Liputan6.com, Malang - Sebanyak 2.332 petugas pemutakhiran data pemilih atau Pantarlih di Kota Malang mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk pemutakhiran data pemilih sejak 24 Juni kemarin sampai 24 Juli 2024 mendatang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, Muhammad Toyib, mengatakan setiap hari seorang pantarlih ditarget melakukan coklit ke 10 orang. Pada hari pertama kemarin, sudah sebanyak 23.320 orang calon pemilih dalam Pilkada Kota Malang 2024 dicoklit.
Advertisement
“Bisa dihitung berapa banyak warga yang sudah dicoklit setiap hari berdasarkan target itu,” kata Toyib, Rabu, 26 Juni 2024.
Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Malang untuk Pemilu 2024 lalu adalah sebanyak 651.758 pemilih. Sedangkan pada Pilkada serentak 2024 ini yang masuk sebagai Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) ada sebanyak 662.155 pemilih atau naik 21,79 persen.
Tambahan jumlah pemilih itu bisa berasal dari pensiunan TNI dan Polri, warga baru, pemilih pemula yang baru masuk 17 tahun, maupun warga yang pada Pemilu 2024 lalu tak masuk dalam DPT.
“Itu data sementara DP4 yang akan coklit. Tapi jumlahnya bisa bertambah atau berkurang saat pemutahiran data nanti selesai,” ujar Toyib.
Dia tak memungkiri ada sejumlah masalah saat proses coklit berjalan. Misalnya pemasangan stiker di rumah warga penanda sudah dicoklit. Ada yang melepas stiker maupun warga menolak rumahnya ditempel stiker.
Ada pula petugas pantarlih tak berhasil menemui pemilik rumah sebab ketidakcocokan alamat maupun pindah rumah. Termasuk warga yang sudah meninggal tapi data kependudukannya masih tercatat.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dispendukcapil terkait data pemilih. Berbagai masalah itu akan selesai sesuai rekomendasi dari panitia pengawas kecamatan untuk tindaklanjutnya,” ucap Toyib.
Uji Petik Data Coklit
Anggota Bawaslu Kota Malang, Mohammad Hasbi Ash Shiddiqy, mengatakan ada beberapa metode pengawasan yang terkait proses coklit ini. Mulai pengawasan melekat, pengawasan prosedur tata cara coklit sampai uji petik.
“Nanti pada tujuh hari terakhir 7 proses coklit ada pengawasan ketertiban administrasi proses pemutakhiran data pemilih,” kata dia.
Bawaslu akan berkoordinasi dengan KPU terkait lokasi mana saja yang sudah menyelesaikan proses coklit. Lalu pada 27 Juni besok, Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) akan melakukan uji petik ke rumah – rumah warga yang sudah dicoklit.
“Itu untuk memastikan apakah proses coklit sudah sesuai atau tidak, sesuai data kependudukan atau tidak,” ujar dia.
Proses pemutakhiran data pemilih termasuk salah satu titik rawan dalam penyelenggaraan pemilu. Pada Pemilu 2024 lalu misalnya, Bawaslu menemukan ada 8.345 penduduk ber-KTP Kota Malang tak masuk dalam DPT.
“Warga tak dimasukkan ke DPT karena masalah administrasi kependudukan. Karena itu kami imbau proses coklit harus door to door dan pastikan sesuai data kependudukannya,” kata Hasbi.
Advertisement