Rusia Serang Jaringan Listrik, Ukraina Tembak 12 dari 16 Rudal Serangan Moskow

Sistem pertahanan udara menembak jatuh 12 dari 16 rudal dan 13 drone yang diluncurkan Rusia di beberapa wilayah sepanjang malam, kata angkatan udara Ukraina.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Jun 2024, 15:40 WIB
Ilustrasi Ukraina. (Unsplash)

Liputan6.com, Zaporizhzhia - Ukraina mengatakan fasilitas energinya mendapat serangan "besar-besaran" dari Rusia pada Jumat 21 Juni 2024 malam. Sebuah serangan terbaru yang menargetkan jaringan listrik negara tersebut.

"Ini adalah kali kedelapan Rusia melancarkan serangan terhadap fasilitas infrastruktur energi dalam tiga bulan terakhir," kata Kementerian Energi Ukraina seperti dikutip dari BBC, Sabtu (22/6/2024).

Sistem pertahanan udara menembak jatuh 12 dari 16 rudal dan 13 drone yang diluncurkan Rusia di beberapa wilayah sepanjang malam, kata angkatan udara Ukraina.

Dua pekerja energi terluka dan dibawa ke rumah sakit di wilayah Zaporizhzhia, dan peralatan energi rusak di kota Lviv di bagian barat, tambah para pejabat.

Di wilayah barat daya Ivano-Frankivsk, pihak berwenang juga melaporkan kerusakan pada rumah dan taman kanak-kanak.

Rusia telah memperbarui kampanye serangannya terhadap target energi Ukraina selama musim semi dan awal musim panas, yang menyebabkan seringnya pemadaman listrik di seluruh negeri. Presiden Volodymyr Zelensky baru-baru ini mengatakan Moskow telah menghancurkan setengah dari kapasitas pembangkit listrik di negaranya sejak mereka mulai menghancurkan fasilitas energinya pada akhir Maret.

Serangan pada malam Sabtu ini merupakan serangan kedua yang menargetkan infrastruktur energi pada pekan ini.

Sebelumnya pada hari Kamis (20/6), pihak berwenang Ukraina mengatakan tujuh karyawan terluka dan infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik, rusak dalam serangan besar semalam.

 


Ukraina Beli Energi ke Uni Eropa

Ilustrasi bendera Uni Eropa (AFP Photo)

Sejatinya Ukraina membeli energi dari Uni Eropa, namun hal ini tidak cukup untuk menutup defisit. Artinya, hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik nasional yang direncanakan untuk melindungi infrastruktur penting seperti rumah sakit dan fasilitas militer.

"Kami harus segera menutup saluran udara kami atau Ukraina akan menghadapi krisis serius pada musim dingin ini," kata kepala eksekutif DTEK, salah satu perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, Maxim Timchenko.

"Permohonan saya kepada sekutu adalah membantu kita mempertahankan sistem energi dan membangun kembali sistem energi kita tepat pada waktunya," imbuh Maxim Timchenko.

Zelensky telah berulang kali meminta sekutu Ukraina untuk mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara. Dia secara khusus meminta tujuh sistem pertahanan udara canggih bernama Patriots dari AS.

Ivan Fedorov, gubernur Zaporizhzhia, mengulangi pesan Zelensky pada Sabtu (22/6) pagi dalam pesan yang diposting ke Telegram. "Kami dapat mengatakan dengan pasti: musuh tidak akan berhenti. Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara.” dia berkata.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada hari Kamis bahwa Washington akan menempatkan Ukraina di urutan teratas dalam antrean pengiriman Patriot, mengungguli negara-negara lain yang telah memesannya.


2 Tahun Invasi Rusia, Ukraina Harus Impor Pasokan Listrik dari Uni Eropa

Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)

Laporan AFP menyebut lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan drone yang ditargetkan telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa Kyiv untuk melakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.

Pihak berwenang Ukraina pada hari Kamis (19/6) mengatakan infrastruktur energi, termasuk pembangkit listrik, telah rusak dalam serangan besar semalam yang menyebabkan tujuh karyawan terluka.

DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, mengatakan serangan tersebut menyebabkan “kerusakan serius” di salah satu pembangkitnya.

Serangan Rusia telah menghancurkan setengah dari kapasitas energi Ukraina, menurut Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Zelensky mengatakan pekan ini bahwa semua rumah sakit dan sekolah di Ukraina harus dilengkapi dengan panel surya "sesegera mungkin".

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa upaya Rusia untuk memeras kami melalui pemanas dan listrik gagal,” katanya pada Kamis (19/6).


Ukraina Hadapi Musim Dingin Memprihatinkan

Angkatan udara Ukraina melaporkan telah mencegat tujuh dari 10 rudal jelajah Kalibr yang ditembakkan Rusia dari Laut Hitam menuju wilayah Lviv dan kota senama sekitar pukul 01.00 Kamis. (AFP/YURIY DYACHYSHYN )

Kepala eksekutif DTEK Maxim Timchenko memperingatkan bahwa Ukraina “menghadapi krisis serius pada musim dingin ini” jika sekutu Baratnya tidak memberikan bantuan militer untuk mempertahankan jaringan energinya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mendesak sekutu Ukraina untuk mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara untuk melindungi infrastruktur penting negara tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada hari Kamis (19/6) bahwa Washington akan memprioritaskan pengiriman rudal anti-udara ke Kyiv, dibandingkan negara-negara lain yang telah memesannya.

Zelensky mengatakan dalam pesannya di X bahwa dia "sangat berterima kasih" atas langkah AS. "Kemampuan pertahanan udara tambahan ini akan melindungi kota-kota dan warga sipil Ukraina," tulisnya.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya