Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 disebut-sebut sebagai titik balik kebiasaan masak di rumah. Seiring pembatasan pergerakan, kebanyakan orang menyiapkan makanan mereka sendiri, membuka peluang berbagai bisnis, termasuk daging marinasi, yang muncul sebagai salah satu cara masak simpel. Setelah pandemi mereda, bagaimana kabar sektor tersebut?
Marinasi, melansir laman Taste, Sabtu (22/6/2024), dijelaskan sebagai cara meningkatkan cita rasa makanan "hanya dengan beberapa bahan dasar." Namun, bahan marinasi nyatanya bisa beragam, sehingga rasa yang dihadirkan tidak terbatas itu-itu saja.
Advertisement
Selain menambah rasa, dalam beberapa kasus, marinasi juga bertujuan melunakkan daging, ayam, dan ikan. Bumbunya, yang bisa berupa pasta, cairan, atau olesan kering, bahkan dapat digunakan pada sejumlah sayuran, termasuk terong dan zucchini.
Terkait bisnis daging marinasi, Pemilik FitChick Fonny Yaputra memprediksi sektor ini akan terus berkembang. Pasalnya, masyarakat akan semakin punya sedikit waktu di dapur, namun masih ingin tetap hidup sehat. Ini terefleksi pada pengembangan bisnis mereka.
"Kami awalnya hanya menjual (produk daging marinasi) di Kota Medan melalui aplikasi chat dan mouth to mouth orang sekitar," ungkapnya melalui pesan pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 20 Juni 2024. "Namun sekarang, kami sudah merambah marketplace dan tersedia di beberapa kota, seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, dan Pekanbaru."
Sepakat dengan itu, Nadya dari Mafia Daging menyebut, setelah melihat permintaan pasar, pihaknya menambah lini produk, seperti marinated saikoro dan marinated chicken. "Melihat banyak yang request ukuran kecil, kami menghadirkan kemasan 200 gram," sebut dia melalui pesan, Jumat, 21 Juni 2024.
Pentingnya Memastikan Kualitas Daging
Nadya menyambung, kualitas daging adalah aspek yang paling mereka perhatikan dalam produksi daging marinasi. Ini dilakukan dengan memastikan ketepatan suhu daging ketika marinasi dan membekukan bahan itu sebelum dikirim.
Sementara itu, Fonny berkata, pihaknya menghasilkan bumbu marinasi berbahan rempah-rempah segar yang belum terlalu dikenal masyarakat Indonesia. "Namun, kami terus mengedukasi masyarakat bahwa fresh herbs sangat bagus untuk kesehatan daripada bumbu marinasi yang sudah sering dijumpai di pasar," ucapnya.
Rempah-rempah segar tersebut, ia menyambung, kebanyakan berupa dedaunan yang beberapa di antaranya bukan dari Indonesia, tapi sudah dibudidayakan di dalam negeri. Ini termasuk oregano, thyme, basil, rosemary, dan dill.
"Kami tentu juga pakai rempah dalam negeri, terutama untuk saus harissa," ia berkata. Sayangnya, Fonny mengeluhkan, kualitas rempah dalam negeri kurang konsisten, sehingga ia mau-tidak mau memakai bahan impor untuk memenuhi standar produksi bumbu marinasi mereka.
"(Produksi rempah) yang bagus diekspor," sebut dia.
Advertisement
Masak Daging Tanpa Ribet
Ketika ditanya target pasar Mafia Daging, Nadya mengatakan, "Kami ingin mengatasi permasalahan, yaitu keterbatasan waktu dalam menyiapkan daging. Jadi, sasaran pasar produk daging marinasi adalah konsumen yang ingin mengonsumsi daging bermarinasi yang praktis dan anti-ribet."
Merek ini punya setidaknya empat produk olahan daging siap masak terlaris. Keempatnya adalah marinate wagyu beef slice, marinate saikoro, sei sapi, dan marinate chicken. Soal pertimbangan produk rilisan, mereka cenderung menganalisis masalah yang dialami para pelanggan.
"Pelanggan kami rata-rata para ibu bekerja yang tidak sempet masak dan sering bosan dengan masakan yang itu-itu saja," ujar Nadya. "Maka itu, kami mengusungkan produk produk siap masak, baik dari daging sapi dan daging ayam, dalam berbagai varian rasa."
"Pertimbangan selanjutnya, yakni apakah produk (daging marinasi) sudah dimiliki toko daging lain atau masih sedikit (ketersediaannya di toko daging lain), karena akan lebih sulit menjual produk yang sudah terlalu banyak dijual di market," ia mengatakan.
Perluas Pangsa Pasar dengan Menambah Varian Produk Daging Marinasi
Sementara itu, FitChick awalnya menargetkan orang yang suka makan makanan sehat sebagai pangsa pasal. "Karena produk unggulan kita adalah dada ayam marinasi," kata Fonny. "Seiring berjalan waktu, kami sadar pasar bisa lebih luas dengan varian produk beragam."
"Maka itu, kami sekarang punya ikan marinasi yang memudahkan ibu muda bekerja dan orang kantoran yang punya waktu sedikit untuk masak. Produk kami (diformulasikan) sangat cocok untuk orang yang tidak punya waktu banyak di dapur, namun tetap ingin makan makanan lebih sehat."
Fonny menyarankan konsumen memperhatikan keadaan daging marinasi saat membelinya. "Apakah masih dalam keadaan bagus (vacuum seal)," sebutnya. "Lalu, alangkah bagusnya jika ada sertifikasi halal dan produsen berkomitmen menjaga integritas dalam memberi produk terbaik untuk konsumen."
Sebagai penutup, ia berharap bisnisnya bisa segera tersedia di berbagai kota besar di Indonesia. "Kami juga ada rencana mengeluarkan produk ready to eat," tandasnya.
Advertisement