Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menanggapi soal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebut memiliki pengaruh dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Ari mengatakan bahwa pengusungan calon kepala daerah merupakan ranah partai politik (parpol) atau gabungan parpol.
"Pengusungan nama calon kepala daerah merupakan ranah partai politik atau gabungan partai politik," kata Ari kepada wartawan, Selasa (25/6/2024).
Advertisement
"Presiden Jokowi menghormati kewenangan masing-masing parpol dalam menentukan calon kepala dan wakil kepala daerah," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Ya, semua pemimpin punya pengaruh, apalagi Presiden," ujar Airlangga Hartarto saat ditemui usai acara HUT Ke-75 Theo Sambuaga dan Peluncuran Buku di Jakarta, Sabtu.
Airlangga menyebutkan Presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki pengaruh lantaran seluruh infrastruktur saat Pilkada 2024 disiapkan oleh Pemerintah, khususnya dari segi anggaran maupun keamanan.
Kendati demikian, dia berpendapat bahwa Presiden Jokowi tak terlalu berpengaruh pada Pilkada 2024 ketimbang pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, mengingat keduanya merupakan hal yang berbeda.
Airlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
"Jadi, yang berpengaruh besar lebih pada local wisdom," ungkapnya.
Wakil Ketua TKN Yakin Jokowi Tak Campuri Urusan Pilkada Jakarta
Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Silfester Matutina memastikan, tidak ada campur tangan Presiden Jokowi di Pilkada Jakarta 2024. Hal itu disampaikan, guna membantah kabar miring soal keterlibatan presiden dalam kontestasi kepala daerah.
“Kepentingan Pak Jokowi itu udah selesai ya, beliau mengatakan beliau akan pulang ke Solo momong cucu,” kata Silfester melalui pesan singkat, Jumat (21/6/2024).
Silfester meyakini, apa yang dibicarakan publik soal keterlibatan Presiden Jokowi dil Pilgub Jakarta hanyalah ketakutan dari pihak-pihak yang berseberangan dengannya. Sebab sebagai kepala negara, Jokowi seharusnya tidak melakukan intervensi apapun saat pesta demokrasi.
“Selama ini diopinikan secara negatif oleh lawan-lawan politik, kalau mau kita katakan belum pernah ada Pak Jokowi mengintervensi. Itu (pencalonan kandidat) keputusan dari partai koalisi,” jelas Silfester.
Advertisement
Hanya Ketakutan Lawan Politik
Artinya, lanjut Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) ini, isu cawe-cawe Jokowi dalam perebutan kursi gubernur Jakarta dan akan menjegal Anies Baswedan hanya ketakutan lawan politik saja. Apalagi, anak ketiga dari Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tengah digadangakan berpasangan dengan Anies.
“Jadi kalau wacana bapak Presiden Jokowi menjegal itu adalah orang-orang yang ingin agar kayak Anies ini merasa didzolimi lebih berasa. Walaupun Pak Anis sampai saat ini elektabilitasnya cukup tinggi di Jakarta,” dia menandasi.
Respons Anies Soal Dugaan Cawe-Cawe Jokowi Jilid 2 di Pilkada Jakarta 2024
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan merespons soal dugaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal cawe-cawe lagi di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Anies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait anggapan itu.
"Semua prosesnya masih berjalan, mengalir saja," kata Anies saat ditemui usai menghadiri acara silahturahmi bersama MPW Pemuda Pancasila DKI Jakarta di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).
Lebih lanjut, Anies bilang, saat ini ia lebih mementingkan isu yang berkaitan dengan hajat warga Jakarta, ketimbang isu lainnya.
"Bagi kami isu paling utama adalah tentang kesejahteraan warga Jakarta. Bukan tentang siapa yang akan menjadi pasangan, bukan soal itu, dan itu prosesnya masih panjang, mengalir saja," ucap Anies.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menilai adanya indikasi Presiden Jokowi akan kembali melakukan cawe-cawe pada kontestasi Pilkada 2024.
Advertisement