Jaga Populasi Burung Langka, Jutaan Nyamuk Sengaja Dilepas di Hawaii

Nyamuk yang dilepas diharapkan bisa jaga populasi burung Honeycreeper.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 25 Jun 2024, 15:35 WIB
Ilustrasi nyamuk malaria. Foto oleh Laszlo Fatrai dari Pexels.

Liputan6.com, Jakarta Nyamuk sering kali dianggap sebagai salah satu hama yang cukup mematikan di dunia bagi masyarakat. Namun, siapa sangka jika nyamuk juga bisa membantu menjadi penyelamat untuk burung langka yang terancam punah.

Dilansir Liputan6.com dari The Guardian, Selasa (25/6/2024), pemerintah Hawaii memilih untuk melepaskan jutaan nyamuk untuk menyelamatkan burung langka. Tindakan tersebut dilakukan secara rutin menggunakan helikopter.

Burung honeycreeper menjadi salah satu burung endemik yang telah langka. Populasi burung dengan warna cerah ini pun terus mengalami penurunan. Salah satu penyebab utama dari penurunan populasi burung honeycreeper ialah karena malaria.

Nyamuk malaria sendiri diketahui mulai pertama kali muncul di Hawaii karena adanya kapal dari Eropa dan Amerika pada 1800-an. Namun, karena burung honeycreeper berevolusi tanpa kekebalan, burung ini pun mudah mati hanya dengan satu gigitan nyamuk malaria.


Berada dalam status terancam punah

Jaga Populasi Burung Langka, Jutaan Nyamuk Sengaja Dilepas di Hawaii (sumber: The Guardian)

Tiga pulh tiga spesies dari honeycreeper diketahui telah punah. Dan 17 spesies lainnya berada dalam status sangat terancam punah.

Hal ini pun menimbulkan kekhawatiran terhadap spesies lain yang kemungkinan bisa punah dalam hitungan bulan atau tahun. Para pelestari lingkungan diketahui terus berupaya untuk menyelamat burung kangka tersebut. Salah satunya ialah dengan melepaskan lebih banyak nyamuk.


10 juta nyamuk dilepaskan

Malaria yang merupakan penyakit infeksi oleh parasit plasmodium ternyata bisa memicu disabilitas. Image by Oberholster Venita from Pixabay

Dilansir dari The Guardian, Selasa (25/6/2024), setiap minggunya sebuah helikopter akan melepaskan 250.000 nyamuk jantan. Nyamuk jantan yang dilepaskan diketahui memiliki bankteri alami yang berfungsi sebagai alat kontrasepsi untuk nyamuk betina. Sedikitnya, 10 juta nyamuk jantan telah dirilis di Hawaii.

“Satu-satunya hal yang lebih tragis adalah jika [burung-burung] punah dan kita tidak mencobanya. Anda tidak bisa tidak mencobanya,” kata Chris Warren, koordinator program burung hutan untuk taman nasional Haleakalā di pulau Maui.

Diketahui pula jika burung di Hawaii tidak berevolusi bersamaan dengan penyakit malaria burung, maka kekebalan mereka terhadap penyakit ini sangat kecil. Bahkan, burung honeycreeper memiliki peluang 90% mati jika digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.


Menghentikan telur nyamuk betina

Para peneliti menggunakan teknik serangga yang tidak kompatibel (IIT), yang melibatkan pelepasan nyamuk jantan dengan bakteri alami yang menghentikan telur nyamuk betina liar yang mereka kawinkan agar tidak menetas. Nyamuk betina diketahui hanya kawin sekali, hal ini pula yang membuat para peniliti harapkan agar populasi nyamuk tersebut dapat berkurang.

Bakteri Wolbachia hidup secara alami di sebagian besar serangga, dan hanya dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup jika pasangannya memiliki strain Wolbachia yang sama. Teknik ini telah berhasil digunakan untuk mengurangi populasi nyamuk di Tiongkok dan Meksiko, dengan program yang berlanjut di California dan Florida. Efektivitas program ini akan terlihat jelas pada musim panas ketika populasi nyamuk biasanya meningkat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya