Gerindra Pertimbangkan Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Singgung Kemenangan Jokowi-Ahok hingga Anies-Sandi

Riza menyatakan Ridwan Kamil juga mempunyai elektabilitas yang baik. RK diyakini bisa menang telak di Pilkada DKI Jakarta.

oleh Winda Nelfira diperbarui 25 Jun 2024, 09:46 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut partainya mempertimbangkan Ridwan Kamil maju Pilkada Jakarta. (Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra mempertimbangkan Ridwan Kamil (RK) untuk diusung maju pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra mempertimbangkan RK tak lepas dari rekam jejaknya yang cemerlang di Jawa Barat.

"Kita melihat Kang Emil memiliki kemampuan, prestasi sebagai gubernur di Jabar," kata Riza usai menghadiri Apel Kesiapan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta di Internasional Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin 24 Juni 2024.

Tak hanya itu, Riza menyatakan Ridwan Kamil juga mempunyai elektabilitas yang baik. RK diyakini bisa menang telak di Pilkada DKI Jakarta.

"Itulah pertimbangan lainnya dari partai Gerindra merekomendasikan Kang Emil untuk sebagai calon di DKI. Insyaallah nanti yang diusung Partai Gerindra dan partai lainnya bisa menang," ucapnya.

Lebih lanjut, Riza mengungkit ihwal kemenangan yang diperoleh calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Gerindra.

Semisal, kata Riza kemenangan yang diraih Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pemilihan gubernur (Pilgub) pada Pilkada 2012 silam hingga kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub Jakarta 2017.

"Sebagaimana dulu 2012 Partai Gerindra bersama PDIP mengusung Jokowi-Ahok bersama di Pilkada. Dan 2017 Gerindra bersama PKS bisa mengusung Pak Anies-Pak Sandi juga menang," ujarnya.

Oleh sebab itu, Riza bilang bukan tidak mungkin Ridwan Kamil yang didukung Gerindra untuk Pilgub Jakarta 2024 juga bisa memperoleh kemenangan yang sama.

"Insyaallah nanti 2024 Partai Gerindra dan lainnya mengusung Kang Emil dan wakilnya siapapun akan menang," kata dia.


Tidak Punya Kompetitor, Ridwan Kamil Berpotensi Besar Menang jika Tetap di Jabar

Ridwan Kamil saat wawancara khusus dengan tim Liputan6.com di Jakarta, Kamis (9/11/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Guru Besar dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Profesor Lili Romli mengatakan Ridwan Kamil (RK) tidak punya kompetitor jika maju Pilkada Jawa Barat (Jabar). Sehingga, peluang Ridwan Kamil untuk menang di Pilkada Jabar terbuka lebar.

Berbeda jika Ridwan Kamil mencoba peruntungan di Pilkada Jakarta, kemungkinan kalahnya juga besar, karena elektabilitasnya kurang bagus.

"Peluang RK lebih besar dan belum memiliki kompetitor (di Jabar). Kalau RK maju di Pilkada Jakarta menjadi kompetitor kuat untuk Anies Baswedan, RK perlu kerja politik yang keras, karena hasil survei di posisi ketiga," ujar Lili Romli dilansir Antara, Selasa (25/6/2024).

Meski begitu, kata Lili Romli, sosok RK dan Anies Baswedan bagi warga Jakarta dianggap sebagai tokoh politik yang berhasil dalam memimpin dan membangun daerahnya masing-masing.

Sementara itu, pengamat politik sekaligus akademisi dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang paling diuntungkan jika Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jakarta.

"Sangat dipahami bahwa yang mendorong RK bukan dari Golkar, tetapi ekternal Golkar, partai koalisi KIM, dan yang paling kencang di level ketua umum adalah Zulkufli Hasan," kata Umam.

KIM merupakan koalisi partai politik pengusung pasangan Prabowo-Gibran pada pemilihan presiden 2024. Parpol itu yakni Gerindra, Partai Golkar, PAN, Demokrat serta empat partai non-parlemen yaitu PBB, Gelora, PSI dan Garuda.

Umam menilai, saat ini Partai Golkar masih berhitung, apakah mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta atau tetap sebagai petahana di Pilkada Jawa Barat.

Sebab, jika RK meninggalkan Jabar, maka akan meninggalkan kevakuman basis kekuatan politik yang sudah terkonsolidasi dengan baik.

"Kalau RK bergeser, maka basis di Jabar akan tercerai berai, dan menjadi keroyokan aktor politik yang lain," kata Umam.

 


PAN dan Gerindra yang Diuntungkan jika RK ke Jakarta

Menurut Umam, Partai Amanat Nasional (PAN) salah satu partai yang memperoleh keuntungan dari kepindahan RK. PAN mempunyai kartu bernama Bima Arya, yang sudah dua kali menjadi Wali Kota Bogor dan butuh ruang kontestasi yang lebih besar.

Sementara partai lain juga untung seperti Gerindra dengan kandidat Dedi Mulyadi, yang juga mantan politikus Golkar.

Sebelumnya, survei terbaru SMRC menempatkan nama Ridwan Kamil berada di urutan pertama Top of Mind responden saat dilakukan simulasi nama terbuka siapa yang bakal dipilih jika Pilgub Jabar digelar hari ini. RK dipilih 52,2 persen responden SMRC pada survei yang digelar 27 Mei hingga 2 Juni 2024.

Di bawah RK, muncul nama Dedi Mulyadi yang hanya didukung 28,9 persen responden. Disusul nama Deddy Mizwar dengan 3,8 persen, dan Dede Yusuf Macan Effendi 1,9 persen. Nama lain sebanyak 27 muncul sebagai pilihan responden namun hanya di bawah 1,9 persen.

Golkar mencabut dukungannya untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya