Pipa Gas Dusem akan Dibangun, Jadi Kunci Integrasi Pipa Gas Sumater Jawa

Pembangunan pipa gas Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Jun 2024, 18:48 WIB
Ilustrasi pembangunan pipa gas.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas berencana membangun infrastruktur pipa gas dairi Dumai ke Sei Mangke (Dusem) agar bisa didistribusikan dengan baik ke seluruh Indonesia.

Pipa transmisi Dusem semula panjangnya 428 menjadi 555 kilometer dengan sumber pendanaan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dengan total investasi sebesar Rp 7,8 triliun (hasil FS).

Urgensi pembangunan pipa transmisi Dusem, menurut Koordinator Perencanaan Infrastruktur Migas ESDM Sugiarto, akan menjadi kunci integrasi pipa gas sepanjang Sumatera dan integrasi Sumatera-Jawa (dengan dibangunnya Cisem), menyalurkan potensi gas bumi dari WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di Sumatera dan Jawa.

"Pembangunan Dusem ini sangat-sangat penting dan juga ada urgensi kenapa harus segera dibangun, pemerintah turun untuk melaksanakan proyek tersebut karena menjadi kunci integrasi pipa gas dari Sumatera sampai Jawa," kata dia dalam Forum Gas Bumi di Bandung, Kamis (20/6/2024).

Selain urgensi tersebut, Sugiarto memaparkan bahwa manfaat Dusem yaitu untuk mendukung harga gas yang lebih terjangkau, mengurangi subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 420 miliar per tahun, penghematan biaya Rp 107 miliar per tahun.

Kemudian penghematan devisi Rp 720 miliar per tahun, hingga potensi penerimaan negara sebesar Rp 1,89 triliun per tahun dari iuran BPH migas dan Rp 12 miliar per tahun dari iuran BPH Migas.


Strategi Alirkan Gas di Indonesia

Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sugiarto menuturkan, strategi pendekatan penyediaan infrastruktur gas bumi Indonesia terbagi menjadi Indonesia Barat dan Timur, di mana pada Indonesia bagian Barat mengandalkan konektivitas gas pipa dan Indonesia bagian Timur melalui Virtual Pipeline, menggunakan moda transportasi LNG berbasis kapal.

Hal ini dilakukan dengan pertimbangan faktor geografis dan kebutuhan demand antara Barat dan Timur. "Tahun kemarin kami berhasil menyelesaikan pipa Cisem I, tahun ini kami lanjutkan Cisem II tahap pembangunan Juli ini. Dusem direncanakan akan mulai konstruksi tahun depan sehingga diharapkan interkoneksi pipa transmisi dari Aceh dan Jawa Timur bisa segera direalisasikan," kata Sugiarto.

Sugiarto menerangkan, pembangunan pipa gas Dusem memiliki dasar hukum yang tercantum dalam peraturan-peraturan dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional. 

Saat ini, pihaknya sedang menyusun dokumen dan perencanaan feasility study yang telah dilakukan oleh Lemigas dan masuk ke basic design (rancangan awal) bekerja sama dengan Perguruan Tinggi, dan Detail Engineering, Procurement and Constructions yang semuanya diharapkan sampai akhir tahun ini bisa selesai

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya