Toko Kopi Baru di Banjarmasin Diduga Plagiat Toko Kopi Tuku, Kemiripannya Ramai Disorot

Dari logo sampai desain kedai, toko kopi baru di Banjarmasin itu dinilai terlalu mirip dengan Toko Kopi Tuku.

oleh Asnida Riani diperbarui 26 Jun 2024, 19:00 WIB
Gelas plastik berbahan daur ulang dari Toko Kopi TUKU. (dok. Instagram @tokokopituku/https://www.instagram.com/p/CtbwcjLSsQV/)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus diduga plagiat konsep bisnis kembali jadi sorotan online. Kali ini, atensi warganet teruju pada sebuah toko kopi baru di Banjarmasin, Kalimantan Tengah, bernama Hopes Coffee, yang dituduh sebagai plagiat Toko Kopi Tuku yang sudah punya cabang di Jakarta dan sekitarnya, bahkan Surabaya, Jawa Timur.

Salah satu yang membeberkan kemiripan dua toko kopi ini adalah akun X, dulunya Twitter, @adjiherdanto. Ia mencuit pada Sabtu, 22 Juni 2024, "Kopi Tuku bootleg version." Bersama itu, ia mengunggah logo dua merek toko kopi tersebut bersama visual kedua kedai.

Lebih lanjut, ia membahas tagline yang dinilai tidak kalah mirip. Salah satu keterangan unggahan Hopes Coffee berbunyi, "Btw, thanks buat teman-teman yang udah datang meramaikan dan berpartisipasi dalam opening @hopescoffeeid. Lahir dari Mimpi, Tumbuh karena Harapan."

Di foto selanjutnya, tertera ungkapan perayaan tujuh tahun eksistensi Tuku, "Lahir karena Mimpi, Besar karena Tetangga." Mendapati itu, sebagian warganet mengaku heran. "Kok bisa?" kata salah satunya. "Kalau toko kopi mau dijiplak kaya apapun, selama rasanya ga enak ttp aja ga laku. Tapi lama2 makin banyak ya yg sperti ini," timpal pengguna berbeda.

Ada pula warganet yang berkomentar, "Bolehlah niru merk tapi apa rasa bisa mirip? secara gue suka banget rasa kopi tuku. Kalo bisa jiplak sampe rasanya si keren." "Desainnya cuma ubah-ubah dikit udh kyk copas tugas essay temen," sahut yang lain.


Enggan Berkomentar

Gelas plastik berbahan daur ulang dari Toko Kopi TUKU. (dok. Instagram @tokokopituku/https://www.instagram.com/p/CtbwcjLSsQV/)

Beberapa di antaranya mengaku siap membela Toko Kopi Tuku, karena itu adalah merek kopi susu favorit mereka. "Brand sebesar Tuku masih ada yang dengan entengnya buat niruin apa idupnya gak ketar-ketir ya," kata seorang pengguna X.

Beberapa cuitan memperlihatkan bahwa akun media sosial Hopes Coffee sudah diprivat. "Baru mau silaturahmi," ungkap warganet. "Kabur ini mereka?" tanya yang lain.

Lifestyle Liputan6.com sudah menghubungi Hopes Coffee, namun pihak bersangkutan belum bersedia memberi keterangan lebih lanjut. Sementara itu, Toko Kopi Tuku belum berkomentar terkait ini sejak kami hubungi.

Kasus ini mengingatkan warganet pada kasus toko roti di Yogyakarta yang ditegur karena diduga menjiplak sebuah bakery hits di Melbourne, Australia. Awal bulan ini, warga dunia maya dihebohkan kabar dugaan plagiat yang dialamatkan pada toko roti hits di Yogyakarta, Circles Bakery.

Bisnis kuliner itu diduga menjiplak bakery asal Australia, Publique Bakery. Kabar ini salah satunya dibagikan akun X, dulunya Twitter, @cingreborn, melalui utas yang diunggah pada 6 Juni 2024. Ia menulis, "Toko roti di Jogja sedang viral karena isu plagiat toko roti di australia. Coba kalian lihat dari design logo, tempat, cara penyajiannya."


Kasus Toko Roti Yogyakarta Diduga Plagiat Bakery Melbourne

Toko roti hits di Yogyakarta, Circles Bakery, diduga plagiat Publique Bakery asal Australia. (dok. tangkapan layar video Instagram @kulinerjogya/https://www.instagram.com/p/C7ykT6ySgWN/)

Toko roti Australia itu dilaporkan meninggalkan komentar di unggahan akun Instagram @kulinerjogya yang membongkar bahwa bakery di Yogyakarta itu bukan cabang mereka. "Kami tidak pernah mengizinkan Anda menjiplak seluruh konsep dan desain kami, termasuk tampilan kue-kue kami," ungkapnya dalam sebuah gambar tangkapan layar.

"Mulai dari sentuhan desain, hingga setiap kue dan roti, kami bekerja keras untuk itu dalam waktu yang lama, dan Anda hanya menyalinnya. Betapa mudahnya menjalankan bisnis," sindir toko roti Australia itu. "Tapi, apakah Anda tidak bisa menyalin kualitas produk kami juga?"

"Kenapa tidak? Anda harusnya merasa malu. Jangan lupa untuk selalu mengecek Instagram kami, karena kami akan meluncurkan toko dan produk baru yang bisa Anda plagiat juga. Semoga bisnis Anda sukses," tutupnya.

Lebih lanjut, utas itu memuat gambar masing-masing profil Instagram dua toko roti tersebut. "Coba kalian lihat, kira-kira beda gak? Dari design logonya 🤣," ungkap akun X itu.


Akun Instagram Tidak Lagi Diprivat

Toko roti hits di Yogyakarta, Circles Bakery, diduga plagiat Publique Bakery asal Australia. (dok. tangkapan layar video Instagram @kulinerjogya/https://www.instagram.com/p/C7ykT6ySgWN/)

Di foto, keduanya sama-sama memakai warna hijau emerald sebagai latar belakang dan font nama merek berwarna kuning. Tatanan penulisan di bio juga tampak serupa.

Utas itu melanjutkan ke konsep toko keduanya. Di video itu terlihat bahwa kedua toko roti sama-sama memanfaatkan rak kayu berisi roti yang tampaknya baru saja dipanggang sebagai latar belakang, sementara display menggunakan etalase kaca tampak memudahkan pelanggan memilih produk favorit mereka.

Kebanyakan warganet sepakat bahwa kemiripan dua toko roti itu "sangat tidak wajar." "Berani banget ya tokonya ngeplagiat sampe selogo sebionya, bahkan dari desain tempat pun sama," kata seorang pengguna X.

Lifestyle Liputan6.com sepat menghubungi Circles Bakery untuk meminta keterangan lebih lanjut. Namun, kami belum mendapat balasan sampai artikel ini terbit. Semula, toko roti di Yogyakarta itu terlihat memprivat akun Instagram-nya.

Menurut pantauan Rabu sore (26/6/2024), akun mereka sudah kembali buka. Toko roti ini tampak beroperasi seperti biasa, dengan tetap berinteraksi lewat Instagram Story dan unggahan di halaman profil mereka.

Infografis tampilan kekinian camilan tradisional. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya