Liputan6.com, Jakarta - Sejatinya kekayaan yang dimiliki adalah milik Allah SWT. Ada hak orang lain yang harus diberikan. Oleh karenanya, orang kaya jangan pelit sedekah dan berbagi kepada orang lain terutama yang sedang membutuhkan.
Di masyarakat, menjadi kaya yang dermawan adalah impian. Dengan harta yang berlimpah, kesempatan sedekah sebanyak-banyaknya semakin terbuka.
Selain berikhtiar dengan bekerja, umat Islam juga ada yang menggunakan jalur langit, di antaranya dengan berdoa dan melakukan amal saleh lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Rasulullah SAW telah memberikan bacaan khusus bagi orang yang ingin mendapat rezeki berlimpah. Ulama terkemuka Yaman, Habib Umar bin Hafidz membagikan satu amalan dzikir yang menjadi pintu kekayaan.
Amalan dzikir pintu kekayaan itu diijazahkan Habib Umar saat tabligh akbar di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya pada 2023 lalu. Berikut bacaan dan fadhilahnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Baca Dzikir Ini 100 Kali Setiap Hari Jika Ingin Kaya dan Masuk Surga
Habib Umar awalnya mendoakan agar Allah mengangkat musibah dan bencana umat. Ia meminta agar umat ditetapkan kejalan yang Allah sukai dan ridhai. Kemudian ia membagikan amalan dzikir pintu kekayaan dari Rasulullah SAW.
“Dan di antara dzikir yang diajarkan kepada kita bersumber dari Nabi Muhammad SAW adalah dzikir Laa Ilaha illallah Al maliqul haqqul mubin setiap hari dibaca 100 kali,” kata Habib Umar yang diterjemahkan Habib Jindan bin Novel, dikutip dari tayangan YouTube Nabawi TV, Senin (24/6/2024).
“Baca tiap hari 100 kali kalimat Laa Ilaha illallah Al maliqul haqqul mubin. Setelah itu sempurnakan dengan bacaan Muhammadurrasulullah, shodiqul wa'dil amin,” ucap Habib Umar.
“Siapa yang membaca dzikir ini 100 kali berarti dengan dzikir itu akan terbuka pintu-pintu surga dan akan dibuka baginya pintu kekayaan. Maka dengan kalimat itu dia akan aman dari kekafiran dan Allah ta’ala berikan kedamaian, ketentraman, dan pendamping dari kesepian alam kubur,” lanjutnya.
Advertisement
Diijazahkan
Habib Umar telah mengijazahkan bacaan dzikir itu untuk diamalkan. Ia mendapat amalan dzikir itu dari dari guru-gurunya sampai Rasulullah SAW.
“Dan dzikir ini saya ijazahkan dari guru-guru kami hingga Rasulullah SAW,” katanya.
Mengutip penjelasan Pengasuh Pesantren Raudlatut Tullab Wonosari KH Akhmad Said, ijazah adalah sesuatu amalan yang diberikan mulai dari Nabi Muhammad kepada sahabat, sahabat kepada tabi'in, tabi'in kepada tabi'it tabi'in sampai kepada para ulama hingga kiai.
“Ijazah adalah satu bentuk perizinan dari para kiai kepada para santri untuk mengamalkan satu amalan yang bermanfaat yang berkenaan dengan masalah-masalah duniawi atau masalah-masalah ukhrowiyah,” katanya, dikutip dari NU Online.