Penampakan Penemuan Piranha Jenis Baru, Punya Gigi Manusia dan Mata Sauron

Punya Gigi Manusia dan Mata Seperti Tokoh Sauron di The Lord of The Ring

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 24 Jun 2024, 12:53 WIB
Seorang bocah asal Peru ditemukan tinggal tulang setelah dirinya tewas dimakan sekawanan ikan Piranha. (Foto: media2.cdn.builtinchicago.org)

Liputan6.com, Jakarta Dalam laporan baru-baru ini, sebuah penemuan mengejutkan dari dunia perairan Amazon telah menggugah perhatian para ilmuwan. Sebuah spesies piranha yang baru ditemukan ternyata memiliki karakteristik yang sangat unik, dengan gigi mirip manusia dan sebuah ciri khas yang menarik: mata yang mengingatkan pada tokoh legendaris dari salah satu kisah fantasi terkenal. Namun, keberadaan spesies ini jauh dari bayangan menakutkan yang mungkin terbayangkan dari nama dan deskripsi fisiknya.

Penamaan spesies baru ini telah menarik perhatian dunia ilmu pengetahuan karena mengaitkan karakteristik fisik yang mengejutkan dengan sebuah nama yang penuh makna dalam dunia fantasi. Meskipun begitu, apa yang sebenarnya terjadi dibalik penemuan ini dan bagaimana spesies ini berhasil bertahan dalam perairan yang begitu beragam dan menantang selama hampir dua abad masih menjadi misteri yang menarik untuk diungkap.

Dalam upaya memahami lebih dalam tentang spesies baru ini, para peneliti telah melakukan analisis genetik dan fisiologis yang sangat mendetail. Temuan mereka mengungkapkan perbedaan yang hampir tak terlihat antara spesies-spesies serupa, menyoroti betapa kompleksnya evolusi dan adaptasi makhluk hidup dalam ekosistem yang begitu kaya seperti Amazon.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Minggu (23/6).


Penemuan M. Sauron dan Identifikasi Baru dalam Keluarga Pacu

Sumber: livescience.com

Sebuah penemuan menarik baru-baru ini mengguncang perairan Sungai Amazon. Sebuah spesies piranha-like yang ditemukan di antara berbagai spesies serupa lainnya telah berhasil disembunyikan selama hampir 200 tahun, menyamar sebagai spesies lain yang hampir identik. Para ilmuwan yang melakukan penelitian ini memberi nama ikan yang baru ditemukan ini dengan nama yang mengesankan, yaitu Myloplus sauron, merujuk pada tokoh Sauron dari epik fantasi "The Lord of the Rings" karya J.R.R. Tolkien.

Namun, meskipun namanya menyeramkan, M. sauron jauh dari citranya yang menakutkan. Spesies baru yang diidentifikasi ini adalah sejenis pacu — kerabat dekat piranha yang sering disalahartikan sebagai ikan air tawar ikonik tersebut. Para peneliti menemukan M. sauron saat mempelajari spesies yang hampir identik, M. schomburgkii, yang pertama kali ditemukan di Amazon pada tahun 1841 tetapi sebagian besar diabaikan oleh ilmuwan sejak saat itu.

 

Analisis Genetik dan Perbedaan Fisiologis yang Subtil

Dalam sebuah studi baru yang dipublikasikan pada 10 Juni dalam jurnal Neotropical Ichthyology, para ilmuwan melakukan analisis genetik terhadap populasi M. schomburgkii. Hasil analisis ini mengungkap bahwa populasi ini sebenarnya terdiri dari tiga spesies yang berbeda: M. schomburgkii, M. sauron, dan M. aylans. Selain itu, penelitian juga mengungkap perbedaan fisiologis yang hampir tak terlihat antara ketiga spesies ini, termasuk jumlah vertebrae dan jari sirip dorsal, serta bentuk sirip anal pada betina.

M. sauron, yang dijelaskan bersamaan dengan M. aylans dalam studi baru ini, dinamai demikian karena adanya garis hitam di sisi tubuhnya. Garis ini, yang juga ada pada M. schomburgkii dan M. aylans, memiliki kemiripan mencolok dengan "Mata Sauron" — sebuah mata api raksasa yang dikendalikan oleh tokoh utama dalam cerita tersebut.


Kesimpulan dan Implikasi Penemuan Baru

Sumber: livescience.com

Meskipun terdapat kesamaan di antara tiga spesies pacu yang tercantum dalam studi baru ini, para peneliti masih belum yakin seberapa erat hubungan ketiga ikan ini. Ada kemungkinan bahwa mereka semua berasal dari nenek moyang tunggal yang relatif baru. Namun, juga mungkin bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih jauh dan evolusi mereka membuat mereka tampak sama karena ini memberi mereka peluang terbaik untuk bertahan hidup di lingkungan mereka — fenomena yang dikenal sebagai evolusi konvergen.

Para peneliti juga mengidentifikasi potensi adanya spesies pacu keempat di Sungai Tapajós — anak sungai yang mengalir di sebelah Sungai Amazon — yang memiliki bintik hitam besar di sisi tubuhnya. Namun, perbedaan genetik antara ikan-ikan ini dan M. schomburgkii masih "meragukan," kata Collins. Oleh karena itu, mereka saat ini dianggap sebagai sub-populasi M. schomburgkii.

Penemuan ini menunjukkan betapa kompleksnya kehidupan di alam liar Amazon, di mana spesies-spesies baru dapat ditemukan bahkan setelah berabad-abad, menyimpan misteri evolusi dan adaptasi yang menarik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya