Liputan6.com, Jakarta - Cemburu merupakan emosi yang wajar dalam sebuah hubungan. Rasa cemburu menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap pasangan dan hubungan Anda. Namun, perlu diingat bahwa cemburu memiliki dua sisi: sehat dan toxic.
Dilansir dari Verywell Health, berikut perbedaan antara cemburu sehat dan cemburu toxic.
Advertisement
Cemburu yang Sehat
Cemburu, dalam kadar yang ringan dan sesekali, bisa menjadi bumbu penyedap dalam hubungan. Hal ini mengingatkan pasangan untuk saling menghargai dan berusaha memastikan pasangannya merasa dihargai. Cemburu juga dapat memicu rasa ingin tahu dan meningkatkan gairah dalam hubungan.
Di sisi lain, cemburu dalam hubungan yang sehat juga merupakan bentuk kepedulian. Pasangan yang sehat akan mendiskusikan masalah ini secara terbuka, rasional, dan mencapai kesepakatan bersama.
Komitmen dan rasa aman menjadi kunci utama dalam hubungan yang sehat. Kepercayaan dan rasa saling menghormati antar pasangan akan membantu mereka melewati rasa cemburu dan memperkuat hubungan mereka.
Cemburu yang Toxic
Orang dengan cemburu berlebihan dan tidak terkontrol sering kali ingin mengendalikan pasangannya. Mereka mungkin melakukan berbagai cara untuk mempertahankan kontrol, seperti perundungan verbal, dan bahkan kekerasan.
Perilaku ini biasanya berakar pada ketakutan akan ditinggalkan dan kekhawatiran tidak dicintai. Berikut beberapa ciri-ciri cemburu yang tidak sehat:
- Selalu curiga terhadap apa yang dilakukan atau dirasakan pasangan.
- Selalu ingin tahu detail tentang keberadaan dan aktivitas pasangan.
- Mudah merasa cemas dan takut kehilangan pasangan.
- Sering menuduh pasangan melakukan perselingkuhan atau kebohongan tanpa bukti.
- Selalu ingin mengetahui setiap gerak-gerik pasangan.
- Mengikuti atau menguntit pasangan untuk memastikan keberadaan mereka.
- Melarang pasangan bertemu teman atau keluarga, bahkan mengontrol keuangan mereka.
- Membaca pesan atau mendengarkan percakapan telepon pasangan tanpa izin.
Apa Penyebab Cemburu?
Cemburu merupakan emosi kompleks yang dapat dipicu oleh berbagai faktor. Berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap rasa cemburu, diantaranya:
- Ketidakamanan: Citra diri yang rendah dan rasa tidak aman dapat membuat seseorang lebih mudah cemburu.
- Pengalaman masa lalu: Pernah ditinggalkan, dikhianati, atau dilukai di masa lalu dapat meningkatkan kerentanan terhadap cemburu.
- Possesif dan kontrol: Memiliki keinginan kuat untuk mengendalikan pasangan dan hubungan dapat memicu kecemburuan.
- Ekspektasi yang tidak realistis: Memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang hubungan dan pasangan dapat menimbulkan kekecewaan dan kecemburuan.
- Masalah komunikasi: Kurangnya komunikasi yang terbuka dan jujur dalam hubungan dapat memperburuk rasa cemburu.
Advertisement
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Cemburu?
Cemburu dapat menjadi emosi yang sulit, dengan penanganan yang tepat, hal ini dapat menjadi peluang untuk introspeksi dan pertumbuhan. Mengatasi rasa cemburu bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman yang lebih baik terhadap diri sendiri dan pasangan.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Akui dan Terima Perasaan Cemburu
- Identifikasi Akar Permasalahan
- Berkomunikasi Terbuka dengan Pasangan
- Buat Batasan Sehat
- Hindari Penguntitan dan Kontrol Berlebihan
- Fokus Pada Hal Positif
- Berlatih Kesadaran Diri
- Bersabarlah