Pelajar Tangsel Ini Diterima Kuliah di Ivy League, Mau Tahu Rahasia Kelolosan?

Pelajar yang merupakan alumni dari SMA Negeri 2 Tangerang Selatan ini diterima di Universitas Pennsylvania atau UPenn, salah satu universitas Ivy League dimana Harvard adalah termasuk salah satunya.

oleh Muhammad Jibril Razky Kamal diperbarui 26 Jun 2024, 08:00 WIB
Pelajar SMA yang masuk Ivy League, Arkan Fadhil Kautsar, saat menjelaskan pengalamannya (Liputan6.com/Muhammad Jibril Razky Kamal)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pelajar SMA bernama Arkan Fadhil Kautsar, yang baru lulus dari studinya tahun ini, dinyatakan lulus seleksi masuk di berbagai universitas bergengsi di Amerika Serikat (AS). 

Pelajar yang merupakan alumni dari SMA Negeri 2 Tangerang Selatan ini diterima di Universitas Pennsylvania atau UPenn, salah satu universitas Ivy League dimana Harvard termasuk di dalamnya. 

Tidak hanya itu, pelajar yang dipanggil Arkan ini juga diterima di universitas seperti UC Berkeley, UC Davis, UC San Diego, John Hopkins, dan University of Illinois Urbana-Champaign. 

Dalam media gathering bersama Crimson Education di Jakarta Jumat 21 Juni 2024, Arkan mengaku bahwa perjalanannya menuju Ivy League sudah dimulai sejak ia masih menginjak kelas 5 SD ketika gurunya mengajak ia untuk ikut seleksi Olimpiade Sains Nasional. 

“Perjalanan awal saya ke titik saat ini dimulai ketika saya masih SD, kelas 5 waktu itu. Saya diajak oleh guru saya untuk ikut seleksi OSN cuma karena nilai matematika saya bagus tapi saya pengen ikut OSN sains karena kalau ikut yang matematika, sulit ngebayangin rumus-rumusnya dan enggak bebas juga eksplorasinya” ujar Arkan. 

Berbekal pengalaman pahitnya gagal memenangkan medali emas OSN di tingkat nasional saat masih SD, ia terus belajar sehingga ketika mengikuti OSN tingkat nasional di 2020. Arkan berhasil memenangkan medali emas di bidang sains. 

“Kegagalan-kegagalan saya saat mengikuti OSN menjadi motivasi, yang saya tulis juga di esai, dimana saya juga bertemu dengan peserta lain dan ngobrol-ngobrol sama mereka, saya menemukan titik-titik dimana saya kurang, sehingga berbekal itu, waktu saya masih kelas 9, saya menang OSN sains di tingkat nasional di tahun berikutnya, tahun 2020” jelas Fadhil.


Perjalanan Fadhil Merajut Mimpinya Belajar di AS

Arkan bersama petinggi Crimson Education dan mantan anggota badan penerimaan mahasiswa baru Harvard dan Stanford, Pam Ng, saat media luncheon bersama Crimson Education, Jumat (21/06/2024) (Liputan6.com/Muhammad Jibril Razky Kamal)

Setelah ia memenangkan medali emas OSN fisika tingkat nasional saat masih kelas 10, Fadhil menemukan bahwa masuk universitas di AS ternyata tidak mudah setelah mengikuti berbagai webinar seleksi masuk universitas di AS.

“Setelah saya menang medali emas di OSN fisika saat masih kelas 10, saya ikut webinar-webinar dan baru tahu kalau ke Amerika butuh aktivitas-aktivitas” kata Fadhil.

Selama masa SMA, ia mengikuti berbagai organisasi-organisasi, salah satunya bergabung di himpunan alumni OSN. Ia menjadi ketua himpunan tersebut dan menyelenggarakan berbagai pembelajaran, tryout, hingga pelatihan gratis untuk para pelajar karena merasa bahwa jarang sekali pemenang OSN yang berasal dari wilayah 3T.

“Satu tahun saya berada di himpunan, saya belajar dari berbagai alumni OSN yang belajar di UI, ITB, hingga Monash dan Nagoya sehingga saya terinspirasi untuk menjadi ketua. Alhamdulillah, setahun kemudian, saya menjadi ketua himpunan dan selama menjadi ketua, saya menyelenggarakan berbagai pembelajaran, tryout, dan pelatihan gratis karena saya melihat pemenang OSN dari provinsi yang berada di Jawa, jarang yang berasal dari provinsi di Timur atau dari wilayah 3T” ujar Fadhil. 

 


Berangkat Agustus Tahun Ini

Tidak hanya itu, Fadhil juga ditunjuk sebagai Duta Sains Indonesia 2023 dimana ia bekerja sama dengan Puspresnas Kemendikbud menyelenggarakan berbagai program, salah satunya pencarian talenta karena banyak pemenang OSN yang tidak dapat dilacak keberadaannya.

“Waktu itu, kita membuat sebuah program pencarian talenta ini karena banyak yang menang OSN tapi nggak bisa ditrack keberadaannya jadi hal ini menjadi tantangan yang harus diselesaikan” ucap Fadhil. 

Dengan pengalaman-pengalaman tersebut, Fadhil diterima di berbagai universitas bergengsi di AS, salah satunya di UPenn. Ia akan belajar di Universitas Pennsylvania dan akan berangkat pada bulan Agustus tahun ini. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya