Minat Masyarakat ke Posyandu Menurun untuk Cegah Stunting, Pemkot Depok Cari Penyebabnya

Wali Kota Depok, Mohammad Idris memberikan perhatian penuh pada penanganan stunting. Untuk mempercepat pencegahan stunting, Wali Kota Depok meminta Dinas Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran (SE).

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 25 Jun 2024, 02:12 WIB
Sejumlah anak melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu wilayah Sawangan, Depok (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Depok, Mohammad Idris memberikan perhatian penuh pada penanganan stunting. Untuk mempercepat pencegahan stunting, Wali Kota Depok meminta Dinas Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran (SE).

Mohammad Idris mengatakan, penurunan angka stunting terus digerakkan Pemerintah Kota Depok dengan berbagai upaya. Terlebih cakupan intervensi untuk prevalensi stunting mengalami pengurangan.

“Dari satu aspek kunjungan masyarakat ke posyandu, kalau ga salah dari 46 menjadi 50,6, naik dikit,” ujar Idris, Senin (24/6/2024).

Atas peningkatan jumlah kunjungan ke Posyandu, Idris meminta Dinas Kesehatan untuk membuat SE. Peningkatan jumlah kunjungan ke Posyandu menjadi kunci untuk menekan angka stunting di Kota Depok.

“Kuncinya ada di kelurahan untuk menghimbau dan meminta kepada masyarakat supaya berkunjung secara rutin, itu banyak sekali manfaatnya,” ucap Idris.

Idris belum mengetahui secara pasti sempat menurunnya minat masyarakat mendatangi posyandu. Pemerintah Kota Depok akan mencari faktor penyebab menurunnya minat masyarakat mendatangi posyandu.

“Ini harus dicari faktornya untuk meningkatkan kunjungan mereka,” jelas Idris.


Gratis

Kota Depok pada penanganan kesehatan masyarakat sudah berbasis Universal Health Coverage (UHC). Masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan dan bersifat darurat dapat menggunakan BPJS.

“Pelayanan akan diberikan gratis melalui BPJS, nanti sudah bisa diurus bagi yang belum atau sudah punya, kalau memang kedaruratan,” terang Idris.

Idris menduga, menurunnya minat masyarakat ke Posyandu karena faktor UHC. Menurutnya, kedatangan masyarakat membawa anaknya ke posyandu dapat melakukan pencegahan terhadap stunting.

“Padahalkan pencegahan jauh lebih bagus, lebih baik, mengetahui penyakit dengan timbangam segala macem, untuk mengukur daya dari bayi merekam,” ungkap Idris.

Pemerintah Kota Depok berusaha meningkatkan minat masyarakat mendatangi posyandu. Nantinya, Puskesmas akan memantau perkembangan bayi dan balita melalui Posyandu dan melaporkan kepada Pemerintah Kota Depok.

“Biar posyandu melapor ke instansi terkait untuk dilihat kenapa kunjungan ini seperti ini, khususnya yang potensial stunting, dilihat dari makanannya, ini perlu dicegah, diantisipasi dari awal,” tutur Idris.


Edukasi

Selain itu, lanjut Idris, edukasi pencegahan stunting dapat diberikan kepada calon pengantin dan pelajar SMA. Pemerintah Kota Depok telah memberikan vitamin B dan penambah darah kepada pelajar secara gratis.

“Tapi koordinasi dan monitoring dari guru mungkin kurang, sehingga anak bisa saja laporan sudah minum, taunya ada di kantong mereka. ini persentase nya yang melaksanakan itu sedikit sekali,” pungkas Idris.

Infografis Journal_ Sisa Makanan Jadi Sampah Dominan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya