Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah majelis, Ustadz Adi Hidayat (UAH) diminta membagikan sebuah amalan oleh jemaahnya. Amalan tersebut berisi, bagaimana cara agar selalu mencintai Allah SWT.
"Ustadz, tolong ajarkan saya satu amalan yang dengan itu saya akan mencintai Allah dan tidak akan ada apapun lagi selain Allah dalam hidupku. Jika terlalu banyak, saya tidak sanggup. Satu amalan saja, alhamdulillah," ujar jamaah tersebut dalam video yang diunggah di laman Youtube kanal @taklimalakbar berjudul "Amalan Cinta Allah".
Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan tersebut dengan sederhana namun penuh makna.
"Baik, langsung jawabannya dari Al-Qur'an saja," katanya.
Ia merujuk pada Surah Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi, "Innallaha yuhibbut tawwabina wauhibbul mutathahirin," yang artinya "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Amalan Pertama
Menurut UAH, kunci untuk mencintai Allah adalah dengan rajin beristigfar dan menjaga diri dari maksiat.
"Maka kalau Anda tanya amalannya apa, singkat saja, rajin istighfar," tegasnya.
Amalan istigfar atau memohon ampun kepada Allah dianggap sebagai cara yang sangat efektif untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan cinta-Nya.
Istigfar adalah permohonan ampun kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang dilakukan.
UAH menjelaskan bahwa dengan memperbanyak istigfar, seseorang akan merasakan kedekatan dengan Allah dan perlahan-lahan membersihkan hati dari segala dosa.
"Dengan rajin istigfar, hati kita akan bersih dan lebih mudah merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan," jelasnya.
Advertisement
Berikut Ini Amalam Selanjutnnya
Selain istighfar, UAH juga menekankan pentingnya menjaga diri dari perbuatan maksiat.
"Allah mencintai orang-orang yang menyucikan diri. Ini berarti kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi segala bentuk dosa dan maksiat," tambahnya.
Menjaga diri dari maksiat adalah bentuk lain dari taubat yang berkelanjutan, yang menunjukkan kesungguhan seseorang dalam mencari ridha Allah.
UAH mengingatkan bahwa amalan-amalan ini tidak hanya membawa seseorang lebih dekat kepada Allah, tetapi juga membantu dalam meningkatkan kualitas spiritual dan moral seseorang.
"Istigfar dan menjaga diri dari maksiat bukan hanya tentang hubungan kita dengan Allah, tetapi juga tentang bagaimana kita berperilaku dalam kehidupan sehari-hari," tandasnya.
Dalam video tersebut, UAH juga mengajak umat Islam untuk terus memperbanyak istigfar dalam setiap kesempatan.
"Jadikan istighfar sebagai bagian dari rutinitas harian Anda. Tidak perlu menunggu waktu khusus, lakukan setiap saat, di mana saja," sarannya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul