Jangan Berteriak, Ini 5 Tips Berkomunikasi dengan Orang yang Punya Gangguan Pendengaran

Ini cara berkomunikasi yang baik dengan seseorang dengan gangguan pendengaran.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 26 Jun 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Berkomunikasi dengan Orang dengan Gangguan Pendengaran. Sumber: freepik

Liputan6.com, Jakarta - Perlu kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat memahami dan berkomunikasi dengan seseorang yang memiliki gangguan pendengaran .

Menurut Medical News Today, gangguan pendengaran adalah kondisi seseorang yang kesulitan dalam mendengar suara seperti orang lain. 

Ketika seseorang yang Anda sayangi mulai mengalami gangguan pendengaran, penting untuk melakukan upaya ekstra dalam komunikasi agar tetap dapat memahami satu sama lain.

“Ingat, komunikasi setidaknya melibatkan dua individu, pembicara yang mengirimkan pesan, dan pendengar yang menerima pesan,” kata audiolog Sarah Sydlowski, AuD, PhD.

Sydlowski menyarankan beberapa hal berikut ini yang dapat dilakukan untuk meningkatkan percakapan dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran.

  • Dapatkan perhatian mereka sebelum mulai berbicara.
  • Batasi gangguan latar belakang.
  • Jaga agar wajah dan mulut tidak tertutup.
  • Gunakan kontak mata yang baik.
  • Bicaralah secara alami. Jangan berteriak atau menyampaikan pesan, dan jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu pelan.
  • Ulangi ucapan yang disalahpahami daripada mengulanginya.

Bagi yang memiliki gangguan pendengaran meskipun dengan memakai alat bantu dengar bisa sangat membantu, namun tetap sulit untuk mendengar dalam beberapa situasi, terutama ketika ada gangguan di latar belakang atau dalam kelompok besar.

Berikut ini beberapa tips untuk bisa berkomunikasi lebih baik dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran, seperti dilansir dari Cleveland Clinic pada Selasa, 25 Juni 2024.

 

 


1. Dapatkan Perhatiannya Terlebih Dahulu

Orang yang mengalami gangguan pendengaran mungkin tidak selalu menyadari kapan Anda mulai berbicara dengan mereka, jadi pastikan untuk menarik perhatiannya terlebih dahulu.

Anda bisa menyebut namanya atau jika perlu, ketuk perlahan lengan atau bahunya. Jika Anda tahu bahwa mereka mendengar lebih baik dari satu telinga, pindahlah ke sisi tersebut sebelum memulai percakapan.

Menurut Sarah Sydlowski, tindakan sederhana ini dapat membantu orang dengan gangguan pendengaran mempersiapkan diri untuk mendengarkan.

“Gerakan sederhana dari Anda ini dapat membantu mereka mempersiapkan diri untuk mendengarkan, sehingga mereka tidak melewatkan bagian pertama percakapan,” kata Sydlowski.

Hindari mengepalkan tangan, memposisikan tangan di depan wajah mereka, atau mendekatinya diam-diam dari belakang.

Aturan praktisnya adalah jika suatu tindakan tidak sopan dilakukan kepada seseorang yang tidak memiliki gangguan pendengaran, maka hal itu juga tidak dapat dilakukan kepada orang yang mengalami gangguan pendengaran.


2. Gunakan Kontak Mata, Gerak Tubuh dan Ekspresi Wajah

Seperti sebuah gambar yang dapat menyampaikan ribuan kata, ekspresi wajah juga bisa mengungkapkan hal yang sama seperti kata-kata.

Jika Anda cenderung menggunakan gerakan tangan atau memiliki wajah yang berekspresi saat berbicara, tidak perlu menghentikan kebiasaan tersebut hanya karena berinteraksi dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran.

Menurut Sydlowski, ekspresi wajah dan bahasa tubuh memberikan informasi tambahan yang penting pada pesan yang ingin disampaikan.

“Kita sering kali dapat melihat kegembiraan, kebingungan, atau kekecewaan seseorang melalui ekspresi wajah atau bahasa tubuhnya,” jelasnya.

Dengan mempertahankan ekspresi alami Anda saat berkomunikasi dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran, Anda dapat membantu mereka memahami nuansa emosional dari pesan.


3. Memperhatikan Isyarat Visual

Banyak orang dengan gangguan pendengaran menggunakan kemampuan membaca ucapan, yang berarti mereka memperhatikan wajah dan mulut orang yang mereka ajak bicara.

“Banyak suara yang sulit didengar, bisa lebih mudah dilihat. Bunyi S, misalnya, sangat sulit untuk didengar tetapi lebih mudah dibaca dengan ucapan,” katanya.

Anda dapat membantu lawan bicara Anda memanfaatkan isyarat visual dengan cara berikut:

  • Jauhkan tangan dari wajah.
  • Jangan membaca makanan atau permen karet saat berbicara.
  • Jangan pakai kacamata hitam.

4. Bicaralah Secara Alami

Anda tidak perlu berteriak saat berbicara dengan seseorang yang mengalami gangguan pendengaran. Faktanya, berteriak justru mengubah kata-kata Anda, sehingga membuat menjadi lebih sulit Dipahami.

“Bicaralah dengan jelas namun tidak berlebihan, dan bicaralah dengan kecepatan normal, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat,” saran Sydlowski.

Anda dapat menggunakan jeda yang disengaja dalam percakapan untuk memberikan waktu kepada lawan bicara untuk memproses percakapan.

Ada baiknya juga jika Anda mencatat secara spesifik saat mengganti topik pembahasan.

Selain itu, usahakan untuk tidak mengganggu atau membiarkan kalimat hilang, karena akan sangat sulit untuk dipahami, bahkan bagi orang yang tidak mengalami gangguan pendengaran.


5. Jangan Membuat Asumsi

Hanya karena seseorang memakai alat bantu dengar, bukan berarti mereka dapat mendengar semua yang dikatakan orang lain.

Bersikaplah reseptif terhadap masukan dan permintaan mereka, seperti jika mereka meminta Anda pindah ke tempat yang lebih tenang, tidak makan saat bicara, atau memperlambat bicara Anda.

“Yang terpenting, bijaksanalah dan berempati, dan jaga jalur komunikasi tetap terbuka,” kata Sydlowski.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya