Dua Astronaut NASA Terancam Tak Bisa Pulang, Ini Penyebabnya

NASA mengumumkan kedua astronaut harus berada di luar angkasa lebih lama dari perkiraan pada 18 Juni 2024.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Jun 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi astronaut. (NASA)

Liputan6.com, Jakarta Dua astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terancam terjebak di ruang angkasa. Mereka tidak bisa pulang setelah pesawat Boeing Starliner yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.

NASA mengumumkan kedua astronaut harus berada di luar angkasa lebih lama dari perkiraan pada 18 Juni 2024. Pasalnya, ada pemeriksaan yang harus mereka jalani terkait kebocoran pesawat tersebut.

Melansir laman Space pada Selasa (25/06/2024), astronaut NASA Barry Wilmore dan Sunita Williams tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menggunakan pesawat Boeing Starliner pada 6 Juni 2024.

Mereka seharusnya hanya berada sekitar delapan hari di luar angkasa, namun kerusakan pada pesawat membuat kepulangan mereka tertunda. Wilmore dan Williams harus berada di luar angkasa selama 20 hari.

Barry Wilmore dan Sunita Williams bergabung dengan program penerbangan ke luar angkasa menggunakan Boeing Crew Space Transportation (CST)-100 Starliner. Pada 2014, NASA menyuruh Boeing dan SpaceX mengirim kru mereka ke ISS dari Amerika Serikat dalam periode waktu tiga tahun.

Sayangnya, target waktu itu tidak terpenuhi. SpaceX mengirimkan pesawat luar angkasa Crew Dragon berpenumpang pada 2020 setelah satu uji terbang tanpa awak.

Penerbangan berawak Starliner terlaksana pada 2024 dengan dua pengujian tanpa awak. Wilmore dan Williams menjadi astronot yang mencoba penerbangan pertama Boeing Starliner ke ISS.

Mereka berangkat pada 5 Juni 2024, tiba sehari setelahnya, dan dijadwalkan pulang seminggu kemudian. Namun, Starliner yang mereka tumpangi terkena masalah.

Pesawat itu mengalami kebocoran helium. Selain itu, lima dari 28 mesin pendorong pesawat mati saat mendekati ISS.

Empat pendorong bisa dinyalakan tapi satunya dibiarkan mati. Starliner memiliki banyak helium yang tersisa.

Hal ini membuat kedua astronaut aman saat pesawat tersebut meluncur di atmosfer Bumi. Starliner membutuhkan sekitar tujuh jam helium untuk mendarat di Bumi.

Namun, pesawat itu kini hanya memiliki helium sekitar 70 jam untuk berada di luar angkasa selama berhari-hari. Meski begitu, Boeing tetap menunda kepulangan para astronaut untuk meninjau data dari peluncuran pesawat sebelum dapat kembali ke Bumi.

Starliner sebenarnya dirancang untuk misi enam bulan di luar angkasa. Namun saat ini, pesawat tersebut baru bisa berlabuh di ISS maksimal 45 hari.

Pengembalian ke Bumi diperkirakan akan berlangsung sekitar enam jam dan menargetkan lokasi Gurun Utah, New Meksiko atau lokasi cadangan lain tergantung kondisi cuaca setempat.

 


Misi Boeing di Luar Angkasa

NASA menjalin kontrak dengan Boeing untuk mengirimkan tujuh penerbangan berawak ke ISS. Saat ini, berarti masih ada enam penerbangan lagi.

Namun selama beroperasi, Boeing dan pesawat Starliner mengalami banyak masalah operasional. Namun menurut laman Reuters pada Selasa (25/06/2024), Boeing dan pesawat Starliner mengalami banyak masalah selama operasional.

Misi uji Starliner yang pertama diterbangkan tanpa awak pada akhir 2019 juga diwarnai kesalahan. Pesawat tersebut salah sasaran di orbit akibat ada masalah pengkodean perangkat lunak sehingga jam internalnya mati 11 jam.

Tes penerbangan tanpa awak kedua pada 2022 juga menemukan masalah perangkat lunak tambahan dan masalah pada beberapa pendorong pesawat. Permasalahan ini membuat Boeing kerap dikritik kalah dari lawannya yang juga menjalin kerja sama dengan NASA, yaitu SpaceX milik Elon Musk.

SpaceX telah menerbangkan kargo ke ISS selama bertahun-tahun dan berhasil menyelesaikan misi astronaut pertamanya untuk NASA pada 2020.

(Tifani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya