Liputan6.com, Jakarta - Usai Hari Raya Idul Adha nyaris tiap keluarga masih menyimpan daging kurban. Sementara, penyembelihan hewan kurban masih berlanjut pada Hari Tasyrik.
Alhasil, daging kurban tak habis dikonsumsi dan mesti disampan di freezer. Pertanyaannya kemudian, sampai kapan daging kurban itu boleh disimpan, apakah ada batasnya?
Ulasan apakah daging kurban boleh disimpan melewati Hari Tasyrik oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Ustadz Khalid Basalamah menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (21/6/2024).
Artikel kedua terpopuler yaitu boleh dan tidaknya umrah tapi belum berhaji menurut Gus Baha.
Sementara, artikel ketiga yaitu amalan pelunas utang yang dibagikan oleh Habib Novel al-Aydrus.
Baca Juga
Advertisement
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Berapa Lama Daging Kurban Boleh Disimpan setelah Hari Tasyrik? Ini Kata UAS dan Ustadz Khalid Basalamah
Menyembelih hewan kurban atau qurban menjadi salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dilakukan setiap tahun pada Hari Raya Idul Adha dan hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah). Berkurban kalau bisa bukan seumur hidup sekali, tapi setiap tahun.
Melaksanakan qurban adalah wujud ketaatan atas perintah Allah SWT. Di sisi lain, berkurban juga meningkatkan rasa empati dan solidaritas kepada sesama manusia.
Dengan berkurban, umat Islam setidaknya bisa menikmati daging kambing, domba, atau sapi pada momen Idul Adha dari hasil pembagian daging kurban. Bisa jadi bagi sebagian orang Idul Adha sangat ditunggu-tunggu karena tidak setiap hari ia bisa menyantap daging.
Saat kebagian daging kurban, sebagian orang ada yang menghabiskan secepat mungkin dengan berbagai olahan masakan. Ada pula yang memilih menyimpan daging kurban dan dimasak jika dibutuhkan.
Pertanyaannya, berapa lama daging kurban boleh disimpan setelah hari Tasyrik? Untuk menjawab ini, simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Ustadz Khalid Basalamah berikut.
Advertisement
2. Belum Haji tapi Berangkat Umrah, Emang Boleh? Begini Kata Gus Baha
Banyak di antara masyarakat yang merasa bingung mengenai prioritas pelaksanaan haji dan umrah. Kebingungan ini terutama muncul karena dalam fiqih, haji merupakan ibadah yang wajib bagi umat Islam yang mampu, sementara umrah dianggap sebagai ibadah sunnah.
Menurut ajaran tradisional, yang wajib harus didahulukan sebelum yang sunnah, sehingga haji seharusnya dilakukan sebelum umrah.
Persoalan menjadi lebih rumit karena daftar tunggu haji yang sangat panjang, yang bisa mencapai 27 tahun. Banyak orang yang ingin segera menunaikan ibadah di Tanah Suci tetapi harus menunggu lama untuk dapat melaksanakan haji.
Dalam situasi ini, banyak yang mempertimbangkan untuk melakukan umrah terlebih dahulu sebagai alternatif untuk memenuhi kerinduan mereka terhadap Ka'bah dan Rasulullah.
Gus Baha menawarkan pandangan yang berbeda dan lebih fleksibel dalam menyikapi situasi ini. Menurutnya, jika seseorang sudah sangat rindu kepada Rasulullah, mereka bisa langsung berangkat umrah tanpa harus menunggu kesempatan untuk haji.
3. Habib Novel Bagikan Amalan Pelunas Utang Setinggi Gunung, Diajarkan Rasulullah
Utang piutang sudah menjadi realitas sosial yang sering ditemukan di berbagai level masyarakat, baik golongan menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Utang akan menjadi masalah jika tidak segera dilunasi.
Berbagai cara dilakukan agar bisa melunasi utang. Selain bekerja untuk menghasilkan uang, ikhtiar untuk melunasi utang juga sering dilakukan dengan melakukan amalan tertentu.
Ulama asal Surakarta, Jawa Tengah, Habib Novel bin Muhammad Alaydrus membagikan amalan pelunas utang yang diajarkan Rasulullah SAW melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Amalan ini dibagikan ketika ia mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya.
“Saya beri amalan pelunas utang, tapi diamalkan. Kalau gak diamalkan, jadinya (utang lunas) cuma mimpi. Diamalkan betul,” kata Habib Novel seperti dikutip dari tayangan YouTube Novel Muhammad Alaydrus, Kamis (20/6/2024).
Habib Novel juga berpesan agar orang yang punya utang betul-betul memiliki niat melunasi utangnya. Sebab, katanya, siapa yang berniat melunasi utang maka Allah akan melunaskan utangnya.
Advertisement