PKB: PKS Pasangkan Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024 Bisa Deadlock dan Tutup Pintu Parpol Lain

Wasekjen PKB Syaiful Huda menilai, sikap PKS memasangkan Anies Baswedan-Sohibul Iman sangat berbahaya karena bisa membuat parpol lain tidak tertarik.

oleh Devira PrastiwiDelvira Hutabarat diperbarui 26 Jun 2024, 17:15 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024) (Liputan6.com/Winda Nelfira)  

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (Wasekjen PKB) Syaiful Huda menilai, sikap PKS memasangkan Anies Baswedan-Sohibul Iman sangat berbahaya dan hanya akan menutup pintu partai politik (parpol) lain yang tertarik mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

"Ya bisa bahaya deadlock, bisa enggak dapet temen mitra Koalisi," ujar Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

"Objektifnya kira-kira ya berpotensi menutup pintu partai lain malah," tambah dia.

Menurut Huda, keputusan PKS yang langsung memasangkan Anies Baswedan-Sohibul Iman dan hal itu menurutnya adalah blunder.

"Problem ikutannya adalah lalu langsung memasangkan antara pasangan mas Anies dan mas Sohibul Iman. Di mata saya sih blunder," kata dia.

Huda menyebut, dengan memasangakan Anies Baswedan dengan Sohibul, maka hal itu menutup pintu agar partai politik atau parpol lain bergabung ke koalisi perubahan.

"Ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," ucap dia.

Huda mengingatkan, Pilkada Jakarta sangat cair dan belum ada yang fix, termasuk PKS sebagai pemenang Pemilu Jakarta namun tidak bisa mengusung sendiri.

"Mengusung 2 sosok sekaligus baik sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, itu kan secara fatsun politik partai yang sudah mempunyai golden tiket, mempunyai 20 persen," kata dia.

"Nah kita tahu temen-temen kita PKS memang menang di pemilu legislatif kemarin. Tapi belum melampaui 20 persen karena baru 18 kursi sementara 20 persennya 22 kursi," tutup Huda.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) untuk diusung maju pada Pilkada Jakarta 2024.

 


PKS Resmi Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024

Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (kedua kanan) berpose bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Wakil Ketua Majelis Syura Mohammad Sohibul Iman dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman (kiri) saat pembacaan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tahun 2024-2029. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hal tersebut diumumkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam sambutannya di Sekolah Kepemimpinan Partai bertajuk 'Terus Membela Rakyat' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juni 2024.

"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan Bapak Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur," kata Syaikhu.

Dia menjelaskan, keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS untuk mengusung Anies dan Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024 merupakan pertimbangan dari usulan yang disampaikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta.

"Saya sudah menerima surat dari struktur DPW DKI Jakarta yang sudah mengusulkan calon gubernur DKI ke DPP PKS, disusul kemudian calon wakil gubernur DKI kepada DPP PKS, diantaranya adalah surat itu meminta agar merestui, menyetujui, dan menetapkan Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai cagub dan cawagub DKJ," ucap Syaikhu.

 


Dengarkan Masukan

Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (tengah) berpose bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Wakil Ketua Majelis Syura Mohammad Sohibul Iman (kedua kanan), Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi (kanan), dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman (kiri) usai pembacaan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tahun 2024-2029. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, kata dia partainya juga mendengarkan berbagai masukan dari para tokoh, ulama, habaib, tokoh lintas ulama, agamawan, para cendekiawan, serta masyarakat di Jakarta.

"Aspek-aspek yang menjadi pertimbangan utama adalah calon yang memang memiliki pengalaman kepemimpinan yang baik di eksekutif maupun di legislatif, rekam jejaknya terlihat betul, baik memiliki kredibilitas dan memiliki kapasitas serta peluang menangnya probabiliy to win-nya besar," ujarnya.

Lebih lanjut, Syaikhu meyakini pasangan Anies- Sohibul Iman merupakan pasangan duet yang baik. Menurut Syaikhu, keduanya saling melengkapi untuk Pilkada Jakarta 2024.

"Ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya AMAN (Anies-Sohibul Iman), nanti terserah lah apa namanya, (Anies-Sohibul Iman) memiliki kualifikasi yang mumpuni serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," kata Syaikhu.

 


Usung Anies-Sohibul Iman, PKS Terbuka Koalisi Dengan PDIP di Pilkada Jakarta 2024

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan alasan pihaknya batal mengusung Sohibul Iman sebagai cagub pada Pilgub Jakarta 2024. PKS sendiri telah memutuskan mengusung Anies Baswedan sebagai cagub, sementara Sohibul Iman sebagai cawagub pada Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menutup pintu berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) usai dengan resmi mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Jakarta 2024.

"Iya sangat mungkin (berkoalisi dengan PDIP)," kata Syaikhu di Pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juni 2024.

Pasalnya, kaya Syaikhu PKS memang perlu berkoalisi dengan partai politik (parpol) lainnya agar dapat mengusung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau kita tadi akan mengajak berbagai partai juga yang lain untuk mengusung pasangan ini," kata dia.

Meski begitu, Syaikhu mengaku belum ada komunikasi yang ia lakukan dengan jajaran pimpinan PDIP terkait Pilkada Jakarta hingga saat ini.

"Secara resmi saya belum (komunikasi dengan PDIP)," jelas Syaikhu.

Infografis Menakar Peluang Duet Anies dan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya