Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan global penyedia perangkat GPS dan wearable (termasuk smartwatch), Garmin, kini sudah berdiri selama 35 tahun.
Mengutip situs web resminya, Rabu (26/6/2024), Garmin didirikan pada tahun 1989 dengan kantor pusat di Kansas, Amerika Serikat.
Advertisement
Perusahaan pertama kali menginjakkan kaki di industri penerbangan dengan produk navigasi GPS, lebih dari tiga dekade lalu.
Sejak saat itu, lini produk Garmin diperluas hingga sepenuhnya mencakup industri penerbangan, kelautan, dan otomotif. Saat ini, Garmin mengklaim sebagai pemimpin di pasar penerbangan, kelautan, otomotif, outdoor, dan kebugaran.
Sebagai pemimpin global dalam bidang kesehatan dan kebugaran, Garmin terus berinovasi dengan fitur-fitur seperti body battery yang mengukur tingkat energi seseorang dari beberapa faktor, termasuk tidur malam yang dipantau dari beberapa tahapan tidur.
Perangkat wearable dari Garmin yang kompatibel dengan Android maupun iOS, juga digunakan dalam penelitian di seluruh dunia untuk mengukur berbagai metrik kesehatan, aktivitas fisik, tidur, dan lain sebagainya.
Nah, berikut ini lima inovasi Garmin di bidang kesehatan, kebugaran untuk mendukung aktivitas penyandang disabilitas, hingga perangkat ramah lingkungan.
1. Jet Lag Adviser
Jet Lag Adviser merupakan sebuah fitur dari perangkat wearable Garmin yang membantu mengurangi jet lag saat berpergian lintas zona waktu.
Fitur ini memprediksi tingkat jet lag berdasarkan faktor-faktor seperti perbedaan zona waktu dan kebugaran fisik pengguna, serta memberikan rekomendasi penyesuaian seperti menghindari cahaya atau melakukan aktivitas fisik.
2. Teknologi Pendukung Atletik
Garmin memiliki fitur Sleep score, Stress level, dan Body battery pada perangkat wearable, yang membantu memonitor kualitas tidur dan tingkat energi tubuh, mendukung performa atletik melalui teknologi wearable canggih.
Advertisement
3. Wheelchair Mode
Garmin memperkenalkan fitur wheelchair mode di Venu 3 Series dan vivoactive 5, yang membantu orang berkebutuhan khusus tetap dapat melacak kebugaran mereka.
Fitur ini mengganti hitungan langkah menjadi jumlah dorongan dan menyesuaikan olahraga bagi pengguna kursi roda. Serta adanya deteksi kenaikan berat badan signifikan dalam waktu singkat.
4. Autoland
Garmin juga mengembangkan ‘Autoland’, sebuah sistem pendaratan otomatis yang dapat mengendalikan pesawat ke bandara terdekat dalam keadaan darurat.
Sistem ini mengintegrasikan navigasi, GPS, radar, dan autopilot untuk mengkalkulasi landasan terdekat, mempertimbangkan faktor-faktor seperti panjang landasan, cuaca, dan bahan bakar.
Autoland pertama kali diuji pada 2016 dan mendapat sertifikasi FAA pada 2020, dengan Piper M600 menjadi pesawat pertama yang mendarat menggunakan sistem ini.
5. Penggunaan Bahan Daur Ulang
Jaring ikan yang terbengkalai di lautan dimanfaatkan Garmin untuk dijadikan material jam tangan Descent G1 Solar Ocean Edition. Perusahaan juga mengembangkan solar panel untuk pengisian tenaga surya.
Selama 35 tahun mengembangkan GPS hingga smartwatch, Garmin telah mengukir jejaknya sebagai perusahaan teknologi yang tidak hanya berfokus pada produk, tetapi juga pada kesejahteraan komunitas dan lingkungan.
Advertisement