tidak peduli terhadap anak yatim dan fakir-miskin sebagai para pendusta agama. Ayat-ayat itu berbunyi:
رَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS. Al-Ma’un: 1-3).
Mencintai fakir-miskin (termasuk anak-anak yatim) merupakan akhlak terpuji.
Jadi memang untuk dapat masuk surga seseorang tidak cukup hanya memiliki kesalihan personal dengan melaksanakan ibadah-ibadah personal seperti sholat, puasa dan haji, tetapi ia juga harus memiliki kesalihan sosial seperti mengeluarkan zakat dan sedekah kepada fakir-miskin. Ia juga harus memiliki akhlak yang baik terhadap mereka sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan di atas.
Advertisement