Liputan6.com, Jakarta - Telinga mungkin bukan bagian tubuh yang selalu diperhatikan setiap hari, sampai akhirnya muncul masalah pendengaran seperti infeksi, berdenging, atau gatal.
"Kita seringkali mengabaikan pendengaran dan kesehatan telinga. Namun, perawatan telinga yang proaktif dan pencegahan kehilangan pendengaran dapat berdampak besar pada kesehatan secara keseluruhan," kata ahli audiologi Julie Honaker, PhD.
Advertisement
Perawatan ini meliputi membersihkan telinga dengan benar, menggunakan pelindung pendengaran yang tepat, mencegah cedera pada telinga, dan mencari bantuan medis saat diperlukan.
Berikut ini tips merawat telinga dengan benar dan menjaga kesehatan pendengaran, seperti dilansir dari Cleveland Clinic pada Rabu, 26 Juni 2024.
1. Bersihkan Telinga dengan Cara yang Benar
Kotoran telinga sebenarnya tidak kotor. Sebaliknya, kotoran telinga justru membantu melawan infeksi jamur dan bakteri. Selain itu, kotoran telinga mencegah partikel kecil seperti debu dan rambut yang bisa merusak gendang telinga.
"Banyak orang salah paham dan mengira kotoran telinga harus dibersihkan secara teratur," kata Julie Honaker, PhD.
Padahal, kotoran telinga adalah sistem alami tubuh untuk membersihkan telinga dan berfungsi sebagai pelembab alami. Honaker menyarankan membersihkan telinga hanya dengan menggunakan waslap di jari.
"Jangan gunakan cotton bud, jepit rambut, atau benda runcing lainnya. Benda-benda tersebut dapat melukai saluran telinga dan gendang telinga Anda," ujarnya.
Selain itu, metode ear candle yang diklaim dapat menarik "kotoran" dan "racun" dari telinga juga sebaiknya dihindari.
Para peneliti dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan bahwa praktik ear candle memiliki risiko tinggi menyebabkan luka bakar dan kerusakan pada telinga tengah.
2. Lindungi Telinga dari Suara Keras
Suara keras sangat memengaruhi pendengaran dan bisa menyebabkan telinga berdering. Telinga berdenging pada akhirnya akan hilang, tapi ini merupakan tanda kerusakan pendengaran.
“Paparan terhadap suara keras merusak telinga bagian dalam dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen,” kata Honaker.
Bahkan jika berpikir pendengaran Anda telah kembali normal setelah terjadi peristiwa keras, suara-suara tersebut masih dapat merusak sel-sel rambut di telinga bagian dalam.
"Ketika sel-sel rambut tersebut rusak, Anda bisa mengalami gangguan pendengaran permanen," tambahnya.
Berikut ini Honaker berbagi tips untuk melindungi pendengaran.
- Hindari mendengarkan volume terlalu keras di TV.
- Saat menggunakan headphone atau earbud, jaga volume pada tingkat yang normal.
- Atur volume radio mobil agar sesuai dengan kenyamanan pendengaran.
- Gunakan pelindung pendengaran jika bekerja di lingkungan yang bising.
- Kenakan penutup telinga di tempat-tempat ramai, seperti konser, klub malam, dan acara olahraga motor.
Advertisement
3. Jagalah Telinga dari Cedera
Beberapa aktivitas dapat membuat telinga Anda berisiko cedera. Berikut adalah beberapa langkah untuk meminimalkan risiko tersebut:
- Gunakan Helm. Saat bersepeda, bermain ski, atau melakukan aktivitas lain yang berisiko mengalami cedera kepala dan telinga, pastikan selalu mengenakan helm.
- Pelajari Teknik Menyelam yang Benar. Ini penting untuk menghindari perubahan tekanan di dalam telinga yang berpotensi merusak saat menyelam.
- Menelan dan Menguap saat Terbang. Saat terbang dengan pesawat, terutama saat pesawat akan mendarat, sering-seringlah menelan dan menguap. Ini membantu menyamakan tekanan di telinga.
- Gunakan Tabir Surya pada Telinga. Saat berada di luar ruangan, terutama saat cuaca cerah, selalu gunakan tabir surya pada telinga.
4. Kenali Tanda-tanda Gangguan Pendengaran
Mendapatkan perhatian segera terhadap perubahan pendengaran Anda penting untuk menjaga pendengaran Anda yang tersisa. Namun seringkali, orang tidak mencari pertolongan sampai mereka mengalami gangguan pendengaran yang lebih parah.
“Ketika gangguan pendengaran terjadi secara bertahap, orang dapat dengan mudah mengabaikan tanda-tanda bahwa pendengaran mereka memburuk,” kata Honaker.
Penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan mengenai gangguan pendengaran, karena hal ini dapat sangat memengaruhi aktivitas hidup sehari-hari.
Tanda-tanda gangguan pendengaran antara lain:
- Mengalami kesulitan mengikuti percakapan, terutama ketika ada banyak kebisingan di latar belakang.
- Sering meminta orang lain mengulangi apa yang telah mereka katakan.
- Menjawab orang lain dengan tidak tepat karena tidak mengerti apa yang dikatakan.
- Menarik diri dari percakapan dan situasi sosial karena terlalu sulit untuk didengar.
- Membaca bibir sehingga Anda bisa mencoba mengikuti apa yang dikatakan orang.
- Mendengar suara di telinga atau kepala yang tidak didengar orang lain. Ini disebut tinnitus, dan mungkin terdengar seperti dering, klik, berdenyut, bersenandung, atau deras.
- Memperbesar volume televisi atau radio lebih keras daripada yang diinginkan orang lain di ruangan itu.
- Sulit mendengar suara lingkungan, seperti kicauan burung.
Advertisement
5. Cari Bantuan Medis untuk Masalah Telinga
Telinga dan pendengaran layak mendapat perhatian khusus. Bagaimanapun, pendengaran berdampak besar pada kehidupan dan kesejahteraan diri.
Beberapa alasan untuk mendapatkan perhatian medis untuk telinga Anda meliputi:
- Penumpukan kotoran telinga.
- Gatal atau nyeri di telinga.
- Cedera pada kepala atau telinga.
- Benjolan yang tidak biasa atau area bersisik di bagian luar telinga.
- Drainase dari telinga. (Ini biasanya merupakan tanda infeksi.)
- Tanda gangguan pendengaran, seperti yang disebutkan.
- Nyeri pada gigi, rahang, atau leher.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan seperti audiolog, tentang masalah telinga atau gangguan pendengaran. Mereka dapat memeriksa Anda, memberi saran, dan membantu Anda mendapatkan perawatan yang Anda perlukan.