Liputan6.com, Pekanbaru - Petugas Imigrasi terpaksa melakukan cek manual terhadap calon penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim II tujuan luar negeri. Terganggunya pusat data nasional (PDN) menjadi pemicu.
Terganggunya sistem di bawah asuhan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemnkominfo) ini berlangsung sejak Kamis, 20 Juni 2024. Gangguan masih berlangsung dan tengah diatasi oleh kementerian tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru Syahrioma Delavino, petugas Imigrasi di bandara harus ketik nama hingga ketik nomor paspor setiap calon penumpang.
"Kalau biasanya kan tinggal di-scan saja," jelas Delavino, Senin siang, 24 Juni 2024.
Agar tidak terjadi penumpukan di pintu penerbangan internasional, Imigrasi sudah menginformasikan kepada calon penumpang datang lebih awal ke bandara.
"Di Pekanbaru sejauh ini aman dan lancar karena hanya 2 pesawat saja, itu juga tidak setiap hari," ucap dia.
Delavino menyatakan, kondisi berbeda terjadi di bandara besar dengan penerbangan internasional terpadat, seperti di Soekarno Hatta, Jakarta, dan Ngurah Rai, Bali.
"Saya dapat info kemarin di Soetta itu BKO ada penambahan personel, ada sekitar 200-an anggota, dan di Ngurah Rai juga berapa ratusan," ujarnya.
Delavino mengatakan, kondisi gangguan ini sudah terjadi sejak Kamis pekan kemarin. Sistem eror ini bukan hanya di Pekanbaru, melainkan juga di seluruh Indonesia.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerbitan Paspor Berhenti
Delavino berujar, untuk penerbitan paspor sementara ini belum bisa dilakukan. Pihaknya hanya bisa melakukan pengambilan foto dan data biometrik pemohon paspor.
Ia menyebut, saat ini pihak Imigrasi sedang berusaha untuk memperbaiki sistem tersebut. Ada 14 Kantor Imigrasi di Indonesia yang sistemnya sudah baik dan bisa beroperasi.
Gangguan sistem pada PDN Kominfo berdampak terhadap layanan keimigrasian di seluruh Indonesia sejak 20 Juni 2024. Akibatnya, antrean pemeriksaan imigrasi di sejumlah bandara pun mengular dan dikeluhkan oleh warganet di media sosial X.
Adapun sistem PDN tidak hanya digunakan oleh Ditjen Imigrasi. Sistem tersebut juga digunakan banyak kementerian/lembaga lainnya.
Merujuk pada sistem resmi Kemenkominfo, PDN menjadi fasilitas untuk sistem elektronik dan komponen lain guna menyimpan, menempatkan, mengolah dan memulihkan data.
PDN juga pernah menjadi sorotan ketika terjadi kasus dugaan kebocoran 34 juta data paspor Indonesia yang diperjualbelikan di situs online pada 2023.
Advertisement
