Ciri-Ciri Haji Mabrur, Ini 2 Tandanya Menurut Rasulullah SAW

Surga adalah balasan terbaik bagi mereka yang mendapat predikat haji mabrur sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah 2 ciri haji mabrur.

oleh Putry Damayanty diperbarui 22 Jun 2024, 14:30 WIB
Di saat proses wukuf, jamaah haji hanya berdiam diri di area wukuf (Mauqif). (AP Photo/Rafiq Maqbool)

Liputan6.com, Jakarta - Secara bahasa haji mabrur diartikan sebagai haji yang baik atau ibadahnya telah dilaksanakan dengan baik dan diterima Allah SWT. Sedangkan, secara istilah adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya

Artinya ibadah haji dikerjakan dengan menjalankan rukun, wajib dan sunnah haji serta menjauhi segala larangan atau hal yang dapat mengurangi kesempurnaan ibadah haji.

Rasulullah SAW memberikan penjelasan terkait pahala bagi jamaah haji yang mendapatkan predikat mabrur, 

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari). 

Predikat haji mabrur memang hak prerogatif Allah SWT untuk disematkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya.

Namun, seseorang yang meraihnya pasti memiliki ciri-ciri haji mabrur

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Ciri-Ciri Haji Mabrur

Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) mendesak para jamaah haji untuk mempersiapkan diri menghadapi kondisi yang relatif panas dan kering pada siang hari. (AP Photo/Amr Nabil)

Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, menerangkan tentang dua ciri haji mabrur, di antaranya:

Pertama, dermawan dan selalu menebar kedamaian

Hal ini berdasarkan hadis: “Dari Jabir ra. berkata; Rasulullah saw bersabda: Haji mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan hanya syurga, Mereka bertanya, Wahai Nabiyullah apa itu haji yang mabrur? Beliau bersabda: Memberikan makanan dan menyebarkan salam.” (HR. Ahmad).

Kedua, santun dalam bertutur kata

Dalam hadis disebutkan: “Dari Jabir ra. Berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah bersabda; Memberikan makanan dan santun dalam berkata.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi: Hadis ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya